Hari minggu adalah hari paling sejahtera bagi semua orang. Dimana para pekerja, pelajar, ibu rumahtangga, dan lain nya bisa menikmati waktu bersama keluarga.
Hari ini juga, adalah hari yang paling menguntungkan bagi para pedagang di tempat tempat yang ramai orang datangi karena penjualan nya pasti laku keras.
Pagi ini, keisha, varo dan arga sedang lari pagi. Mereka sudah bersiap sejak setengah 6 pagi. Dan kini, mereka masih melanjutkan lari nya menuju sebuah danau yang lokasinya cukup jauh dari perumahan nya.
Arga adalah teman varo sejak SMP, tak heran jika arga sering menginap bahkan ikut berlibur bersama keluarga varo.
"ABANG IKET SEPATU LEPASS!" teriak keisha
Varo yang mendengar ucapan keisha, langsung menghentikan larinya, mengatur nafasnya lalu mulai berjongkok untuk mengikat kembali tali sepatunya.
"Tapi boong" ucap keisha saat berhasil mendahului varo
Arga hanya bisa menertawakan varo yang berhasil ditipu oleh keisha. Dan varo? Tentu saja kesal.
"AWAS LOO CAA!"
Varo melanjutkan kembali lari nya. Hingga mereka sampai ke tujuan.
"Hah gilaa cape gue" Keisha mengelap keringat di lehernya menggunakan handuk kecil yang tergantung dileher nya.
"Minum ca" arga menyodorkan sebotol air mineral dan diterima dengan senang hati oleh keisha dan langsung diminum hingga habis
"Buset haus lo?"
"Berisik lo bang"
"Eh ca! Foto dulu sini" kata arga
Keisha langsung berjalan mendekati arga. Arga selalu mengajak keisha foto selfi, karena adik arga, yaitu reva. Sangat menyukai keisha, karena keisha selalu baik pada reva.
Mom is calling
"Eh bentar kak, bunda nelpon" kata keisha, lalu diangguki arga.
"Halo bun?"
"Heyy sayang. How are you?"
"Caca sama abang baik koo bun. Buna sama papi gimana?"
"Ahh baik koo sayang. Oh iyaa buna sama papi gabisa pulang sekarang sekarang sayang. Soalnya papi kamu lagi banyak kerjaan banget."
Keisha menghembuskan nafasnya. Hingga wanita disebrang sana bisa mendengarkan nya.
"Caca kangen buna sama papi" rengek nya
"Gimana kalo kamu, minggu depan kesini?"
"Tapi bun, caca kan belum libur. Abang juga"
"Ummm gini aja sayang, nanti buna coba minta izin sama guru kamu. Dan soal tiket, biar buna yang atur. Gimana?"
"Terus abang, gimana?"
"Ah biarin lah. Dia udah gede ini."
"Yaudah deh"
"Kalo gitu, buna tutup yaa. Soalnya buna mau pergi dulu sama temen"
"Iyaa bun. I love you!"
"Love you too"
Tutttt
Keisha menatap layar ponselnya. Lalu memasukan kembali kedalam saku celana nya.
"Siapa ca?"
"Bunaa"
"Bilang apa?"
"Katanya caca disuruh kesana soalnya buna sama papi gabisa pulang"
KAMU SEDANG MEMBACA
RAJARA
Teen FictionSebuah dendam turun temurun yang membuat seorang gadis harus terpisah dari keluarga nya. Ia harus menjalani keseharian nya dengan satu keluarga dengan kesepakatan tertentu. Hingga ia bertemu dengan seorang lelaki yang bisa memberi arah untuknya, dan...