Prolog

35 6 1
                                    

Libur kenaikan kelas sudah Naufa tempuh separuh jalan lebih. Artinya ia harus mulai bersiap diri kembali ke sekolah. Naufa Al-Fatih, seorang remaja berstatus "siswa" di SMP Taruna Bhakti Tegal. Sekarang, Naufa resmi naik jabatan dari siswa kelas tujuh menjadi siswa kelas delapan. Ia sudah tidak sabar menunggu hari pertama kembali ke sekolah. 

"Ya Allah, semoga aku mendapat kelas dan teman yang baik. Amiinn..." Naufa berkata dalam hati.

Hari pertama yang ia tunggu pun tiba. Tak seperti biasanya yang selalu santai, kali ini Naufa antusias berangkat pagi. Bahkan ia bergegas mencari kelasnya sembari menyapa kawan-kawan. Ternyata, nama "Naufa Al-Fatih tertulis di kelas 8D. 

"Wah, ini kelasku yang baru? bagus juga," motivasinya bertambah tinggi begitu melihat kelas 8D. 

Wali kelasnya bernama Bu Wati, beliau adalah guru yang baik bahkan dikenal sebagai duta kebersihan di  SMP Taruna Bhakti.

Lalu tiba saatnya berdiskusi perihal kepengurusan kelas didampingi langsung oleh Bu Wati. Pertama tentu saja memilih penanggung jawab utama di kelas. Tanpa basa-basi Bu Wati langsung mengamanatkannya kepada Riski. Seorang lelaki dengan tinggi semampai dan wajah setengah garang. Setelah beberapa sesi tibalah waktunya pemilihan sekretaris. 

"Anak-anak, siapa diantara kalian yang ingin menjadi sekretaris?" tanya Bu Wati, sontak para siswa hanya diam saja. Naufa pun hanya bertukar pandang dengan teman-teman lainnya.

"Kalau tidak ada yang mau, Ibu tunjuk saja yah?!" Bu Wati meninggikan suara. 

Entah mengapa firasat Naufa mendadak tidak enak, seperti orang gemuk yang harus mengikuti tes lari keliling lapangan.

Bu Wati bangkit dari kursinya lalu tiba-tiba berjalan perlahan mengelilingi anak-anak, 

"Nama kamu siapa, mas?" langkah Bu Wati terhenti di depan meja Naufa,

 "Saya Naufa, Bu." Jawab Naufa singkat, 

"Kamu mau kan jadi sekretaris di kelas ini?" kata Bu Wati, 

"Hah ?? Emmmm . . . saya, Bu?" Naufa terkaget. 

"Iya Naufa aja Bu," sahut Riski si ketua baru, 

"Bagaimana Riski? Kamu setuju dengan pilihan Ibu?" tanya Bu Wati.

"Setuju, Bu!" Riski terlihat sangat antusias kali ini.

"Ya sudah sekretarisnya Naufa ya. Oh iya, bagaimana dengan yang lain, apakah kalian semua setuju? " ucap Bu Wati, 

"setuju, Bu !" sahut semua murid.

 "Aduuuh siaaaallll...!" Naufa pun mengumpat dalam batinnya, namun ia tidak punya waktu dan alasan untuk menolak. 

"Iya udah Bu, saya mau jadi sekretaris," ucap Naufa dengan berat hati. Akhirnya ia di daulat menjadi sekretaris di kelas 8D.

Awalnya Naufa agak minder bergurau dengan teman-teman barunya, banyak dari mereka yang belum ia kenal, bahkan baru pertama bertemu. Maklum lah, semenjak SD Naufa dikenal si anak pendiam, tapi jangan salah karena soal pelajaran ia justru selalu kesulitan menjadi yang terburuk di kelas. 

Seiring berjalannya waktu rasa minder itu sirna berganti dengan rasa nyaman. Sekarang Naufa sudah tak risih lagi untuk berkomunikasi dengan mereka, entah sekedar mengobrol, diskusi tugas, cerita konyol, dan 

Beberapa hari kemudian, Naufa hendak menuju kantin. Tanpa disengaja ia melihat dari kejauhan seorang perempuan yang anggun, cantik, dengan rambut tergerai, senyum yang terukir manis di bibirnya. Ia sedang membaca buku sambil berbincang dengan teman-temannya. Naufa pun menghentikan langkahnya dan memandangi dari kejauhan.

"Wawww.... perempuan ituu? Sepertinya aku mengenalinya..." ucap Naufa lirih sambil mengingat-ingat memorinya. 

"Sepertinya aku sering bertemu dengannya juga. Tapi mengapa kali ini rasanya beda yah?" Naufa mengetahui siapa perempuan itu, namun kali ini ia dibuat heran karena ia tak bisa menolak pesonanya.

"Hmmm cantiknyaa..." Tiba-tiba Naufa tersenyum.

Tiba-tiba perempuan itu mengedarkan pandangan ke sekelilingnya, dan ia mendapati Naufa yang sedang termenung namun menatap ke arahnya. Naufa pun segera tersadar dan kembali melangkahkan kaki menuju kantin. 


_  Bersambung  _

~~~~~~~~~

(Tokoh)

(Tokoh)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Naufa Al-Fatih


Radhitya Riski  Anggara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Radhitya Riski  Anggara

(Admin)

Halo teman-teman semua!! Ini adalah cerita ku yang pertama. Cerita ini sebagian besar adalah pengalamanku  sendiri, tepatnya ketika aku SMP. Namun  di beberapa bagian aku buat lebih menarik agar teman-teman semua antusias membaca hehe. 

Okaii kembali ke cerita nih.., Jadiii siapa sih perempuan yang bikin Naufa terpesona? Masih penasaran kaaan?? Tunggu kelanjutannya ya di part selanjutnyaa.. Semangattt!!!

Ku Ingin Kau yang DuluTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang