⚠️ [Sedang di Revisi] ⚠️
"Akhirnya dateng juga, nih anaknya"
Alzan yang baru saja sampai langsung memarkirkan motor hitam nya, terlihat dua teman nya bersama dengan satu orang yang asing baginya.
"Dia?" menaikan satu alisnya tidak percaya.
"Iya, cepet lo jelasin ke dia" mendorong pria asing tersebut agar berhadapan langsung dengan Alzan.
"I-iya gue disuruh sama orang"
"Siapa orangnya"
"Gak tau" ujarnya menunduk ketakutan.
"Lah gimana sih tong, lo yang turun masa gak tau siapa orangnya" Tio yang menoyor pria tersebut.
"Tau nih, bikin rusak reputasi aja" timpal Dio.
"Sorry gue gak tau apa-apa, gue cuma disuruh buat ngakuin atas nama geng kalian" pria ini mengatakan dengan jujur, tapi Dio dan Tio tidak mempercayai hal itu.
"Yang nyuruh lo siapa?"
"Gue gak tau dia pake hoddie jadi gak keliatan"
Merasa tidak ada jawaban yang pasti, Alzan berjongkok agar sejajar dengan pria itu. Dengan tatapan yang tidak bisa diartikan mampu menbuat lawan bicaranya terdiam.
"Lo tau siapa lawan semalem?"
"E-enggak" jawabanya pelan.
Mendengar jawaban tersebut Alzan menarik kerah jaket pria tersebut sambil menatapnya. Kedua sahabatnya yang melihat Alzan mulai kehilangan kendali mencoba menahan tubuh Alzan yang hendak ingin memukuli pria tersebut.
"Zan, ini ditempat umum" cegah Tio karena banyak anak-anak lain juga yang nongkrong ditempat ini.
"S-sory, gue b-beneran gak inget" ucapnya mulai gemetaran.
Melihat dirinya akan dihajar dengan satu pukulan yang akan mendarat ke rahangnya, pria tersebut mencoba mengingat kembali kejadian semalam,
"NEO" ucapnya secara spontan.
Alzan mengkerutkan dahi, asing sekali nama orang itu. Apa orang baru yang ada di tempat arena? Tanpa berpikir panjang Alzan memperkuat cengkraman dikerah pria tersebut.
"Cari dia, lo jelasin ke dia kalo itu bukan anak Mandala" ucapnya penuh penekanan, "Paham?"
"P-Paham.."
Dia melonggarkan cengkramannya dan menariknya agar berdiri.
Bugh!
Satu tonjokan melesat ke bagian rahang pria tersebut, melihat hal itu tentu saja kedua sahabatnya tidak tinggal diam melihat Alzan yang bisa saja menghabisi pria tersbeut.
"Zan, udah-udahh" cegah Tio yang menahan Alzan.
"Arghh.." pria itu meringus kesakitan memegangi rahangnya yang hampir patah karena pukulan Alzan.
Alzan menenangkan dirinya dengan menetralkan nafasnya yang sedari tadi seperti bak orang ingin membunuh. Ia melepaskan pegangan sahabatnya yang menahan dirinya, dia berjalan menghampiri pria tersebut yang kini masih tersungkur ditanah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Choosing A Dangerous Boy
Teen Fiction⚠️ [Sedang di Revisi] ⚠️ Ornytha Alzea, Bertemu dengan sosok pria yang tidak dikenal yang membawa nya dan meninggalkan bekas luka yang mendalam untuk gadis tersebut. Ingatan nya hanya sebatas kalung yang dipakai oleh pria tersebut tanpa tau siapa da...