Chapter 3

87 58 27
                                        

HAPPY READING

🍋🍋🍋

"Annyeong haseyo eomma... Ini Tae!", Taehyung mengetuk pintu rumahnya dengan Aera disampingnya.

"Ah nee Tae... Pintunya tidak di kunci!", balas Tae Eomma, Sunghee, agak berteriak.

Taehyung membuka pintu rumahnya, lalu Taehyung dan Aera masuk mencari keberadaan Sunghee di dapur.

Perhatian Tae Eomma langsung menuju kepada Aera. "Yaa Aera-ssi sudah lama kau tidak kesini nak, Eomma sangat merindukanmu", ujar Sunghee sambil merentangkan tangan ingin memeluk Aera.

"Ah nee Eomma, nado bogoshipo...", Aera membalas pelukan Sunghee.

"Ayo Aera, kau naik saja ke atas ke kamarku lebih dulu, aku akan menyusul okey", ujar Taehyung dengan aegyo nya.

"Okey bos... dadah Eomma... Hehe...", Aera melambaikan tangannya kepada Sunghee.

Di kamar Taehyung~

"Taetae hari ini kita mau main game lagi? Aku bosan apa kita mau main yang lain?", Tanya Aera sambil berbaring di kasur Taehyung, itu adalah hal biasa.

"Hmm...", Taehyung berpikir dengan menunjuk-nunjuk bibirnya, itu sangat imut. "Bagaimana jika kita makan siang saja, aku sudah lapar hehe...", Taehyung mengusap-usap perutnya dengan wajah ditekuk.

Tok... Tok... Tok...
Sunghee masuk membawa nampan yang berisikan ramyeon kesukaan Taehyung. "Tada.... Makan siang datang".

"Wahhh... Eomma kita benar-benar mempunyai ikatan batin, kau tau aku ingin makan siang", ujar Taehyung antusias.

"Yaa Taetae, sekarang memang sudah jam makan siang hahaha", Aera tertawa melihat sikap Taehyung. "Gamsahabnida Eomma... Saranghae", Aera membentuk love dengan jarinya.

"Nee... Makan yang banyak ya", Sunghee mengelus rambut Taehyung. "Aera-ssi... Kau sangat beruntung, kau adalah satu-satunya teman wanita Tae yang diperbolehkan masuk ke kamarnya".

Taehyung masih fokus dengan makanannya, ia tak bergeming.

Aera melirik Taehyung, "Ahh jinjja? Hanya aku? Bagaimana jika kau punya pacar Taetae, apakah dia tidak akan diperbolehkan masuk?", Ledek Aera.

"Ani", singkat padat jelas, jawab Taehyung dengan datar.

"Aigoo jinjja? Bagaimana jika pacarmu memaksa, bagaimana jika pacarmu itu marah padaku, bagaimana--"

Taehyung menghentikan makannya, meletakkan sumpitnya dengan keras membuat Aera dan Sunghee terkejut. "Yaa Aera-ssi, cukup, aku tidak punya pacar, dan jika aku punya pacar, dia tidak akan aku perbolehkan masuk ke kamarku", Taehyung berhenti sejenak, "Apa kau menyuruhku untuk segera mempunyai pacar hah?", Tanya Taehyung dengan nada tinggi.

Tak biasanya Taehyung seperti itu, dia tidak pernah berbicara dengan nada tinggi kepada Aera. Taehyung juga tidak akan marah jika Aera meledek soal pacar.

"Aku tidak pernah menyuruhmu atau menghalangimu untuk mempunyai pacar, itu hak mu, apa urusannya dengan ku, aku hanya sahabat mu, aku bukan ibumu", Aera shock dengan sikap Taehyung, dia marah, Aera segera merapikan barangnya, "Eomma aku pulang duluan ya, sepertinya Seokjin Hyung sudah menungguku", Aera sempat melirik Taehyung, lalu ia berpamitan dengan Sunghee.

Aera segera berlari keluar dan mencari taksi.

"Aera-ssi! Mianhae... Aku tidak bermaksud seperti itu! Yaa Aera-ssi!", Teriak Taehyung sambil mengejar Aera, tetapi Aera sudah lebih dulu masuk ke dalam taksi.

"Ya ampun mengapa jadi seperti ini". Sesal Taehyung dalam hati sambil mengusap kasar wajahnya.

"Annyeong haseyo... Oppa! Ini Aera! Buka pintunya!", Aera berdiri didepan pintu rumahnya dengan kesal.
"Mengapa dia sangat marah? Memangnya salah jika aku bertanya, mungkin dia sedang PMS, Apa jangan-jangan dia sudah punya pacar? Ahhhh mollayo". Gerutu Aera dalam hati.
"Yaaa Oppa buka pintunya!"

"Ah nee... Kenapa kau marah-marah? Apa salahku hah?", Seokjin bingung mengapa adiknya tiba-tiba seperti itu.

"Tanya aja sama pintu!", Aera sangat kesal apalagi jika ia membayangkan kalau Taehyung sudah punya pacar, rasanya ingin makan orang saja.

"Tanya pada pintu? Memangnya pintu melakukan hal buruk kepadamu? Yaa pintu apa yang kau lakukan pada adikku hah?", Entah Seokjin percaya atau sengaja meledek Aera tapi itu menyebalkan.

"Ahhh jinjja, Oppa! Kau sudah gila hah?", Seokjin membuat moodnya tambah hancur, "apakah hanya aku yang waras disini? aigoo", gerutu Aera dalam hati.

Seokjin bingung, ia melihat ke arah Aera dan pintu secara bergantian, "Apa salahku? Tadi dia menyuruhku bertanya pada pintu".

Pasti kalian tidak percaya jika Seokjin adalah pemilik salah satu restoran terbesar di Seoul, bahkan ia ingin memperluas bisnisnya ke Jepang. Tapi memang sikapnya seperti itu, dia bersikap seperti itu agar ia bisa lebih dekat dengan Aera dan teman-teman Aera, tapi dia sering menunjukkan sikapnya itu di waktu yang salah.

🍋🍋🍋

Terimakasih sudah membaca
감사합니다

Gimana nih guys ceritanya
Taehyung galak juga ya kalo lagi marah, sebelas dua belas sih sama Aera kalo lagi marah.
Nah kalo Seokjin gimana wkwkwk

Vote & comment nya ya 🧡
See you🤟🏻

Best Friend? : [kth]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang