Kelvin berjalan dengan lunglai memasuki cafe yang kini mulai sepi pengunjung karena hari sudah mulai malam.
Kelvin memilih mendudukan dirinya disalah satu kursi dekat jendela dan ia menarik udara sedalam dalam nya.
Pikiran nya berkecambuk. Soal terror itu, dan keisha.
Kelvin benar benar dibuat pusing oleh masalah hari ini.
Kelvin yang tengah memejamkan matanya, kini merasakan tepukan dibahunya.
Ia membuka matanya. Dan menoleh pada orang tersebut.
"Mita?" Mita tersenyum sangat manis pada kelvin
"Boleh duduk?" Tanya nya, kelvin mengangguk.
"Gu-gue mau minta maaf soal tadi siang" kata mita, kelvin mengangguk.
"Umm. Gue boleh tau, lo sama keisha ada hubungan apa?" Keponya
Kelvin yang mendengar hal itu, hanya mengangguk tanpa berniat memindahkan pandangan nya pada mita.
"Gue pacaran sama keisha. Dan kita akan menikah secepatnya"
WHAT?MENIKAH?. Batin mita
"Me-menikah?" Kelvin mengangguk
"Tenang aja, gue pasti undang lo."
Mita tersenyum kaku. Ia tak menyangka lelaki tampan dihadapan nya ini sudah akan menikah. Dan itu berarti lelaki ini sudah memiliki calon.
"Lo ngapain malem malem disini?"
"Oh gu-"
"Biasa lah vin! Dia kerja nya kan malem." Sahut putra yang ntah sejak kapan sudah duduk disamping mita
"Eh jaga ya ucapan lo"
"Etss. Gue ga ngomong macem macem kok. Gue cuma bilang lo kerja nya malem. Kan kerja malem bisa apa aja. Salah satunya jadi jalang"
Mita mencebirkan bibirnya. Sepertinya, teman teman kelvin memang tidak menyukainya sejak awal. Tapi kenapa?
"Pulang gih. Udah malem" kata kelvin
Mita menatap keluar jendela. Dimana jalanan sudah mulai sepi dan hanya beberapa yang berlalu lalang.
"Gu-gue takut pulang sendiri"
"Terus maneh dek naon didieu?" Kesal boni
Mita menatap kelvin. Dan kelvin hanya menatapnya sekilas.
"Yauda gue pulan-"
"Biar gue anter!" Tukas ghifar cepat.
Kelvin, putra dan boni menatap ke arah ghifar yang sudah mengenakan jaketnya. Putra dan boni mengerutkan keningnya bingung.
"Ayo! Lama gue tinggal" mita mengangguk
"Gue pulang dulu."
Tak ada sahutan, mita langsung melangkahkan kakinya keluar dari cafe.
Ghifar sudah berada didekat mobilnya. Dan kini lelaki itu tengah membenarkan tatanan rambutnya.
"Ayo" kata mita
Ghifar mengangkat sebelah alisnya. "Bentar!"
Ghifar berjalan kedepan, dan menghentikan taksi yang kebetulan lewat.
Ghifar kembali menghampiri mita. Dan memberikan uang seratus ribu.
"Ma-maksud lo apa?" Bingung nya
Ghifar berdecih. "Lo pulang naik taksi! Gue gasudi semobil sama cewek gatel kaya lo!"
Ucapan ghifar membuat mita membulatkan matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAJARA
Teen FictionSebuah dendam turun temurun yang membuat seorang gadis harus terpisah dari keluarga nya. Ia harus menjalani keseharian nya dengan satu keluarga dengan kesepakatan tertentu. Hingga ia bertemu dengan seorang lelaki yang bisa memberi arah untuknya, dan...