Hari ini memang hari yang cerah. Banyak orang yang mendatangi tempat tempat seperti taman, tempat bermain, danau, bahkan tempat tempat yang biasanya jarang dikunjungi pun padat mengunjung.
Kelvin, keisha dan boni kini tengah berada di perjalanan menuju Shinjuku gyoen national garden. Bukan usulan dari bu fara, tapi ini keinginan kelvin. Yang tentu saja harus dituruti oleh keisha dan juga boni.
Perjalanan menuju Shinjuku gyoen national garden cukup jauh, oleh karena itu mereka harus melakukan perjalanan menuju tempat itu dengan menggunakan bus.
Mereka menaiki bus yang kisaran harga nya 300 yen. Atau setara dengan 40.000-41.000 rupiah. Pembayaran? Tentu saja ditanggung kelvin.
Kini mereka tengah duduk dibangku 2 dari belakang. Kelvin duduk didekat kaca, keisha ditengah dan boni disisi lain keisha.
Pandangan keisha tak lepas dari indahnya kota tokyo, saat itu. Boni yang sibuk dengan ponselnya. Dan kelvin yang tak melepaskan pandangan nya dari keisha.
Keisha sesekali tersenyum. Ia benar benar bersyukur diberi penglihatan yang sehat sehingga ia bisa melihat keindahan yang tak pernah ia lihat sebelumnya.
"Indah ya" seru keisha sambil melirik sekilas kearah kelvin
Kelvin mengulurkan tangannya untuk mengelus lembut rambut panjang keisha. "Seneng?" Tanya nya, diangguki keisha
"Rasanya gue gamau pulang"
"Kenapa?"
"Gue suka disini. Dikota nya aja ga berisik, kebersihan nya terjaga juga." Kata keisha
"Lo suka juga, ga?" Tanya keisha
Kelvin tersenyum. Ia menatap kearah dimana tokyo begitu damai. Jalanan teratur. Bahkan kota tak seberisik itu.
"Gue lebih suka lo" jawabnya
"Apaan si lo"
"Gue suka. Cuma gue lebih suka bandung."
"Kenapa?"
"Kalo gaada bandung, gue gaakan ketemu bidadari kaya lo" gombalnya.
Keisha memutar bola matanya malas. Selalu saja kelvin menjawab pertanyaan keisha dengan gombalan nya.
"Gombal mulu" kesalnya
Kelvin terkekeh. Sebelum akhirnya ia menyandarkan kepalanya pada bahu keisha. Sepertinya kelvin mengantuk. Tapi tindakan nya benar benar membuat keisha seperti tersengat listrik.
Keisha menoleh pada kelvin yang sudah memejamkan matanya. Boni yang masih sibuk dengan game diponselnya membuat keisha bosan berada didalam bus.
Ia mengeluarkan ponselnya. Lalu mulai membuka whatsapp nya yang tentu saja dipenuhi oleh banyak chat dari cowok yang mendekati keisha.
Keisha menatap layar ponselnya bingung. Ia tak tau kenapa teman sekolah nya bisa mengetahui nomor keisha? Tak mau memikirkan hal itu, keisha beralih pada line nya. Dan terdapat banyak notifikasi dari teman teman nya, juga varo dan luis.
Ia ingin membalas pesan luis yang menanyakan kabarnya. Namun ia takut kelvin tiba tiba membuka matanya dan marah padanya.
Bentar bentar. Kenapa ia harus takut? Apa sekarang dia sudah merasa benar benar pacar dari seorang Rajara Kelvin?
Apa ini mimpi?. Batin keisha
Ia menyimpan kembali ponselnya. Ia melihat pantulan dirinya dan kelvin melalui kaca, ya walaupun hanya samar samar.
Dan, keisha sedang tak bermimpi. Disisinya benar benar ada seorang rajara kelvin.
Keisha mencoba mengatur detak jantung nya yang tak karuan. Was was jika kelvin bisa mendengar detak jantung nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAJARA
Teen FictionSebuah dendam turun temurun yang membuat seorang gadis harus terpisah dari keluarga nya. Ia harus menjalani keseharian nya dengan satu keluarga dengan kesepakatan tertentu. Hingga ia bertemu dengan seorang lelaki yang bisa memberi arah untuknya, dan...