11. liburan

17 3 0
                                    

Keisha tengah mengemasi beberapa baju, beserta keperluan nya untuk nanti dijepang.

"Caa."

"Hmm"

"Keisha"

"Hm"

Varo menghampiri keisha yang tengah sibuk packing. Varo terjun tepat ditengah tengah kasur milik keisha. Membuat beberapa barang yang berada diatasnya jatuh karena memantul dan beberapa mengenai tubuh keisha.

"ABANG MAHHHHH"

"Lagian gue panggil ham hem ham hem."

"Bodo! Beresin lagi kamar gue!"

Varo berdecak. "Dari tadi kamar lo berantakan."

"Buruan"

Varo menuruti. Ia turun dari kasur milik keisha. Lalu mulai memunguti guling dan beberapa baju yang ikut jatuh berserakan.

Bukk

Sebuah bantal mendarat sempurna pada wajah mulus keisha.

"Ehhhhh ca! Sumpah gue kaga sengaja itu mahh"

Bukk bukk bukk

Keisha memukul varo dengan bantal yang tadi. Kini keisha sudah berdiri dihadapan varo dengan muka kesalnya.

"Buset ca! Gue nimpuk sekali lo bales berkali kali"

Keisha hanya menatap varo datar membuat varo bergidik ngeri.

Keisha melanjutkan kegiatan nya. Ia menyimpan koper itu didekat jendela. Dan varo hanya bisa berbaring dikasur milik keisha itu.

"Bang! Lo gapapa kan gue tinggal?"

Varo mendudukan dirinya. "Gapapa. Lagian gue bisa ditemenin arga, ivan, rio, sama yang lain nya juga"

Keisha menghampiri varo, lalu duduk disamping nya. "Jangan macem macem dirumah bang!"

Varo tersenyum. Lalu menarik keisha pada pelukan nya. "Janji deh gue gaakan macem macem disini"

"Caca sayang sama abang"

Varo tersenyum. Ada rasa sakit yang ia rasakan pada hatinya saat keisha berbicara seperti itu.

"Abang sayang caca kan?" Tanya nya, diangguki varo

"Abang gaakan ninggalin caca kan?" Tanya nya.

Justru gue takut lo yang bakal ninggalin gue, caa. Batin varo

"Abang ih ngelamun!" Tegur keisha

"Eh i-iya caa! Masa iya gue ninggalin lo"

Keisha tersenyum, lalu mengurai pelukan nya. "Jalan yuk bang! Ada yang harus gue beli"

Varo mengangguk. "Gue tunggu dibawah" katanya lalu keluar dari kamar keisha

Keisha segera meraih tas selempang berwarna abu, dan memasukan dompet serta ponselnya.

Ia hanya memakai sendal biasa saja, pagi ini.

---

"Berapa lama disana?" Tanya asila

"Jangan lama lama lah caa!"

Kini kedua sahabatnya memanggil keisha dengan panggilan 'cacaa/caa' karena keisha rasa, mereka sudah cukup dekat.

Keisha menatap kedua sahabatnya. "Seminggu kok."

"Terus nanti gue duduk sama sapaa?" Lirih dina

"Lo bisa duduk sama si tono!" Jawab asila

"Jelek amat nasib gue sebangku sama dia!"

Asila terkekeh. "Kelvin tau?"

RAJARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang