2

106 43 60
                                    

Tinggg
(bel pulang sekolah)

"Cukup pelajaran untuk hari ini, kalian boleh pulang. Terima kasih" akhiri guru mata pelajaran seni

"Zen, lo pulang nya duluan aja, gue mau ke toko buku" ucap Key sambil mengemasi alat tulisnya

"Gue anter aja gapapa" ucap Zena yang juga mengemasi alat tulis

"Gausah, entar lo ngerengek minta cepet cepet pulang" jawab Key sinis

"Hehe lo kalo nyari buku lama, kan gue bosen" menujukkam senyumnya semanis mungkin

"Yaudah lo pulang ke apartment..." jari telunjuknya mengarah ke Zena "...gue berangkat sendiri ke toko buku" lalu menunjuk dirinya sendiri

"Woy udah belum?" tanya Varo yang sudah berdiri di ambang pintu kelas

"Udah" jawab Key, Zena dan Sasa kompak

"Gue duluan ya Key, udah dijemput. Bye" ucap Sasa saat berada di depan pos satpam sekolah

"Bye" jawab Key melambaikan tangan

Tinn
(Bunyi klakson motor)

"Iya hati hati Zen, Ro" melambaikan tangannya kepada Zena dan Varo

*****

Key sudah berada di toko buku langganan nya, berdiri diantara rak rak buku novel. Ya semua novel yang dia punya sudah tuntas dibaca

Key mengantri di kasir, setelah puas mencari beberapa buku. Key membeli 3 buku, 2 buku novel bergenre fiksi remaja dan 1 buku tentang tata surya

"Hanya ini saja mbak?" tanya pegawai kasir dengan senyum ramah

"Iya itu saja"

"Totalnya 196 ribu mbak" ucap pegawai kasir seraya memasukkan buku dikantong papper bag, Key menyodorkan kartu kredit nya

"Terima kasih mbak"

"Sama sama"

Key keluar dari toko buku. Masuk ke salah satu cafe dekat situ, cafe langganan nya, setiap kali selesai membeli buku. Key selalu menyempatkan mampir ke cafe ini untuk duduk membaca buku barunya ditemani satu coffe latte

"Maaf boleh duduk sini?" suara itu menghentikkan Key masuk ke alam buku, membawanya kembali ke dunia nyata

"Silakan" jawab Key membuka wajahnya yang tertutup buku

"Kak Dio?" ucap Key lirih yang masih bisa didengar oleh sang pemilik nama

"Iya? Kamu? Oh yang tadi aku tabrak disekolah?"

"I-iya kak" suasana seketika menjadi awkward

"Sorry ya, lengan lo masih sakit?" tanya kak Dio yang masih merasa bersalah

"Mm udah gapapa kok kak, minta maaf mulu" jawab Key berusaha mengubah suasana menjadi relax

"Ya gue gak enak aja sama lo"

"Permisi mas ini pesanan nya" ucap seorang pelayan wanita datang membawa nampan yang diatasnya bertengger gelas dengan coffe latte di dalam nya

"Makasih mbak" jawab kak Dio tersenyum sopan

"Sama sama, permisi" akhir pelayan itu membungkukkan badannya lalu pergi

Setelah pelayan itu pergi hanya terdengar bising bising percakapan pengunjung cafe lain, berbeda dengan 2 insan yang sibuk larut ke dalam buku bacaan nya masing masing. Ya kak Dio juga sedang baca buku ditemani coffe latte dan Key, begitupun sebaliknya

KEYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang