[5]👥Frienemies?

2.9K 306 47
                                    

Perjalanan menuju stasiun Beika akan berakhir. Conan yg duduk di pangkuan Kaito masih blushing, Conan berpikir kenapa dia bisa mau duduk di pangkuan musuh bebuyutannya :v

"Nee Mei-Tantei" Kaito mulai membuka mulut sambil mengambil sesuatu di kantong celananya. "Tadi kulihat kau menjatuhkan pita suaramu"

"Ah, makasih dah ambilin" Conan mengambil pita suara yg tadi dipungut oleh Kaito. ketika Conan mengambilnya, Conan merasa ada sesuatu yg tidak enak. firasatnya seperti mengatakan 'Jangan ambil pita suara itu'

"Kau apakan tadi pita suaraku?" tanya Conan memastikan.

"Nggak kuapa-apain noh, untuk apa pita suaramu kalau aku sudah bisa menirukan suara orang lain?"

"Ndee.." Conan masih tidak bisa percaya Kaito. asal kalian tau, mana mungkin kita percaya musuh kita sendiri bukan?
Meski begitu, Conan masuh percaya Kaito. sekitaran...... 30% :v

"Oh gitu, aku kira kau akan menaruh sesuatu di dalam pita suaraku bukan?"

"Kamu terlalu paranoid, aku ini sudah bisa beragam suara tanpa alat" Kaito yg membela dirinya pun langsung percaya diri kalau dirinya itu keren :"vv

"Nee, sepertinya kalian ini bermusuhan?" Nenek yg tadi dibantu oleh Conan utk duduk langsung berbicara. "Janganlah bermusuhan nak, semua orang tau jika kalian bermusuhan nanti akan membuahkan kebaikan dalam diri kalian"

Conan dan Kaito serempak memiringkan kepala yg berarti bingung.

"Kalian akan mengerti jika salah satu dari kalian ada yg saling mencintai" kata Nenek itu sambil tersenyum tipis.

Conan yg sebenarnya mungkin sudah jatuh cinta dengan Kaito mulai melamun sebentar sambil memikirkan apa yg dikatakan nenek disebelahnya.

Kaito yg juga sebenarnya mungkin sudah jatuh cinta dengan Conan mulai melamun dan memikirkan apa yg dikatakan nenek disebelahnya.

"Kalian punya rasa satu sama lain, ya kan?" Nenek itu mulai tertawa kecil.

"A,AKU PUNYA PERASAAN AMA DIA YAITU AKU BENCI DIA 99%" kata Conan berusaha buat nutupin blushingnya.

"Boong banget dah-_-" Kaito tersenyum kecil. "Mungkin kau benar obaa-san, aku memang punya perasaan ke dia, tapi aku menyayanginya sebagai adikku"

"Oh, kalian saudara? pantas saja muka kalian seperti pinang dibelah dua" kata Nenek tertawa kecil karna dirinya salah paham. "Maaf sudah menganggap kalian orang yg bermusuhan"

Kaito dan Conan bingung. bagaimana bisa nenek ini mengira bahwa mereka adalah 'Musuh'? bahkan saat ini Conan duduk di pangkuan Kaito, bagaimana bisa dibilang sebagai 'Musuh'?

"Haha, kalian pasti bermusuhan bukan?"

"Apa obaa-san?" tanya Conan sekali lagi karna tidak mendengar apa yg dikatakan nenek itu.

"Tidak ada, haha" Nenek itu tersenyum tipis. "Obaa-san pergi dulu ya, sudah sampai tujuan"

Kaito melihat tanda stasiun, sekarang masih di stasiun lain. perbehentian berikutnya akan sampai di stasiun Beika.

"Nee obaa-san, dadah!" lambai Conan bertingkah seperti anak-anak. "Sekarang, aku bisa duduk di kursi sendiri-"

"Jangan duduk disana! orang lain juga ada yg mau duduk" Kaito memeluk Conan lebih erat sehingga Conan susah bergerak.

"Yg benar saja, idiot!" Conan mulai kesal. "Kau kenapa sih?"

Meski Conan bersikeras untuk melepaskan dirinya, tempat duduk yg kosong itu sudah terisi. Conan pun berhenti bergeliat-liat dan menatap Kaito dgn datar.

"Jangan ngambek dong, kan kita mau nyampe di Beika:D" Kaito berusaha menenangkan Conan yg mulai ngambek.

"Gk ngambek gimana?! kan tempatnya tadi kosong!" cetus Conan cemberut.

"Eitsss jangan marah. kita dah nyampe~~" Kaito tertawa sedikit, sekarang mereka sudah berhenti di stasiun Beika. lalu Kaito membawa Conan turun dari pangkuannya dan menuntut Conan sampai keluar dari kereta.

Poirot Cafe

"Amuro-san, es kopi 1 yak!" singgah Conan tersenyum layaknya anak-anak. Kaito yg duduk di hadapan Conan hanya tersipu malu melihat wajah imut Conan.

"Ala, anak kecil tidak boleh meminum kopi!" kata Amuro tersenyum melihat Conan. "Tapi karna kemampuan berpikirmu seperti anak SMA jadi bakalan kubuatin kopinya:D"

"Yeeyyyyy" Conan tersenyum lebar, lalu menatap Kaito. "Kaitonii-san pesan apa?"

"Samakan minumanku dengan Conan saja" jawab Kaito tersenyum kecil.

"Wah, anda kakaknya Conan ya?" tanya Amuro tersenyum melihat Kaito.

"Iyak....kakak sepupu, aku harap kamu mengerti"

"Tentu saja! sekarang saya buatkan dulu pesanan kalian ya!" kata Amuro sembari pergi meninggalkan Kaito dan Conan.

"Aku jijik sekali memanggilmu Kaitonii-san-_-" kata Conan datar sambil memandang sekitaran cafe.

"Ale?? tapi nada bicaramu seperti serius dan senang. apa kau senang?"

"Se,senang?! nggak tuh! kamu aja yg salah denger....."

Kaito tertawa kecil, lalu menatap Conan dgn wajah rayuan.

"Nenek tadi itu benar. Kau punya perasaan padaku kan?"





TBC

jgn lupa vomment yaw UwU see you at next chapter OwO

✅◇Take a walk☀️|| END || KaiShin || detective conan || Shounen AiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang