1 4 3 (94 1)

1.3K 117 7
                                    

Suho termenung di kamarnya. Saat ini Sehun sedang berada di ruang tengah bersama member lain. Sekarang paling tidak ia bisa menenangkan jantungnya yang tak pernah santai ketika berada di dekat bocah itu.

Sehun itu sangat tampan, Suho memang mengaguminya ketika pertama kali dikenalkan. Siapa yang tidak takjub dengan garis wajah tegas dan mata tajam serta kulit seputih salju miliknya? Para fans saja bisa menjerit sampai tenggorokan mereka sakit.

Tapi, Suho ingin membatasi rasa kagumnya. Pokoknya tidak boleh sampai jadi rasa cinta yang tidak wajar. Entah mengapa Sehun memang sering membuatnya hilang akal.

"Hyung mau sereal?"

Suho menoleh karena terkejut. Ia menatap mangkuk yang di bawa Sehun. Bocah itu berdiri di balik pintu. Kenapa ia bisa tidak mendengar suara pintu terbuka?

"Terima kasih, kau saja yang makan." Tolak Suho, ia langsung fokus pada ponselnya. Berpura-pura sedang berbalas pesan dengan orang lain.

"Hyung, banyak fans yang membandingkan aku dengan Irene." Kata Sehun dengan nada miris.

"Heuh?" Suho menanggapinya dengan bingung.

"Iya. Mereka mengatakan kalau kau lebih cocok dengan Irene daripada aku. Jujur aku sakit hati."

Suho terperangah, tentu saja 'orang normal' akan berpikiran begitu. Secara Suho adalah pemuda tegap nan tampan, terlebih lagi dia juga seorang leader dari boyband yang sedang berada di posisi teratas. Pasti banyak yang memasangkannya dengan member dari girlgroup lain.

"Lalu?"

"Aku merasa kita lebih cocok."

"Cocok?" Suho hampir tersedak liurnya sendiri. "Apa kau sudah melupakan Luhan?"

Sehun meletakkan mangkuknya dan menatap Suho dengan melas. "Apa aku masih terlihat menyukai mantanku?"

Suho mengendikan bahunya, ia tidak bisa menjawab itu. Karena Sehun dan Luhan dulu adalah pasangan yang tak tertandingi mesranya. Sehun yang sangat melindungi Luhan dalam hal apapun. Sehingga membuat pemuda manis itu seperti pangeran dalam lindungan ksatria dimana pun mereka berada.

"Aku sudah mengatakan padanya kalau aku menyukaimu hyung."

Suho lebih terkejut lagi, karena kali ini terdengar ambigu. Menyukai dalam hal apa? Ia seperti menantikan lanjutan kalimatnya.

"Aku mengatakan bahwa aku jatuh cinta padamu, Kim Junmyeon."

Sehun memang terlalu jujur. Dalam aspek apapun. Tapi, untuk kali ini Suho berharap ia tidak pernah mendengar kejujuran tentang hal itu. Siapa yang tidak ingin bersanding dengannya? Entah betul-betul jujur atau hanya ingin menjadikannya sebagai pelampiasan.

"Aku tidak mengerti..."

"Hyung, tolong lihat aku. Apa aku ini selalu terlihat seperti anak-anak di matamu?"

Suho mengerjapkan matanya ketika Sehun kini tepat berada di depannya dan menyisakan jarak beberapa jengkal.

"Iya."

Sehun pun tampak seperti menggeram, alisnya menukik, Suho sampai terdesak mundur perlahan. Ia tidak tau kalau si maknae bisa berubah menjadi garang.

"Mau aku buktikan sekarang?" Tanya Sehun dengan nada yang mendalam. Bocah itu mendekat, semakin mendekat dan kita tau ia sedang mengincar bibir hyungnya.

Suho kaku dan tidak bisa bergerak karena kedua tangan Sehun kini mencengkramnya. Tidak ada pilihan lain, ia harus memejamkan mata tau menendang Sehun sampai terjungkal kebelakang.

Official CoupleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang