BAD DONGSAENG

1.3K 108 2
                                    

Lihatlah sekarang Suho seperti terjebak dengan perkataannya sendiri. Sedari tadi, Sehun terus menerus menempel padanya dan tebar pesona ke semua orang.

SIAL!

Suho kembali merasa ada gejolak aneh ketika beberapa member girlband seperti mengerlingkan matanya ke si maknae.

"Bilang pada Sehun agar berdiri di sebelahku." Titahnya pada Chen yang menurut.

Sehun tersenyum jahil ketika mendengar pesan itu. Dengan penuh percaya diri ia merangkul pinggang Suho di hadapan banyak media.

Bayangkan, di acara malam penghargaan. Suho merasa rohnya seketika melayang dan melirik Sehun dengan tajam. Namun hanya di balas kedipan sebelah mata.

"Lepaskan tanganmu adik nakal." bisik Suho yang merasa tak nyaman saat mulai menyadari banyak yang membicarakan mereka.

Sehun menyunggingkan senyum kemenangan, ia melihat ketidakberdayaan Suho saat tangannya begitu nyaman merangkul pinggul sempit itu.

"Ada yang lebih nakal dariku, hanya saja aku masih menyembunyikannya."

Suho tidak  bisa berbuat apa-apa selain pasrah membiarkan 'Official Couple'nya ini membuatnya terlihat seperti uke yang lemah.

Bahkan sampai mereka duduk di dekat panggung, Sehun tidak henti-hentinya menggoda Suho dengan beragam jurus maut. Dari mulai memegang tangan Suho, memainkan jemarinya, menciumnya, dan yang terakhir, bersandar di pundak yang jelas lebih pendek dari tubuh tingginya.

"Kau mengantuk?" tanya Suho. Ia menyadari ada jumlah tak terhitung letak kamera yang mungkin saja menangkap pembicaraan mereka. Maka dari itu, ia sangat berhati-hati. Padahal dalam hati, ia sangat ingin memaki anak itu.

"Tidak, hanya mencari kenyamanan saja." jawab Sehun sambil tersenyum puas.

Acara di akhiri dengan kabar bahagia yang datang dari manager. Mereka akan di traktir minum sampai pagi. Kabar yang sangat luar biasa. Semua sangat senang. Terlebih lagi mereka tidak memiliki jadwal sampai dua minggu ke depan. Itu berarti para lead vocal akan aman jika minum banyak malam ini.

"Lihat Sehun, sedari tadi ia senyum-senyum sendiri. Entah apa yang di lakukan Suho padanya."

Mendengar namanya di sangkut pautkan, Suho menoleh dan terlihat agak kesal. Ia kemudian melirik Sehun yang memang seperti orang gila karena cengengesan.

"Cheers!!!! Untuk borongan penghargaan malam ini!" Teriak si manager sambil mengangkat sebotol soju.

Mereka terus minum sampai mabuk. Ya, bahkan terlihat beberapa member sudah tak sadarkan diri karena tertidur, termasuk si manager.

Pesta sederhana itu di adakan di apartemen Suho. Besar, nyaman, dan mewah, oh ya serta privasi terjaga. Itu lah yang di incar.

Suho berjalan terhuyung-huyung menuju kamar mandi dan membasuh wajahnya di atas wastafel. Hari yang sangat melelahkan, terbayar dengan perayaan.

Sesaat kemudian ia melihat pantulan bayangan Sehun di cermin. Bocah itu memeluknya dari belakang dan memberikan kehangatan.

"Hyung belum mengantuk?" Bisik Sehun yang mengendus ceruk leher dari si leader dan percaya atau tidak Suho langsung bereaksi karena perlakuan itu.

"Aku belum mengantuk." Jawab Suho sambil menahan geli karena napas Sehun yang berhembus di titik sensitif tengkuknya, membuatnya merinding dan menegang.

Sehun membalikan tubuh itu dan menyudutkannya. Keduanya masih di bawah pengaruh sensasi kenikmatan alkohol yang bisa membuat orang hilang akal untuk beberapa saat.

"Kenapa kau terus mengabaikanku? Kim Junmyeon?"

Suho tak bisa lagi mengelak ketika tangan Sehun dengan cekatan menjelajahi tubuhnya yang masih berbalut kemeja dan celana bahan.

"Katakan kau cinta padaku!" Titah Sehun yang kemudian meraih bibir Suho dan menciumnya dengan brutal.

Suho boleh selama ini mengelak kalau ia tidak menaruh perasaan lebih dari seorang kakak pada Sehun. Tapi, kali ini, kemahiran Sehun dalam mengajaknya bermain terlalu lihai sehingga ia tergoda untuk merasakan kenikmatan lebih lanjut.

"Kita akan melanjutkannya di tempat yang lebih nyaman." Bisik Sehun lagi.

Sambil terus menautkan kedua bibir itu, mereka berjalan menuju Master Bedroom, dimana terletak sebuah kasur berukuran King Size dengan sprei super lembut dan empuk.

Sehun mendorong tubuh itu dan melucuti pakaian yang di kenakannya. Ia kembali berkuasa di atas badan Suho yang selalu terbayang sampai ke alam bawah sadarnya.

"Aku mencintaimu Kim Junmyeon."

.

.

Sinar mentari menelusup di antara celah gordyn yang ternyata tidak tertutup rapat sejak semalam. Keadaan ranjang sangat berantakan dan sosok Suho masih berada di balik bed cover, meringkuk seperti janin.

Tidurnya terusik ketika mendengar suara lembut yang amat di kenalinya. Matanya kemudian terbelalak dan spontan ia merasa sekujur tubuhnya langsung dapat merasakan tekstur kasur dan bed cover tanpa penghalang (pakaian).

DIA TELANJANG

Sehun terlihat memasuki kamar sambil membawa nampan berisi semangkuk sereal dan susu. Alis Suho berkedut dan ia tidak ingin bayangan buruknya menjadi kenyataan, meskipun sudah terjadi.

"Apa yang terjadi semalam?"

.

.

Suho merengut dan tidak keluar kamar. Ia membiarkan Sehun berlalu lalang di apartemennya. Hanya mereka berdua karena yang lainnya sudah kembali ke dorm untuk bersiap menjalani masa liburan masing-masing.

Sejujurnya ia sempat merasakan nyeri saat mandi tadi di beberapa bagian, termasuk (ya, kalian pasti mengetahuinya).

"Apa benar semalam aku melakukannya dengan Sehun?" Tanyanya entah pada siapa.

Akhirnya ia keluar kamar dan melihat Sehun sedang menonton TV. Pemuda itu terlihat fokus sampai cukup lama untuk sadar ia tengah berdiri di belakang sofa.

"Oh hyung mau nonton TV?"

Suho melenggang ke kulkas untuk mengambil jus botolan dan ikut duduk di samping Sehun, tanpa canggung. Ia memutuskan untuk tidak memikirkan soal itu lagi.

ANGGAP SAJA KECELAKAAN SAAT MABUK

"Tadi, aku lihat berita Ryeowook dan Kyuhyun sunbaenim sedang jalan-jalan bersama di Jepang."

"Lalu?"

Sehun menaikan kedua alisnya berulang kali sambil tersenyum.

"Lebih baik kau kunjungi keluargamu dulu, baru jalan-jalan." Suho paham betul arti dari ekspresi tadi.

"Mereka saja berbulan madu ke Jepang, masa kita tidak?" Sehun mode merengek mulai menyala.

Suho menenggak jus terakhirnya. "Mereka itu sedang ada kegiatan, bukan bulan madu."

Sehun masih ingin di benarkan pernyataannya. Tapi, ia memilih untuk merengut sambil terdiam menatap TV. Saat itu Suho menyadari terdapat bekas memar kemerahan di leher putih bocah itu.

"Hei, ini kenapa?" Tanya Suho, ia sadar kalau Sehun adalah aset berharga yang bilamana lecet, ia juga harus bertanggung jawab.

Sehun tersenyum jahil. "Kau lupa? Ini kan hasil karyamu semalam."

Suho menyesal telah bertanya. Apa benar ia melakukannya? Tapi, tidak mungkin Sehun bisa mencium lehernya sendiri.

"Kenapa? Hyung ingin melakukannya lagi?"

"Apa?!!"

T B C

Official CoupleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang