Alvaro

762 48 6
                                        

"mereka tinggal di Desa dekat Bandung, ini alamat nya" ucap milan memberikan sepucuk kertas yang tertulis alamat di mana Anneth tinggal.

Tanpa aba aba Deven langsung mengambil kertas dari tangan milan lalu langsung pergi tanpa mengucap apapun.

"kasian pa... Satu tahun dia sakit terus" ucap milan sembati menatap punggung anak nya yang sudah menjauh.

" yang penting dia udah dapat banyak pengalaman" lanjut kevan.

Kemana Deven? Ya pasti dia langsung pergi alamat itu. Tak peduli dengan jarak.

" momymomymoommmm" rengek alvaro

" kenapa hm?" tanya anneth

" lan lan alan" rengek alvaro kembali.

"jalan? " tanya anneth.

Kini kondisi anneth masih sama seperti kemarin kemarin yaitu masih setia di rumah sakit. Awalnya alvaro tidak ingin di ajak ke rumah sakit oleh paman dan tante nya,pasalnya takut alvaro terkena sakit.

"mommy belum bisa jalan sayang" ucap kriz

"huaaaaaaaaaa!!!! " tangisan alvaro pecah. Walaupun dia masih kecil, tapi bisa dia bilang ia pintar dalam berbicara.

" al sama uncle aja ya" bujuk kriz

Bukan nya diam, tangisan al malah tambah besar.

"gak apa kak, aku udah bisa jalan kok" ucap anneth lalu memeluk alvaro.

"tapi dek"

"suuthh abang tenang aja" balas anneth

Anneth mulai turun dari kasur nya, dan berdiri dengan pelan pelan sembari menggendong al.

" bisa kannn" ucap anneth

" ya udah hati hati" peringat kriz

" iya"

Alvaro kembali tertawa dan melakukan hal biasa yaitu menepuk tepuk pipi anneth sangking senang nya.

" aku ke taman ya" ucap anneth.

" abang temenin " balas kriz

Anneth hanya bisa mengangguk anggukan kepala.

Kini anneth, kriz serta alvaro sedang berjalan jalan di area taman rumah sakit, Bandung.

" alvaro ulang tahun kapan? " tanya anneth kepada kriz

" kalau gak salah sih, 11 agustus" jawab kriz

" umur nya udah berapa?" tanya anneth kembali. Anneth juga sudah tau kalau dia terkena amnesia Traumatis.

" 8 bulan setengah" jawab kriz sembari menoel noel pipi al.

"ganteng nya" gemas kriz

" dia mirip siapa ya? " tanya anneth sembari melihat wajah alvaro.

" ya mirip kamu lah dek" jawab kriz

" tapi ada yang beda, nggak semua nya mirip aku" lanjut anneth

Kriz hanya mengatup mulut nya, ia tak mau melanjutkan pembahasan tadi.

" Kapan pulang? " Tanya Anneth.

" ntar sore dekkk" gemas kriz keapda anneth Pasalnya anneth terus bertanya.

" bang" panggil anneth

" apa?" tanya kriz

"pusing" adu anneth

Kriz langsung melebarkan mata nya lalu dengan cepat mengambil alvaro dari gendongan anneth. Lalu ia rangkul pundak anneth dengan erat supaya tidak jatuh waktu ingin ke ruangan.

Perasaan (End)  √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang