Part 6|Park Jaehyung (Lost)

14 6 0
                                    

Hari ini, Irene mempunyai alasan untuk pergi ke cafe, yaitu menemui Jae untuk meminta bantuannya. Sekarang mereka duduk berhadapan di meja nomer 14 yang diduduki Irene tadi. Irene akan meminta pertolongan Jae, sesuai yang Jae tawarkan pada malam itu.

"Ada apa Irene?" Ucap jae sambil menatap kedua mata indah Irene.

"Seperti yang telah ku ucapkan kemaren malam, bahwa aku akan meminta bantuan mu Jae." Ucap Irene seakan memohon pada Jae.

"Baiklah aku akan menolong dirimu, tapi apa yang harus aku lakukan untuk menolong mu Irene ya?" tanya Jae seakan tidak tau dengan apa yang akan dia lakukan.

"Kau cukup menjadi pacar pura-pura ku saja Jae dan itu berlaku mulai hari ini." Ucap Irene kali ini.

"Apa kita akan melakukan itu disaat ada mantanmu saja? Atau yang lainnya?" tanya Jae lagi memastikan bahwa dia tidak akan salah untuk mengambil tindakan selanjutnya.

"Lakukan itu setiap saat Jae, dicafe maupun dikampus, karena emang mantanku akan selalu memantau diriku."

"Baiklah kalau begitu Irene, ya sudah aku akan membuatkan mu sebuah minuman dulu, dan kau tunggu saja disini." Ucap jae sambil melangkahkan kaki meninggalkan meja dimana mereka berbicara tadi.

"Nee akan aku tunggu disini." Ucap Irene sambil memperhatikan punggung Jae yang mulai menghilang dari hadapannya.

***

Tanpa berfikir panjang lagi, Jae pun mulai mengambil bahan-bahan pembuatan coffee, tidak membutuhkan waktu yang begitu lama, coffee cappuccino hangat sudah tersedia diatas meja, yang pastinya rasa coffee kali Ini sungguh sangat beda. Karena emang Jae membuat coffee ini dengan sebuah rasa cinta, tapi entahlah Jae pun bingung dengan perasaannya sendiri.

Disaat Jae sedang asik menghiasi coffee cappuccino hangat itu tiba-tiba saja ada seorang yang mengagetkan Jae.

"Dor." Ucap seorang namja yang pastinya Jae tau betul dengan suara itu.

"Berhentilah Yogyeom, kau mengagetkan aku saja." Ucap Jae tapi masih dengan keadaan senyum, dan senyumannya itu membuat Yogyeom sang sahabat terheran-heran akan tingkahnya.

"Apa kau sehat?" tanya Yogyeom pada Jae sambil memegang kening Jae.

"Waeyo? Apa yang kau lakukan Yogyeom? Aku baik-baik saja, bahkan sangat baik-baik." Ucap Jae meyakinkan bahwa dia baik-baik saja sekarang, tapi tidak tau nanti.

"Tidak, hanya saja aku penasaran dengan dirimu, saat kau di panggil oleh temanmu di meja 14, dan kau hanya tersenyum-senyum tidak jelas, aku pikir kau gila Jae ya?" Ucap Yogyeum pada Jae.

"Haha, kau ada-ada saja Yogyeom ya, aku baik-baik saja, hanya saja aku tidak tahu kenapa hari ini aku hanya ingin tersenyum lepas."

"Ok-ok kalau begitu aku pergi dulu, dan aku minta tolong denganmu untuk menjaga cafe ini, karena emang aku sedang ada urusan mendadak yang tidak bisa aku tinggalkan." Ucap Yogyeum sambil sedikit menepuk pundak Jae.

"Nee hati-hati dijalan." Ucap jaesambil melambaikan tangan kepada Yogyeom.

Setelah kepergian Yogyeom dari hadapan Jae, Jae pun mulai bergegas melanjutkan pekerjaannya yang terhenti akibat Yogyeom, yaitu menghias coffee cappuccino hangat yang akan diberikan kepada pacarnya, lebih tepatnya kepada pacar pura-puranya.

Setelah selesai dengan semua pekerjaannya, Jae pun mulai melangkahkan kaki menuju dimana seorang yeoja sedang menunggunya.

"Irene ya." Ucap Jae yang berakibat Irene terkejut akan ulah Jae.

"Miane Irene ya, apa kau terkejut akan ulahku?" Ucap Jae lagi pada Irena.

"Sedikit." Ucap singkat Irene, yang membuat Jae merasa bersalah pada yeoja itu.

Love Me Or Leave MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang