Part 2|Park Jaehyung (Lost)

27 10 0
                                    

"Jae ssi?"

Jae pun langsung menoleh kearah sumber suara yang memanggil dirinya.

"Nee Ada apa?" tanya Jae pada seseorang yang memanggilnya.

"Bukankah ini waktunya kau pergi ke kampus ya? kau berangkat saja ke kampus biar aku yang menggantikan mu disini."

"Ahh iya gamsahabnida Yogyeom ssi." Jawab Jae sambil menundukkan kepala.

"Haha, kau ini seperti sama siapa aja, aku ini temanmu bukan, jadi jangan se formal ini sama ku Jae-ya."

"Haha, iya juga, tapi sekali lagi gamsahabnida."

"Cheonmaneyo Jae ya," jawabnya sambil menundukkan kepala juga, setelah itu kami tertawa secara bersama.

Setalah bergantian dengan Yogyeom yang menjadi barista untuk sementara, disaat Jae tidak ada di cafe karena kuliahnya, Jae pun mulai mengambil tas, dan sedikit membenarkan tata rambutnya yang lumayan berantakan akibat pekerjaan nya, setelah selesai semua, Jae pun melangkahkan kaki keluar cafe untuk menuju kampus.

Kalau biasanya orang akan menaiki mobil atau motor untuk berangkat ke kampus, tapi tidak dengan Jae dia memilih untuk berjalan kaki, padahal sahabatnya yang bernama Yogyeom itu selalu meminjamkan mobil untuknya agar dia tidak telat untuk sampai dikampus.

Tapi dia selalu menolaknya, dengan alasan, "Aku tidak butuh mobil itu, selagi aku masih punya tubuh yang sehat, dan kaki yang utuh kenapa aku harus pakai mobil, toh itu mobil bukan punya ku, aku tidak ingin jika orang lain berpikir mobil itu punya ku, aku ingin orang lain mengenalku dari sisi diriku sendiri, bukan seperti orang lain yang kaya raya." Ya itu lah prinsip Jae, sampai kapan pun dia tidak ingin dinilai oleh orang lain sebagai diri orang lain, bukan sebagai dirinya.

Diperjalanan pun Jae selalu menikmati setiap langkah kakinya menuju kampusnya dengan iringan musik di telinganya. Dan lagu yang selalu iya putarkan pada smartphone nya itu lagunya Day6 (Best Part) menurutnya irama dan suara dari penyanyinya itu sendiri sangat bagus dan mewakili isi hatinya sekarang.

***

Sedangkan disisi lain, Irene yang masih asik dengan dunia mimpinya tanpa harus memikirkan nasibnya pagi ini, dan jelang berapa menit ada namja yang mengetuk pintu kamar Irene itu.

Tok tok tok.

Karena tidak ada balasan dari sang pemilik kamar, namja itu pun langsung masuk begitu saja kekamar Irene.

"Nuna." Panggil namja itu pada nuna nya sambil menggoyangkan badan Irene.

"Hm, Ada apa Bae Jinyoung?" tanya Irene masih dengan keadaan menutup mata.

Iya dia Bae Jinyoung, Adek kandungnya Bae Joo Hyun atau Irene, mereka hanya tinggal bertiga dirumah dengan pembantu rumah tangga, karena appa dan eomma mereka harus pergi keluar negeri untuk perjalanan bisnis yang begitu lama, jadinya Jinyoung sebagai adek yang perhatian kepada nunanya harus membangunkan Irene setiap pagi.

"Bangunlah nuna, ini sudah pagi, apa nuna tidak berangkat kuliah?" tanya Jinyoung lagi pada Irene sambil menggoyangkan badan Irene lagi.

"Sebentar lagi Jinyoung, ini masih pagi, aku masih mengantuk," balas Irene lagi dengan keadaan yang masih sama yaitu menurut mata.

"Terserah kau saja nuna, ini sudah siang, kalau kau masih seperti ini terus yang ada kau akan terlambat."

"Ais, kau ini bawel sekali," ucap Irene lagi, tapi kali ini dia mulai berjalan ke arah kamar mandi, untuk melakukan ritual paginya.

"Ya sudah aku keluar dulu nuna, kalau nuna ada perlu apa-apa minta saja sama bibi, bibi akan menyiapkan semua kebutuhan mu." Teriak Jinyoung pada Irene, lalu meninggalkan kamar Irene.

Tidak membutuhkan waktu lama, Irene pun telah selesai dengan ritual paginya kali ini, dan mulai berjalan kearah kaca untuk berdandan dan mata rambutnya. Setelah selesai dengan semuanya Irene pun mulai keluar dari kamar untuk menuju parkiran rumahnya.

"Pagi nona."

"Pagi juga bi," balas Irene dengan sedikit senyuman.

"Nona tidak sarapan dulu, sebelum berangkat kuliah?" tanya bibi pada Irene.

"Tidak bi, aku masih ada waktu 1 jam lagi sebelum berangkat kuliah, dan hari ini aku akan ke cafe dekat kampusku," ucap Irene lagi.

"Baiklah nona, hati-hati dijalan."

Setelah percakapan singkat tadi, Irene pun mulai melangkah maju keparkiran mobil, setelah sampai diparkiran mobil, Irene pun langsung masuk kebagian pengemudi untuk menuju cafe yang berada tidak jauh dari kampusnya.

***

Setelah sampai diparkiran cafe, Irene pun langsung memasuki cafe, dan aneh nya disaat Irene masuk kedalam cafe, barista cafe itu malahan melihat Irene dengan senyuman nya.

Tapi walaupun begitu Irene mengabaikan barista itu karena emang Irene tidak mengenal namja itu, mungkin saja barista itu ingin terlihat ramah kepada semua pengunjung. Tidak membutuhkan waktu lama Irene pun mulai memesan minuman capuccino hangat kepada barista itu dan setelah itu dia duduk di meja nomor 14.

Disaat dia lagi asik-asik duduk di meja nomor 14, tiba-tiba barista itu datang mengantarkan cappucino hangat pesanan Irene tadi, setelah meletakkan nya diatas meja, barista itu pun langsung pergi dari hadapan Irene.

Tidak lama dari kepergian barista itu Irene pun mulai melihat jam tangannya yang mulai menunjukan jam 13.00 Kst, yang artinya sebentar lagi mata kuliah pertamanya akan segera mulai, dan dia pun mulai bergegas pergi dari cafe itu untuk menuju ke kampusnya.

***

Love Me Or Leave MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang