Hening, hanya denting jarum jam yang terdengar, tidak ada yang bersuara....
"Gue tau lo ada masalah, kelihatan dari muka lo"
Hening...
"Okey...gue cerita..." jawaban Dio sukses menggerakkan Michel mengubah posisi nya menghadap Dio, membalas tatapan intens nya. Suasana menjadi hening dan tegang
"...gue...laper"jdarrr
Bagai mendengar gelegar petir di siang hari. Michel melongo tak percaya, telinga nya rusak atau otak Dio yang rusak? Lagi serius juga
"Anjir! Gue serius bloon!" nada suara Michel tak tekontrol, asap mengepul di atas kepala nya, tatapan yang siap mencabik cabik mangsa nya
"Gue juga serius bego!" jawab Dio tak ingin kalah. Mereka saling tatap dengan keinginan yang sama, mencekik orang yang ada di hadapan nya
Benar benar menguras emosi berdebat dengan Dio
"Huffftt.....oke fine! Gue beliin lo makan tapi...setelah itu cerita!" akhir Michel memutuskan mengalah, gak akan ada habis nya jika berdebat dengan Dio
"good" dijawab acungan jempol
Michel pergi untuk membeli makan, sungguh ia terpaksa. Dio? Kembali memejamkan mata nya, merebahkan tubuh nya di sofa, menunggu si bego datang membawa makanan, dia sangat lapar
Setelah menghabiskan waktu dan bensin untuk membeli makanan nya si bloon, kembali lah Michel ke basecame dengan kresek melingkar di genggaman nya
Ceklek
"Bloon! Enak banget lo tidur!" masuk bukan nya mengeluarkan kata salam malah makian, bagaimana tidak? Dia harus panas panas an beli makanan eh yang dibeliin enak enak an tidur
"Waalaikumsalam Michel" jawab Dio yang terbangun dari tidur nya dengan raut wajah datar
"Iya assalamualaikum! Nih! Buruan cerita!" ucap Michel ngegas seraya menyodorkan kresek yang ia genggam kepada Dio
"Belum juga gue buka makanan nya, setelah gue makan lah!" sekarang Dio benar benar kesal, cerewat banget sahabat nya itu
"Huuffft....."
Suasana basecame sunyi. Dio fokus melahap makanan nya sedangkan Michel terfokus menatap sahabat nya yang makan dengan lahap nya
Michel pov
Gue sekarang di basecame bersama si bloon yang lagi makan. Gue ke basecame mau ambil laptop gue yang udah dua hari nginep di sini, gue kelupaan...
Eh malah ketemu si bloon, kondisi nya acak acakan masih pakai baju semalem, tidur di sofa. Gue tau dia lagi ada masalah karena udah kebiasaan nya kalo setiap ada masalah pasti kabur ke basecame, tidur di sini
Gue sebenar nya bukan kepo sama masalah nya Dio cuma ya...penasaran aja.
Kemarin malem di club dia bilang nya mau ke toilet tapi gak balik lagi, ngilang gitu aja, ditelpon? Ponsel nya di tinggal di meja bar
Gue sama yang lain sibuk nyariin dia sama...teman nya Zena, lupa gue nama nya. Gue punya feeling mereka (dio dan teman nya Zena) pergi bareng tapi...ternyata gue salah, bukti nya dia ada di basecame sendiri an, gue lihat semua penjuru basecame gak ada orang lain, selain gue dan si bloon
"Lama banget lo makan!" kesel banget gue, udah pergi beli makan di siang hari bolong dan sekarang jadi penonton dia makan
"Sabar lah, minum dulu gue"
Michel pov end
Setelah perut nya kenyang, Dio mulai menceritakan kejadian yang dia buat, Dio mengingat semua nya berbeda dengan Key yang hanya mengingat beberapa kejadian aja
"What? Lo gila?" pertanyaan itu meluncur dengan suara yang tak biasa
"Sumpah gue niat nya mau nyelamatin dia dari cowok itu..."
"Tapi malah lo yang ngehabisi harga diri tuh cewek!" sahut Michel cepat memotong ucapan Dio, Michel sungguh tak percaya Dio melakukan itu
"Ya...ya gue juga gak mau! Gue saat itu bener bener di bawa pengaruh alkohol, gue tau yang gue lakukan itu salah tapi...entah kenapa gue melakukan itu..." jelas Dio seraya meremas rambut nya frustasi
"Astaga Dio!" hanya 2 kata itu yang mampu Michel ucapkan, bisa bisa nya Dio melakukan itu
"Gue tau! Gue salah, gue bodoh!" teriak Dio merutuki kesalahan nya dan meremas kuat rambut nya
"Kalo seandainya Kay ham-il?" pertayaan Michel menghentikan jemari Dio yang meremas rambut nya sendiri
napas Dio memburu, seperti habis lari keliling komplek 50 kali, jantung nya memompa 10 kali lebih cepat. Dio menatap Michel kalut, benar juga yang dibilang Michel
"Ya...gu-e pasti tanggungjawab-lah" jawab Dio terbata bata, dia ragu dengan jawaban nya sendiri
"Ya haruslah! Untuk masalah kali ini cuma lo sendiri kunci nya tapi kalo lo butuh bantuan, gue sama Dimas selalu siap bantu"
"Gue udah mikirin sih, kalo pun Key gak ham-il gue akan tetep tanggungjawab. Setelah Key lulus, gue akan bilang ke bokap, gue akan nikahin Key"
"Lo serius? Gimana kalo Key gak mau?"
"Ya itu hak nya Key, yang penting gue udah beritikad untuk tanggungjawab"
"Yaudah mending sekarang lo pulang, nyokap lo pasti nyariin. Pulang, mandi, ganti baju badan lo bau tau gak!" Cerocos Michel untuk menghilangkan suasana yang terajut tegang
"Thanks bro gue udah sedikit lega, thanks juga makanan nya"
"Ya santai aja kali, kita kan sahabat" tangan Michel terulur menepuk bahu Dio 2 kali, menunjukkan bahwa dia akan selalu mendukung
*****
Seorang pria paruh baya duduk di ruang tamu, menunggu seseorang.....
Ceklek
"Pesta nya 2 hari 1 malam?" baru juga Dio membuka pintu, bersiap melangkahkan kaki nya masuk ke dalam
"Kenapa baru pulang? Dari mana aja?" pertanyaan pertama belum dijawab, udah terlontar pertanyaan berikut nya
"Maaf pa, Dio nginep di rumah nya Michel" jawab Dio menunduk, ia takut menatap papa nya, bagaimana jika papa nya tau kejadian yang dibuat. Ya pria paruh baya yang bertanya adalah papa nya Dio, papa Juan Laksara
"Kenapa gak ngabari ke rumah?"
"Ponsel Dio habis baterai, pa. Lupa dichas" terpaksa Dio berbohong, dia saja baru sadar jika ponsel nya tertinggal di meja bar, untung nya dibawa Michel dan sekarang sudah aman di saku celana nya
"Gak pulang karena habis minum?"
Tak ada jawaban atau pembelaan yang keluar dari bibir Dio, ia tak bergeming, diam di tempat. pertanyaan papa nya benar
"Maaf, pa" hanya kata itu yang sanggup Dio lontarkan
"Cepat mandi, ganti baju! Setelah nya temu i papa di ruang kerja, ada yang ingin papa bicarakan!" titah papa Dio berlalu pergi, meninggalkan anak nya yang masih tak bergeming di ambang pintu
*****
Dio sudah selesai mandi dan berganti baju. Seperti titah papa nya di sini lah Dio sekarang, berdiri di depan pintu dengan pikiran yang berkecamuk liar. Apa yang akan papa nya bicarakan? Apa papa nya sudah tau perbuatan nya? Bagaimana papa nya bisa tau? Dia harus bagaimana?
Setelah membulatkan tekad, mengontrol napas nya, dan menyiapkan diri nya atas segala kemungkinan
tok
tok"Masuk!" sahutan dari dalam ruang kerja memerintah Dio untuk melangkah masuk
"Duduk!" ucap papa Dio menunjuk bangku yang berada di hadapan nya dengan dagu
"Mau kamu yang jujur atau papa yang harus bilang?"
"Maksud pa-pa?" Dio bingung harus menanggapi apa, apa benar papa nya udah tau?
"Papa sudah tau..."
Enjoy reading
Suka? Boleh vote
Krisar? Boleh komenTerima kasih☘☘
KAMU SEDANG MEMBACA
KEY
Teen Fiction16+ "Bermula dari kesalahan akankah berakhir bahagia?" Keyna Aksara Lova "Sebuah kesalahan yang berujung tanggungjawab dan...cinta?" Dio Juan Laksara