08

855 76 3
                                        

"Oii King kemaren pulang sama siapa, sialan ku cari-cari ternyata sudah pulang duluan" tanya Bohn duduk disebelah King. Saat ini mereka sedang berada di lapangan sepak bola setelah menyelesaikan kelas olahraga.

"Maaf lupa ngabarin" jawab King nyengir.

"Terus kamu pulangnya dengan siapa?" Bohn masih bertanya.

"Dengan Ram. Ah coba lihat" King memperlihatkan dimana jam tangan silver melingkar dengan manis di tangan kirinya.

"Lihat apaan tanganmu? Eehh jam, kamu beli jam tangan baru? Wow ini pasti mahal" kata Boss memegang tangan King melihat jam tangan mewah tersebut.

"Bagus gak? Bagus kan?" Tanya King kepada teman-temannya.

"Iya bagus beli dimana? Tumben gak ngajak kita-kita" kata Mek dengan melepas jam yang King pake melihatnya dengan seksama.

"Beli ditokolah" jawab King.

"Ya tahu ditoko sialan! Maksudnya di toko mana daerah mana sebelah mana nama tokonya apa" kata Boss kesal.

"Gak sekalian nanya nama penjualnya juga siapa Boss" kata Bohn.

"Ah iya itu juga siapa namanya?" jawab Boss.

"Ya manaku tahu lagian kalo mau beli ya beli saja kenapa nanya nama penjualnya segala" kata King.

"Ya kamu si ditanya beli dimana jawabnya di toko" kata Boss.

"Bener apa salah jawabanku" tanya King.

"Sudah-sudah tidak usah berdebat soal tokonya. Kamu dapat dari mana ini, seorang King gak mungkin mau ngeluarin uang untuk beli jam semahal ini?" Kata Mek.

"Benar kata Mek apalagi kamu itu bukan tipe orang yang suka beli benda seperti itu" kata Bohn.

"Disini ada namamu pula, ini jam bukan jam biasa yang selalu kita lihat ditoko-toko. Ini jam dipesan khusus untuk seseorang" kata Mek menunjuk tulisan nama King terukir indah di jam tangan tersebut.

"Mana... waahh sial! King ini pasti dari seseorang kan. Jam seperti ini tidak dijual dipasaran" Kata Boss.

"RAM! Benar?" kata Bohn menjentikkan jarinya.

"Tidak mungkin. Anak pendiam dingin begitu memberikan King jam tangan mewah. Kalau iya woww keren juga tu anak" kata Boss tidak percaya.

"Jangan lihat covernya saja. Ram memang kelihatan dingin tapi dia orang yang baik" kata King.

"Kiyaaaaa istri membela suami" kata Boss tertawa yang dihadiahi plototan dari King.

"Sudah sejauh mana kamu dekat dengannya. Kayaknya sudah ada kemajuan" tanya Mek sampil mengembalikan jam tangan yang dia bawa ke pemiliknya.

"Entahh tapi setiap kali aku mendekatinya dia sudah tidak memberikan ekspresi dingin lagi" kata King tersenyum.

"Jadi benar ini Ram yang memberimu?" Tanya Boss memastikan.

"Umm kemaren waktu pulang bareng. Aku merasa dia juga punya perasaan yang sama denganku" jawab King percaya diri.

"Haaiissh percaya diri sekali kamu" kata Bohn.

"Heii perasaanku tidak pernah salah ya" kata King.

"Perasaan?? Ooiihh jangan terlalu senang dulu siapa tahu kan itu cuma keisengan yang tak disengaja atau dia pengen memberikan itu kepada orang lain karena orang itu tidak mau dan pas banget ada dirimu disitu ya sudah dia berikan saja padamu dari pada di buang kan sayang. Memangnya nama "King" dirimu saja yang punya" kata Boss bercanda menggoda King.

P'King I Love You!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang