Sudah lima bulan keluarga kecil Deven berada di ruamh orang tua nya. Begitupun dengan anneth yang dua kali dalam satu bulan harus selalu berkunjung menemui dokter. Hasilnya pun masih nihil, Deven lah yang selalu mengantar anneth ke rumah sakit. Deven selalu gelisah dan takut. Deven pun banyak berbohong saat anneth Mempertanyakan masa lalu.
Pagi ini milan meminta tolong Deven untuk bantu membawa karung yang berisi pakaian pakaian yang akan di sumbangkan ke panti asuhan.
"berat maaa" rengek Deven.
" heh! Setiap bulan mama selalu gini tau gak! Tau capek? Kenapa gak bantu mama bulan lalu lalu lalu?! Hem? Waktu mau minta tolong Langsung lari dari rumah " oceh milan.
" terus ini gimana? " tanya Deven, pasalnya karung berisi pakaian itu sudah sampai di dekat tangga.
" kalau mama biasanya langsung gulingin,jadi kan langsung meluncur gitu ke bawah" jawab milan.
Deven pun langsung meluncurkan karung itu.
Saat karung itu hampir sampai di lantai, tiba tiba saja anneth lewat yang sedang membawa botol susu alvaro.
Deven membesarkan mata nya.
" ANNETH AWAS! " teriak Deven dari lantai dua.
Anneth menoleh ke samping nya, anneth pun melototkan mata nya. Dengan cepat anneth melangkah tergesa gesa.
Dan hasilnya, kaki anneth tersandung.
BRUK.
Hasilnya anneth terjatuh semua dari kaki sampai kepala terbentur keras.
Deven langsung turun dari tangga menyusul anneth
" hey bangun bangunn" deven menepuk tepuk pipi anneth.
Anneth yang masih setengah sadar hanya bisa mendengar panggilan panggilan dari deven.
"sakit? " tanya deven cemas
" sakit... Tapi gak mau ke rumah sakit" lirih anneth
" ke rumah sakit ya sayang" ucap milan.
" nggak mau" lirih anneth.
"ya udah kita gak kerumah sakit tapi mama panggilin dokter ya ke sini" saran milan
" iya"
"shh" ringis anneth saat deven memegang kepala nya.
"sorry" lirih deven
Anneth memejam kan mata nya.
" aku cuman mau tutup mata" ucap anneth pelan saat deven ingin berbicara karna melihat anneth menutup mata.
Kini dokter pribadi keluarga Deven sudah sampai dan langsung memeriksa anneth yang sudah di letakan kasur kamar mereka.
" gimana dok? " tanya deven
" kalau di lihat lihat tidak ada luka parah atau dalam. Tapi dia terkena amnesia? " tanya dokter
"iya dok" jawab Deven
"nah kemungkinan i-" tiba tiba saja anneth berteriak.
" SAKIT! "
Deven yang mendengar itu langsung berlarian masuk ke dalam kamar anneth.
"SAKITTTTT" rintih anneth
" yang mana sakit? " tanya deven cemas
" sini saya periksa " ucap dokter
" apa yang sakit? " tanya dokter itu
"ke-kepala" ringis anneth.
" apa gak sebaik nya kita bawa ke rumah sakit? " tanya dokter.

KAMU SEDANG MEMBACA
Perasaan (End) √
RomanceKejadian yang membuat kami harus paksa menikah, yah menikah tanpa cinta. Tapi kata orang tua kami cinta itu datang secara terbiasa. ¤ Deven Billian ¤ berumur 21 tahun (masih muda bukan?) Hanya karna satu masalah sampai sampai gue harus pergi ke club...