Chapter 15

54 24 20
                                    

HAPPY READING

🍋🍋🍋

"Jangan merindukanku, aku akan segera kembali"

•••

Hari ini hari terakhir Aera di Korea, nanti malam ia akan berangkat ke Jepang, sekarang ia harus pamit kepada sahabatnya, Kim Taehyung.

Aera mencari nama 'Taetae' di kontaknya dan segera menekan tombol panggilan.

"Yeoboseyo", suara Taehyung terdengar dari seberang sana.

Aera menahan nafasnya gugup, "Hmm itu... Taehyung-ah... Bisa kita bertemu?".

"Ah ada apa? Bisa saja, dimana?"

"Nanti sore di Taman dekat rumahku saja bagaimana?", Tanya Aera.

"Baiklah, sampai bertemu nanti ya, Aera Annyeong!".

"Annyeong Taetae...", Aera segera memutuskan sambungan telepon dengan sedikit senyuman.

Sekarang sudah pukul 15.00, Aera sedang duduk menunggu Taehyung di bangku taman. Sedari tadi ia celingukan melihat kesana-kemari, melihat apakah pemuda pemilik box smile itu sudah datang atau belum.

Entah mengapa ia sangat tegang sampai tiba-tiba sepasang tangan menepuk pundaknya.

"Annyeong Aera!!!", Taehyung menepuk pundak Aera untuk mengejutkannya.

Aera melompat dari duduknya, "Aigo! Kim Taehyung!", Aera memukul punggung Taehyung kesal.

Taehyung mencoba menghindar, "Aigo Aigo, Mianhae Aera-ssi".

Aera berhenti memukul Taehyung dan menatap Taehyung kesal, "apa-apaan kau mengejutkanku".

"Mianhae hehe....", Taehyung menunjukkan box smile andalannya.

"Ya! Jangan menunjukkan senyuman mu itu, aku tidak akan memaafkan mu", canda Aera.

Taehyung mencubit gemas pipi Aera, "mi... an... hae...", lalu Taehyung duduk di bangku taman, "ada apa? Apa yang ingin kau bicarakan?".

Aera pun ikut duduk, ia menghembuskan nafasnya kasar, "tidak ada apa-apa, aku hanya merindukan mu", Aera tidak sanggup mengucapkan salam perpisahan kepada sahabatnya itu.

Taehyung menoleh ke arah Aera, "apa ini? Mana mungkin kau hanya merindukanku".

"Apa salahnya aku merindukan sahabatku", Aera masih menatap lurus ke depan.

Mereka berbincang banyak sore itu, menceritakan kegiatan mereka akhir-akhir ini, sampai Aera teringat dan melirik jam tangannya, sudah pukul 17.00, ia harus segera pulang dan berangkat ke bandara.

"Sudah sangat sore, aku harus pulang", Aera menatap mata Taehyung.

"Ada apa? Apa kau akan pergi bersama Seokjin Hyung?", Tanya Taehyung.

Aera mengadahkan wajahnya ke atas, ia mencoba menahan air matanya agar tidak jatuh, "Ah Nee...", Aera merentangkan kedua tangannya, "hug?".

Tanpa menjawab, Taehyung langsung memeluk Aera.

"Jangan merindukanku, aku akan segera kembali", bisik Aera dalam pelukannya.

Taehyung melepaskan pelukannya dengan wajah bingung, "wae?".

"Aniyo...", Aera memaksa senyumannya, "Aku pergi dulu, Annyeong!", Aera melambaikan tangannya ke arah Taehyung dan perlahan-lahan berjalan menjauh.

"Wae? Mengapa ia mengatakan hal itu?", Gumam Taehyung yang masih memandang punggung Aera yang semakin menjauh.

Butuh dua sampai tiga jam perjalanan dari Korea ke Jepang, Aera dan Seokjin sudah melewati perjalanan tersebut.

Sesampainya di Bandara Internasional Haneda, Tokyo, Jepang, Aera dan Seokjin disambut oleh seorang pemuda yang tersenyum sambil membawa kamera yang merekam mereka berdua.

Melihat pemuda itu, Aera tersenyum sumringah, berlari ke arah pemuda itu sampai meninggalkan Seokjin dan juga kopernya.

Aera tersenyum, ia mengecek pemuda itu dari atas bawah sampai kanan kiri.

"Aigo... Apa yang kau lakukan? Aku sedang merekam", gerutu pemuda tersebut.

Aera meletakkan tangannya di atas kepala pemuda itu sambil menepuk-nepuk ringan, "ututuuu... Kau sudah besar, bahkan kau lebih tinggi dariku".

Pemuda itu berhenti mengarahkan kameranya ke arah Aera, "Ya! Aku lebih tua darimu, apa sopan seperti itu?", Omel pemuda itu dengan mulut mengerucut.

Melihat itu Aera semakin gemas, ia mencubit gemas pipi pemuda itu, "kita hanya beda dua bulan tau!".

"Ya!! Choi Aera!! Mengapa kau meninggalkan kopermu? Apakah aku harus membawanya ha?", Teriak Seokjin dari belakang.

Aera menepuk jidatnya, ia melupakan Oppa nya dan juga kopernya, "Oppa Mianhae... Aku lupa ehe".

"Aigo Seokjin Hyung, maafkan adikmu yang masih kecil ini, seenaknya saja dia meninggalkanmu", ujar pemuda itu meledek Aera sambil membantu membawa barang bawaan Seokjin.

Aera memukul punggung pemuda itu, "apa maksudmu masih kecil hah? Menyebalkan!", Aera segera membawa kopernya dan meninggalkan Seokjin dengan pemuda itu.

"Kau memang yang terbaik", ujar Seokjin sambil menepuk pundak pemuda itu.

🍋🍋🍋

Wahhh gimana nih part kali ini hehe...

Menurut kalian, siapa pemuda yang nungguin Aera sama Seokjin di bandara? Yuk tebak di comment 😆

Terimakasih sudah membaca
Jangan lupa voment ya 🧡
See you 🤟🏻

Best Friend? : [kth]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang