Chapter 4

38 8 3
                                    

"Nunggu lama?." Tanya Kelvin ketika ia dan Steveen sudah berada di hadapan clara.

"E....enggk." Clara merasa gugup karena jika ada seseorang yang melihat ini semua maka akan terbongkar semua identitas aslinya.

"Neng beneran di jemput mereka berdua?." Tanya pak Asep.

Clara bingung harus menjawab apa kalo ia menjawab iya maka pak Asep akan semakin curiga dan jika ia mejawab tidak sudah jelas tadi Clara menjawab petanyaan dari kelvin.

"I...iiya pak."

"Kalo boleh bapak tau eneng itu berasal dari keluarga Alexsander?."

"Anu pa itu..." Apakah ini akhir dari semua usahanya untuk menutupi identitasnya.

"Ekh... ada pak asep." Sapa Kelvin kepada pak Asep yang terlihat sangat penasaran terhadap mereka bertiga.

"Siang kelvin, kamu kesini mau jemput neng clara?."

"Iya pak."

"Neng clara itu bagian dari keluarga Alexsander ya?."

"Clara masuk mobil." Perintah telak dari seorang Steveen yang langsung memasuki mobil.

"Pak aku pulang dulu ya." Pamit Clara.
Ia langsung pergi meninggalkan k
Kelvin dan pak Asep untuk masuk kedalam mobil.

"Ya udah kalo gitu saya pamit dulu ya pak." Pamit Kelvin. Ia langsung berlari menuju motornya untuk menyusul mobil yang ditumpangi Clara dan Steveen yang sudah melaju mendahuluinya.

"Sebenarnya neng clara itu siapanya Alexsander ya?." Pertanyaan itu yang terus berputar didalam kepala pak asep.

***

"Kenapa diem." Itulah pertanyaan pertama yang dilontarkan oleh Steveen kepada sang adik yang duduk disampingnya.

"Enggk." Jawaban singkat dari seorang Clara

"......"

Obrolan mereka hanya sampai disitu saja dan tidak ada obrolan yang lain, biasanya Clara sangatlah cerewet namun berbeda dengan sekarang yang hanya diam membisu saja sambil melihat kearah jalan.

Tin..tin..tin..

Kelvin terus mengejar mobil merah didepannya dan ia terus membunyikan klakson supaya mobil yang berada didepannya itu berhenti namun usahanya itu sia-sia.

Namun usahanya akhirnya berhasil ia bisa mensejajarkan motornya dengan mobil berwarna merah tersebut.

Tinn..tinn.

Kaca mobil terbuka dan menampakkan seorang steveen dengan muka datar dengan wajah fokusnya kedepan lalu kesampingnya.

"Steveen lu bisa berhenti dulu gak." Terikan Kelvin yang terus berusaha untuk mensejajarkan motornya dengan kaca mobil depan yang terbuka.

"Mau ngomong, gua tunggu dirumah." Hanya itu yang dilontarkan Steveen lalu ia menutup kembali kaca mobilnya dan melajukan mobilnya mendahului Kelvin yang berada dibelakangnya.

***

"Alviro papah mau ngomong sama kamu."

"Kenapa?."

"Apa bener kamu suka bawa pekerjaan kantor kesekolah?."

"Kata siapa?."

"Guru kamu suka bilang kalo kamu jarang masuk kbm apa bener?."

"Ia."

"Kenapa."

"Karena aku mau."

"Al kamu boleh bantu papa buat ngerjain berkas kantor tapi jangan sampe kamu bawa ke sekolah." Nasihat Dika kepada anak sulungnya.

Cold Man LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang