Alea Christabel Carolina, Gadis kecil yang dulunya ceria menjadi dingin dan pendiam semejak kepergian ibunya. Dia punya seorang ayah yang sama sekali tidak memperdulikannya semenjak kepergian ibunya, hanya mengurusi pekerjaannya saja sehingga melupa...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Alea dan Kenzo sudah selesai mengikuti olimpiade dan mereka mendapatkan Piala Juara 1.
"Ayo ikut gue." Ajak Kenzo.
"Gak, gue mau pergi." Ucap Alea.
"Lea lo mau kemana?" Tanya Kenzo.
"Bukan urusan lo." Alea terus berjalan ke parkiran dan masuk ke dalam mobilnya tanpa memperdulikan Kenzo yang memanggil namanya.
"Lea lo mau kemana sih?!" Tanya Kenzo.
"Ck, bukan urusan lo." Alea berdecak.
"Jelas itu urusan gue." Ucap Kenzo.
"Urusan kita udah selesai okay, olimpiade sudah selesai." Ucap Alea.
"Tapi ini berhubungan dengan masa lalu." Ucap Kenzo.
"Siapa peduli?" Kata Alea ia lalu membuka pintu mobilnya dan hendak masuk ke dalam mobilnya, namun Kenzo menahan tangannya.
Alea berdecak kesal, dia menoleh ke arah Kenzo, bisa ia lihat iris mata Kenzo berubah menjadi berwarna merah pudar.
"Ikut gue sekarang." Alea hanya pasrah ketika Kenzo menarik tangannya karena percuma jika ia memberontak kekuatan Kenzo lebih besar darinya.
*****
Kenzo membawa Alea ke sebuah bukit di belakang vila yang diketahui merupakan vila milik Kenzo. Mereka berdiri Di dekat jurang yang dibatasi pagar pembatas.
"Mana liontin yang gue kasih?" Tanya Kenzo. Alea mengeluarkan liontin itu dari saku seragamnya.
"Putar Liontin itu di udara dan pejamkan mata lo." Ucap Kenzo. Alea memegang tali liontin itu, memutar-mutarnya di udara dan memejamkan matanya.
Kepala Alea terasa sangat pusing sekarang namun ia tetap memutar-mutar Liontin itu di udara.
"KELUAR KAU ALICE!"
BRAK!
BRAK!
BRAK!
Seorang gadis yang diketahui bernama Alice sedang membuka sebuah lantai papan kayu sambil sesekali melihat pintu, Alice menggali jerami yang berada di bawah kayu itu dan menarik liontin yang berada di lehernya. Tepat saat setelah Alice menguburkan liontin itu dan menutup papannya, pintu berhasil di dobrak, Alice menoleh dengan iris mata yang berubah warna menjadi merah dan juga gigi taringnya muncul. Ia melihat warga desa membawa banyak obor dan melemparkannya ke tubuh dan Sekitar Alice, ia melihat Alice berteriak kesakitan dan berakhir berubah menjadi Abu bercahaya dan berterbangan di udara.
---------------
"AAAAARRRRGGGHHH!!" Alea berteriak kesakitan dan menjatuhkan liontin itu. Ia memegangi kepalanya yang terasa sakit.
