Sekarang Wina dan teman-temannya lagi pada nongkrong santai dirumah Wina sambil nonton drama korea yang kebetulan hari ini tayang episode akhir. Kebetulan 3 dari mereka itu suka banget sama oppa-oppa termasuk Wina sendiri, sisanya mah engga. Tapi, pertemanan mereka berjalan baik kok.
Wina sama gengnya ini cukup terkenal di sekolahan. Gimana, ya? Isinya cewe bening semua, cuy.
"Bunda yang bikin, Win?" tanya Jihan salah satu temen Wina yang sibuk makanin es pisang ijo miliknya.
"Gue sih, perdana nih. Enak gak?" tanya Wina yang lagi nyemil pringles.
"Enak banget, udah bisa nih lo buka stand jualan es pisang ijo," jawab Icha sambil terkekeh.
"Kan niatnya emang latihan buat bazar besok," ujar Wina lagi.
"Oh iya, bener. Kita ada bazar ya? Gue bagian bantuin lo aja deh, Win," sahut Mayang. Kebetulan ia, Icha, dan Wina sekelas. Sementara Jihan dan Jara berada dikelas sebelah. Dulu tuh mereka satu kelas pas kas sepuluh, makanya deket. 4 orang inilah yang jadi saksi bagaimana Wina mati-matian ngejar Heru, padahal ramai banget kakak kelas naksir dia.
Kalau kata Jara sih, "orang cantik tuh takdirnya emang udah berdiri disebelah orang ganteng sih."
Temen-temennya juga yang selalu menjadi tumbal kekesalan Wina jika Heru udah bikin gadis jangkung itu kesal bukan kepalang. Dalam Pertemanan mereka yang punya pacar itu cuma Wina dan Icha, sisanya jomblo. Jihan sih abis putus dari Jojo, sementara Mayang dan Jara emang lagi gak naksir siapa-siapa.
"Jar, Jar, lo tahu gak kalau si Jamal naksir sama lo?" tanya Icha terus terang. Jamal ini salah satu anak konglomerat di sekolah mereka, temen Heru sih meski gak deket banget.
"Pertanyaan lo, Cha, hahaha. Satu sekolah mah juga tahu kalau Jamal naksir Jara," Mayang ketawa lepas banget pas Jihan ngomong gitu, sampai mukul Wina juga. Untung mangkong es pisang ijo yang lagi dia pegang ga tumpah.
"Anak setan," gadis yang mempunyai nama lengkap Zahra Livia Azalta itu segera memberi jari tengahnya pada Jihan.
"Apa lo kali yang belum bisa move on dari Jovian, Ji," balas Icha sambil mendelik kearah Jihan, membuat Jihan melempar boneka Tata milik Wina kearah Icha.
"Guys, i'm so sorry," ujar Wina sambil melihat kearah teman-temannya.
"Kenapa?" tanya Jara.
"Heru kan mau kesini tuh dia abus futsalan, mau gue suruh cobain es pisang ijo bikinan gue. Ternyata dia sama anak futsal, yang mana artinya ada Jojo sama Jamal, gimana dong?" tanya Wina cemas, pasti teman-temannya itu tak mau bertemu dengan pemuda itu. Jihan sama Jara doang sih.
"Alah anjrit, ayo cepet kita balik," buru-buru Jara mengambil kunci mobilnya, Jihan juga sama berdiri buru-buru.
"Kok buru-buru banget sih, udah kaya pedagang kaki lima keciduk satpol pp pas razia," ujar Icha keheranan. Mayang akhrinya bangkit berdiri mengikuti dua temannya yang udah ngibrit lari duluan.
"Win, maaf ya, gak sempet banfu beresin ini. Malam minggu besok kita sleepover disini, dadah," Mayang segera dadah ke Wina. Icha tampak masih ogah-ogahan berdiri.
"Cha, sumpah gue tinggalin nih ya kalo lama," ujar Jara yang sudah duduk dibangku kemudi.
"Iye anjir, sabar kek. Minum ni, aus," ujar Icha sebelum berlari menuju mobil terus dadah-dadah ke Wina.
"Dadah sayang, besok kita sini lagi. Love you!!" ujar Jara sebelum benar-benar pergi meninggalkan rumah Wina.
Wina menghela napas, kenapa sih Heru harus datang sama rombongan lenongnya? temen-temennya pada pulang deh, rumah jadi sepi lagi. Wina akhirnya membereskan sisa-sisa perang dunia tadi yang sebenarnya gak berantakan banget sih. Bunda masih belum balik dari arisan, sementara kakaknya diluar kota.
YOU ARE READING
Ice Cube ✓
Novela Juvenil#10ChaptersProject seri #4 Kisah Wina yang bertahan dengan cowok kayak es batu bernama Heru. ©winniedepuh, 2020