Prolog|Park Jaehyung (Lost)

81 14 0
                                    

Pagi yang begitu cerah yang menampakkan betapa indahnya matahari dipagi ini, dimana semua orang sibuk dengan dunia mereka masing-masing.

Disisi lain ada seorang namja yang harus bangun dari mimpi indahnya yang mungkin tidak akan ada didunia nyata ini.

Iya dia Park Jaehyung atau yang lebih dikenal dengan panggilan Jae, namja kelahiran tahun 1992 ini merupakan Barista disalah satu cafe yang lumayan terkenal di Korea Selatan, dia harus membanting tulangnya untuk menghidupkan dirinya sendiri dan untuk membiayai pendidikan nya di jenjang perkuliahan.

Alarm hp pun mulai berdering, pertanda kalau dia harus bangun pagi ini, dan memulai kehidupannya.

"Ahh, sudah pagi?" ucap jae sambil mengambil hp di meja sebelah tempat tidurnya.

Setelah mematikan alarm yang berdering begitu keras sampai-sampai bisa mengisi kesunyian dari kamar jae sendiri. Dia pun mulai bangun dari tempat ternyaman untuk menuju kamar mandi, dan memulai ritual paginya.

Tidak membutuhkan waktu yang lama, dia pun sudah selesai dengan ritual paginya, dan mulai bersiap-siap untuk berkerja, dan tidak lupa dia selalu membawa tasnya yang berisi buku-buku kuliah, karena emang disaat cafe sedang sepi Jae akan membuka buku itu hanya untuk membaca atau mempelajari kembali materi yang telah dikasih dosen.

Setelah selesai dengan semua kegiatannya, dia pun mulai melangkah maju untuk pergi ke cafe dimana tempat dia bekerja.

***

Sesampai didepan cafe, dia pun mulai membuka tasnya untuk mencari kunci cafe, karena emang Jae selalu datang setiap pagi untuk sedikit membersihkan cafe yang sebenarnya sudah bersih.

Tidak membutuhkan waktu lama, pintu pun terbuka, dan dia pun mulai melangkah maju untuk menuju keruangan karyawan untuk mengganti bajunya, dan meletakkan tasnya itu.

Setelah selesai, dia pun mulai membersihkan toko, mungkin karena masih pagi, keadaan toko masih sepi dan karyawan lainnya masih belum datang.

***

Pukul 06.30 KST

Semua pekerjaan pun telah selesai, dan dia pun mulai meracik kopi untuk dirinya sendiri, karena emang kebiasaannya setiap pagi setelah bersih-bersih dia akan meminum kopi buatannya.

Tidak lama dari dia membuat kopi, toko pun mulai didatangi oleh beberapa pelanggan, yang hanya duduk atau bersantai-santai dipagi ini.

Tanpa dia sadari dia mengulas sebuah senyuman, karena perasaan yang begitu senang akibat cafe yang begitu rame, padahal hari ini hari Senin, biasanya banyak orang sibuk dengan pekerjaan mereka, tapi tidak berlaku untuk hari ini.

Ramainya cafe, membuat Jae dan beberapa karyawan kelelahan sendiri untuk mengatasi pengunjung yang begitu banyak ini, semakin matahari menampakkan dirinya semakin banyak orang yang datang ke cafe ini.

Tapi bagi Jae ini sebuah kesenangan baginya, karena dengan ini, pasti dia akan mendapatkan gaji tambahan dan itu bisa iya gunakan untuk menghidupi dirinya dan membiayai kuliah nya.

Dalam kamus kehidupan Jae, tidak ada yang namanya menyerah ataupun lelah karena dia mengerti betapa kejamnya kehidupan ini kalau dia hanya berdiam diri dirumah.

Dengan pekerjaan ini, setidaknya bisa membantu Jae untuk bertahan hidup didunia yang begitu kejam dan membantu biaya kuliahnya selama ini. Yah, itu pendapat Jae selama ini.

***

Love Me Or Leave MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang