Dio masih setia menunggu Key di depan kursi tunggu ruang rawat, di luar sana matahari sudah tergantikan bulan dan berteman kan bintang bintang
Tanpa Dio sadari, seorang gadis yang membuat nya rela menunggu tengah mengintip di balik pintu ruang rawat, siapa lagi kalo bukan Key. Sebenarnya ada rasa kesal bercampur kasihan melihat Dio yang duduk tertidur di kursi ruang tunggu
"Kenapa dia masih di sini sih? Gak pulang aja, keukeuh banget!" dumel Key dari balik pintu
"Kasihan juga sih lihat dia! Ah bodo deh salah dia sendiri!"
*****
Ponsel Dio bergetar, mengejutkan sang pemilik. Alarm pengingat sholat shubuh. Dengan kesadaran yang belum sempurna, Dio memaksakan langkah nya ke mushola
Setelah mengambil wudhu, Dio masuk ke mushola dan mendapati Key yang tengah khusyuk sholat. Ada desiran aneh yang melewati hati nya, tatapan nya tak lepas dari gadis yang tubuh nya tertutup mukenah putih, sudut bibir nya tertarik dengan sendiri nya
"Astaghfirullah" baru Dio tersadar niat nya ke sini untuk sholat bukan...mematung menatap Key
Selesai menuanaikan kewajiban nya Dio kembali, melihat dokter dan beberapa suster berlari masuk ke dalam ruang rawat bunda nya Key, tak lama Keyna keluar dengan raut wajah cemas, menahan tangis
"Keyna...ada apa?" tanya Dio yang sudah berdiri di samping Keyna
Yang ditanya hanya melirik sekilas dan kembali melanjutkan membaca rapalan rapalan doa
Dio yang mengerti hanya diam tak ingin bertanya lagi, menatap pintu ruang rawat bunda Keyna dengan harap harap cemas. Entah kenapa diri nya ikut cemas dan...takut
Cukup lama Key dan Dio menunggu, akhirnya sang dokter keluar
"Gimana keadaan bunda saya, dok?" tanya Key cepat tanpa basa basi menghampiri dokter yang baru saja melangkahkan kaki nya keluar
"Kita bicarakan di ruangan saya saja. Mari!" jawab dokter itu tersenyum ramah, melihat dokter itu tersenyum semakin gusar hati Keyna
Keyna mengekori dokter itu menuju ruangan nya. Dio tak mungkin ikut, saat ini bukan waktu yang tepat untuk dia menujukkan rasa peduli nya
Dio duduk di kursi tunggu cukup lama namun gadis yang dia tunggu belum juga keluar dari ruangan dokter. Akhirnya Dio memilih masuk ke ruang rawat bunda Keyna, ingin Dio masuk ke ruang dokter tapi dia takut Key akan semakin marah pada nya karena ikut campur urusan pribadi nya, ya walaupun Dio memang ingin ikut campur, membantu
"Key...?" suara itu menyambut langkah kaki Dio yang semakin mendekat ke arah brankar
"Saya Dio tante, Keyna sedang berbicara dengan dokter di ruangan nya. Apa tante butuh sesuatu? Bilang ke Dio aja tante"
"Tante ingin minum" jawab nya berusaha tersenyum, terlihat wajah nya yang menahan ringisan sakit
Dio memegang gelas berisi kan air putih dengan sedotan untuk mempermudah bunda Key meminum nya
Ceklek
Suara knop pintu terbuka mengalihkan tatapan Dio dan bunda Key ke arah pintu. Dio sudah gugup sendiri, dia pikir Keyna yang datang...
"Maaf permisi, bu Laras! Waktu nya makan dan minum obat" ucap suster itu ramah, ya...yang masuk suster bukan Keyna
"Iya sus" jawab bunda Keyna lemah
"Segera makan dan minum obat nya, jangan terlambat bu Laras!" peringat suster itu ramah
"Pasti sus! Saya yang akan memastikan nya" sahut Dio membalas senyuman suster itu ramah
KAMU SEDANG MEMBACA
KEY
Teen Fiction16+ "Bermula dari kesalahan akankah berakhir bahagia?" Keyna Aksara Lova "Sebuah kesalahan yang berujung tanggungjawab dan...cinta?" Dio Juan Laksara