~Happy Reading~
William pergi ke Wilayah Desa Rain
yang tertutupi oleh salju, di sana ada Flint."Menjauhlah jika tidak ingin aku bunuh." Ucap Flint, iris matanya berubah menjadi biru.
"Bunuh saja, memang itukan tujuanmu." William terkekeh ketika melihat Flint mulai mengeluarkan kekuatan esnya.
Wusss
Flint menembakkan esnya ke arah William, dengan mudah William menghindar.
"Akh!!" William memegangi lengannya yang tertusuk Es milik Flint.
Greb
"Menyingkirlah jika kau tidak ingin mati." Valerien menarik tubuhnya menjauh. Rambut Valerien yang awalnya sebahu menjadi panjang.
"Biarkan dia membunuhku." Ucap William.
"Tapi aku tidak akan membiarkan itu. Levin." Valerien menyuruh Levin yang entah datang darimana membawa William menjauh dari sana.
"Mau apa kau dengan kekuatan lemah mu itu gadis manis?" Tanya Flint.
"Hanya membunuhmu." Ucap Valerien. Flint menyerang Valerien dengan Es miliknya dan Valerien menghancurkan Es milik Flint menggunakan rambutnya.
"Kak Ale! Menyingkirlah!" Teriak Michael dari jauh. Valerien menoleh, Michael mengeluarkan kekuatan petirnya, lalu dengan gesit ia melompat ke atas atap untuk menghindari Ledakan yang terjadi.
"Mika! Di mana Hans?!" Tanya Valerien sambil berteriak.
"Di suatu tempat!" Balas Michael tak kalah berteriak.
"Apakah kau bisa melawannya?!" Tanya Valerien.
"Bisa! Lebih baik Kak Ale susul saja Kyra dan Kyla. Mereka sedang bertarung dan sepertinya akan kalah!" Ucap Michael. Valerien mengangguk lalu pergi.
"Sekarang giliranku." Michael menyeringai.
Blarr!
KAMU SEDANG MEMBACA
First Love With Vampire {END}
VampireAlea Christabel Carolina, Gadis kecil yang dulunya ceria menjadi dingin dan pendiam semejak kepergian ibunya. Dia punya seorang ayah yang sama sekali tidak memperdulikannya semenjak kepergian ibunya, hanya mengurusi pekerjaannya saja sehingga melupa...