OCEANSIDE ✔️

Prolog

<<>>
~Ketika semuanya tak bisa dikatakan dengan kata-kata~
<<>>

Ditengah keheningan malam yang berselimut kesunyian, seorang cowok tengah duduk didepan sebuah meja belajar, jarinya tengah menari bersama dengan pulpen yang berada digenggamannya. Menulis rangkaian kata diatas selembar kertas di buku harian, yang sudah seperti teman dalam diam yang dia punya, cowok itu begitu menikmati kegiatan menulisnya, bagi dia menulis di buku harian adalah hal yang begitu menyenangkan sekaligus menenangkan. Ketika dia tidak bisa menceritakan perasaannya yang sebenarnya pada orang lain, maka buku harian adalah salah satu benda yang bisa meluapkan segala keluh kesahnya, tanpa ada yang tahu seperti apa yang sebenarnya.

05, May.
Dear my silence friend.

Hari ini cukup melelahkan dengan berbagai kenyataan baru yang kembali merenggut sisa waktu gue.

Gue nggak tau harus menerimanya seperti apa lagi, gue udah bosan harus terus tersenyum dan mengatakan kalau semuanya baik-baik saja, gue nggak apa-apa dengan semua takdir itu. Namun, sejujurnya gue nggak bisa bertahan dari rasa sakit itu, gue pengen berhenti merasakan semua itu.

Hanya saja gue nggak pengen mengecewakan kedua orang tua gue yang sudah susah payah berusaha sebaiknya untuk gue, satu-satunya alasan gue bertahan hanya karena mereka, dan mereka lah yang tanpa henti mendukung gue dari segala kenyataan pahit yang selalu gue terima.

Sampai detik terakhir gue nanti gue berharap mereka selalu ada disamping gue. Gue harap mereka selalu diberi kesehatan dan kebahagiaan terlepas gue ada atau nggak ada nanti.

Thanks to my wonderful parents

Sincerely

Oceanside

Cowok itu menyeka air mata yang mengalir tanpa dia minta, dia benar-benar merasa lemah saat bersama teman dalam diamnya itu. Alasan dia tidak ingin menceritakan segalanya tentangnya pada orang lain, tak lain karena dia tidak ingin terlihat lemah, sudah cukup dengan segala kekurangan yang dia miliki yang membuatnya selama ini terjebak dalam kelemahan, dan dia tidak ingin semakin terlihat lemah oleh orang lain. Satu-satunya cara untuk menutupi semuanya adalah dengan terus diam dan menyembunyikan segalanya lewat wajah dingin yang selalu dia tampilkan.

Ini tentang kehidupannya, yang jauh membosankan, sebelum dia mengenal kata cinta yang datang tanpa dia duga. Seolah semuanya terjadi seperti banyak cerita yang telah dia tulis dalam rangkaian ceritanya yang telah memiliki banyak peminat di dunia orenz. Rasanya seperti menulis takdirnya sendiri, namun ternyata dia salah semuanya memang telah digariskan dari atas sana, dan semua itu bermula dari seseorang yang mengenalkannya dengan yang namanya cinta, Raina. Seperti hujan yang memberikan kesejukan dia datang menyirami perasaannya yang gersang dan dari sana lah semuanya bermula.

CAST OF OCEANSIDE :