✨Happy reading✨•••
"Kak Jean, pelukinnya yang erat dong.."
"Ini, udah.."
Hannah ngedusel ke leher Jean, hirup aroma laki-laki yang udah dua tahun ini jadi pacarnya. Gadis cantik nan lucu itu sebenarnya masih nggak percaya kalau Jean yang banyak fans dan punya mantan cantik-cantik jadi pacarnya dia. Malahan bisa bertahan sampai dua tahun.
"Kak.."
"Hm?"
Jam udah pukul satu malam, Jean udah ngantuk tapi pacarnya rewel.
"Ngantuk banget, ya?"
"Heeum." Jawab Jean seadanya.
"Yaudah, besok aja. Selamat tidur my bunny." Hannah ngecup dagu Jean karena gak nyampe ke bibir atau pipi, dianya juga cukup malas buat naikin badannya sejajar sama wajah tampan pacarnya.
Apartemen Jean yang lumayan besar dengan satu kamar mengisi hari-hari Hannah dan Jean selama dua tahun terakhir, jadi saksi kebucinan pasangan itu juga.
Paginya Jean yang bangun duluan, dia terkekeh pelan ngeliat wajah lucu pacarnya yang masih nyenyak tidur. "Imut banget sih pacarku." Gumamnya dengan suara serak khas bangun tidur. Jean ngelirik jam dinding, pukul setengah tujuh.
Karna hari ini nggak ada jam kuliah alias hari libur, Jean urungkan niat beranjak dari ranjang, lebih milih merhatiin pacar yang masih enak tidur. Sesekali tangan besarnya ngusap pipi sama ngelus rambut panjang pacar.
Jean dengan jiwa-jiwa mesumnya juga sesekali ngecup bibir Hannah dan sentuh sana-sini, yah— mumpung pacarnya lagi tidur jadi bolehlah ambil kesempatan.
Puas dengan mandangin wajah tidur Hannah, Jean akhirnya mutusin buat bangun dari ranjang, mandi pagi dan buat sarapan seadanya karna dia lupa belanja bahan masakan.
Celana pendek warna coklat dan kaus putih lengan pendeknya yang jadi gaya andalan rumahan Jean, dengan telaten Jean masak omelet buat sarapan. Tiba-tiba aja Jean ngerasain lagi di peluk dari belakang, "Morning pacar." Di sambut juga dengan suara serak dari Hannah.
"Morning too, gimana tidurnya?"
"Enak kok, kan dipeluk kamu." Jean ketawa kecil, gemes sama jawaban Hannah.
"Oke, sekarang kita sarapan." Ajak Jean.
Hannah lepasin pelukan Jean dan duduk di kursi, nunggu Jean hidangin makanan. Yah— seharusnya pihak cewek yang nyiapin, tapi buat Hannah seorant, Jean spesialin.
"Maaf sayang, cuma omelet, lupa belanja."
"Gak apa-apa kok, ini aja udah enak."
Akhirnya keduanya sarapan di selingi cerita-cerita lucu dari Hannah. Jean sebagai pihak yang mendengarkan cuma bisa merespon semampunya.
Pacarnya memang cerewet, tapi Jean suka.
•••
"By, mau es krim dong!"
Sesuai janjinya Jean, mereka sekarang ada di Lotte world. Cuma jalan-jalan aja, nggak naik wahana macem-macem karna Jean kurang suka dan Hannah berusaha mengerti.
"Ayo, kita antri dulu." Jean yang sekarang lagi pakai hiasan bando kelinci di kepalanya buat Hannah gemas.
Saat mereka lagi antri, banyak perempuan lirik-lirik ke arah Jean secara terang-terangan. Itu buat Hannah kesal, hah— resiko punya pacar tampan dan terkenal ya begini. Hannah pingin karungin muka Jean aja biar nggak ada yang lihat selain dia.
Padahal nih ya, posisi mereka berdua yang lagi ngantri es krim itu mesra banget, Jean meluk pacarnya dari belakang dengan dagu Jean yang di letakin di kepala pacarnya. Sedangkan Hannah meluk tangan Jean biar nggak lepas.
Dengan posisi yang mesra gitu aja masih banyak yang lirik pacarnya. Gimana kalo Jean sendirian?
"Kenapa mulutnya di manyun-manyunin gitu? Minta dicium?" Ternyata Jean sadar.
"By, kamu pake topeng monyet aja mau, ya?"
Permintaan aneh pacarnya buat Jean bingung, "Buat apa?"
Hannah mencebik kesal, "Kamu di liatin terus sama perempuan-perempuan disini!" Sungut Hannah.
"Aku udah punya kamu kali," Jungkook mendorong pelan pacarnya agar pindah tempat karena bentar lagi giliran mereka buat pesan es krim, "Lagian dimata aku cuma kamu yang cantik."
"Dih, kan emang, hehe.." Balas Hannah.
Jean ketawa gemas, berakhir dengan satu kecupan di pipi Hannah dari Jean.
"Ihh, by! Jangan dicium, malu diliatin orang."
Terdengar nada-nada dan jeritan iri dari perempuan-perempuan yang ngeliat interaksi Jean dan Hannah. "Kenapa? Mau lagi?"
Cup
Jean ngecup bentar bibir Hannah, buat Hannah akhirnya nyubitin tangan Jungkook.
"Sakit sayang, kamu kalo suka bilang aja.. Ah, malah nyubit-nyubit." Keluh Jean.
Hannah cuma bisa ngadep ke depan lagi, nggak mau ladenin Jean karna malu.
•••
Sore menjelang malam dengan matahari yang mulai terbenam jadi pemandangan yang Jean dan Hannah liat dari taman kota di dekat sungai. Mereka duduk di kap mobil, terlalu malas untuk pergi ke bawah dan duduk di bangku taman yang sudah di sediakan.
Jean menyingkirkan serpihan churros dari bibir Hannah. "Enak banget makannya."
"Heum, udah lama nggak makan ini. Kamu mau?"
Jean ngegeleng aja, dia lebih milih menyesap kopi americano nya. "Maaf untuk kemarin ya."
Hannah ngelirik pacarnya, "Lain kali aku nggak maafin."
Jean nyelipin rambut pacar yang berantakan karena angin sore, "Iya lain kali aku nggak gitu kok, sayang." Jean turun dari kap mobil dan lebih milih berdiri di depan pacarnya yang cuma ngasih anggukan sebagai jawaban, gini nih kalo Hannah udah sama makanan.
Pipi gembung Hannah buat Jean gemas yang di cubit-cubit sampai empunya marah. Tapi Jean suka semua ekspresi Hana, marah, sedih, senang, atau apapun Jean suka. Jean nungguin pacarnya sampai selesai makan churrosnya, "Enak?" tanyanya lagi.
"Banget, by." Jawab Hannah yang mulai nyedot minumannya. "Ahh— kenyang banget!" Serunya.
"Jangan desah-desah, ntar di kira orang aku mesumin kamu."
Hannah mukul bahu pacarnya, "Aku nggak desah ya kak!"
Jean cuma ketawa-ketawa aja berakhir dengan cowok tampan itu yang deketin wajahnya, ngecup bibir pacar sebentar, "Makasih sayang, dua tahunnya." Kemudian Jean lanjutin cium bibir pacar, masa bodo dengan orang yang lihat mereka. []
tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
KAKAK PACAR - JJK
Fanfic"Pokoknya kak Jean itu definisi dari kata BUCIN." • Rate : 21+ • Setting place : Indonesia • Baku/non-baku • Started : Friday, June 12 2020