"Mau kamu yang jujur atau papa yang harus bilang?"
"Maksud pa-pa?" Dio bingung harus menanggapi apa, apa benar papa nya udah tau?
"Papa sudah tau..." Menghembuskan napas panjang "...lusa bawa gadis itu ke rumah" lanjut nya
"Maaf, pa. Dio tau, Dio salah..."
"Cerita kan semua nya!" potong papa Dio menatap putra nya tajam
*****
Di dalam kamar bernuansa biru tua, seorang cowok terduduk tegang di meja belajar nya, mencerna ucapan papa nya
"Setelah kamu lulus sekolah, nikahi gadis itu. Papa tidak menerima penolakan!"
"Papa kecewa sama kamu, papa sama mama gak pernah mengajarkan kamu untuk berbuat hal menjijikkan seperti itu! Papa marah sama kamu tapi percuma gak akan ada guna nya. Mama sangat shock, putra yang ia didik dengan ajaran agama, putra yang ia bangga banggakan, melakukan DOSA, melakukan hal MENJIJIKAN!"
"Bawa gadis itu ke rumah, temui orangtua nya, nikahi gadis itu!"
Ucapan papa nya terus terdengar di gendang telinga nya, raut wajah marah bercampur kecewa milik papa nya terus terbayang di hadapan nya, mama nya? Dia tidak berani menemui mama nya...untuk saat ini. Dia juga berniat untuk menikahi Key tapi...tidak secepat ini, dia belum siap mengemban tanggungjawab kepala tumah tangga di usia 19 tahun, Key juga masih sekolah. Jika mereka menikah, Key akan putus sekolah. Hawa nafsu nya menghancurkan kehidupan seorang gadis
*****
Jam baru menujuk angka 6 namun sebuah mobil berwarna silver sudah memasuki parkiran sekolah, mobil anak dari pemilik LAKSARA HIGH SCHOOL, Dio sudah biasa datang pagi tapi gak sepagi ini juga
Hanya terlihat segelintir penghuni sekolah, bisa di hitung oleh jemari tangan. Dio mengedarkan pandangan nya ke setiap ruangan yang ia lalui.
Di sinilah Dio sekarang, berjalan menyusuri koridor kelas XI IPA. Berharap tak sengaja bertemu dengan gadis mungil yang nama nya sudah tertancap di pikiran nya, KEYNA"Gue gak tau dia IPA berapa, gimana gue bisa ketemu?" monolog Dio kesal, gadis yang ia cari tak kunjung muncul
"Kak Dio?" tanya seorang cewek yang berdiri di ambang pintu kelas nya, kenapa kakel nya itu ada di sini? Mau ngapain? Nyari seseorang? Siapa?
"I-iya?" mengamati cewek yang memanggil nama nya itu, 'Siapa ya? Seperti nya gue gak kenal' batin nya bersuara
"Mm kak Dio pasti lupa sama gue ya? Gue Sasa pacar nya Varo" dengan senang hati cewek itu memperkenalkan dirinya lagi
"Ohh...ya ya pacar nya Varo, sorry gue lupa" jawab Dio setelah mengingat siapa cewek di hadapan nya ini
"Kak Dio ngapain di sini? Lagi nyari seseorang? Siapa tau aku bisa bantu?" tanya Sasa yang penyakit kepo nya tak tertolong
"Hmm...gue lagi nyari cewek nama nya Ke..."
"Sasa!" panggilan itu secara gak langsung memotong ucapan Dio
"Lo apa apaan sih, Zen? masih pagi udah teriak teriak!" disahuti Sasa yang tanpa dia sadari juga berteriak
"Masuk yuk!" tanpa permisi Zena menarik paksa Sasa untuk masuk ke kelas
"Zena bentar, gue lagi ngomong sama kak Dio" jawab Sasa menahan tubuh nya agar tidak tertarik masuk dan berhasil, Zena melepaskan genggaman tangan nya
"Lo Zena?" pertanyaan itu lolos keluar dari bibir Dio, seingat nya Zena adalah sahabat nya Keyna
"Iya dia Zena kak, oh jadi kak Dio nyari Zena?" yang ditanya siapa yang jawab siapa, dasar Sasa
Menghiraukan pertanyaan Sasa, Dio lebih tertarik menatap Zena yang memalingkan wajah nya dari diri nya "Lo sahabat nya Keyna kan?"
Sasa menatap sahabat nya yang hanya diam, tidak ada tanda tanda ia akan menjawab. Ya sudah biar dirinya saja yang menjawab "iya kak, kita sahabat nya Key. Ada apa?"
"Mm...gue ada perlu sama Keyna, Keyna nya ada?" Dio memberanikan diri untuk bertanya tak ingin menyiakan kesempatan
"Gak ada!" akhirnya Zena yang menjawab dengan nada ketus dan tetap memalingkan wajah nya
"Oiya Key mana? Gak bareng sama lo?" sungguh ingin sekali Zena mencekik Sasa sahabat nya ini
"Ada perlu apa anda dengan sahabat saya?" tanya Zena dingin, menatap Dio tajam. Menghiraukan pertanyaan Sasa
"Sorry gu-e gak bi-sa bilang ke lo" jawab Dio seadanya, 'sepertinya Zena sudah tau kejadian...itu'
"Maaf, sahabat saya tidak ingin bertemu dengan anda!" akhir Zena, melenggang masuk bersama Sasa yang susah payah ia tarik
kringgg
Bel masuk berbunyi, Dio pergi ke kelas nya tanpa hasil apa pun. Dia tidak boleh menyerah, nanti saat istirahat dia akan kembali menemui Zena dan Sasa. Dia harus bertemu dengan Keyna
Selama pelajaran berlangsung Dio hanya memperhatikan namun tidak mendengarkan. Pikiran nya asik melalang buana. Ucapan papa nya dan Zena terus berputar bagaikan kaset rusak, hanya suara itu itu saja, mengacaukan konsentrasi nya
"Dio!" panggil Michel yang duduk di bangku belakang Dio
"Dio!" panggil Michel kembali, menendang kursi Dio dari belakang
"DIO JUAN LAKSARA!" kali ini bukan Michel yang memanggil namun bu Helena guru matematika yang terkenal killer
"Eh...i-iya bu?" akhirnya Dio tersadar dari lamunan nya
"Sekarang kamu kerjakan tugas yang di papan tulis!" titah bu Helena dengan raut wajah yang bikin bulu kuduk berdiri
Dio berdiri dengan santai menuju papan tulis, tak butuh waktu lama dia sudah menyelesaikan 3 soal yang ada di papan tulis. Semua teman sekelas nya menatap percaya tak percaya, mereka mengakui Dio pintar tapi...dia sedari tadi melamun namun bisa menyelesaikan soal di papan tulis dengan mudah nya
"Sudah bu" ucap Dio kepada bu Helena
Bu Helena memeriksa jawaban Dio, mengangguk kecil beberapa kali saat memeriksa nya menandakan jawaban Dio benar
"Jawaban kamu benar semua. Saya tau kamu pintar tapi bukan berarti kamu bisa seenak nya menghiraukan pelajaran! Kamu harus mendapat hukuman karena melamun di waktu pelajaran saya!"
kringgg
"Cukup sekian pelajaran hari ini, terima kasih. Dio kamu ikut saya!" lanjut bu Helena setelah bel istirahat selesai berbunyi
Di sinilah Dio sekarang, duduk di meja ruangan bu Helena ditemani kertas ujian milik adkel XI (adek kelas). Ya Dio mendapat hukuman memeriksa hasil ujian anak kelas XI, ada tiga kelas yang diajar oleh bu Helena, satu kelas nya berisi sekitar 30 siswa
Dio menatap lelah tumpukan kertas yang ada dihadapan nya, rencana nya untuk menemui Zena dan Sasa harus tertunda hingga pulang sekolah. Dio harus melaksanakan hukuman nya, dia bisa saja kabur karena tidak ada yang mengawasi nya tapi Dio bukan orang yang akan lari dari tanggungjawab
Enjoy reading🤗
Terimakasih☘☘
KAMU SEDANG MEMBACA
KEY
Teen Fiction16+ "Bermula dari kesalahan akankah berakhir bahagia?" Keyna Aksara Lova "Sebuah kesalahan yang berujung tanggungjawab dan...cinta?" Dio Juan Laksara