delapan

14 2 0
                                    

Zam POV

Aku memasuki ruangan yang sudah ditentukan sebuah robot tempur yang  memang sengaja dibuat untuk mematikan musuh. Kekuatan yang aku miliki memang tidak sebanding dengan robot tempur ini, tapi sebuah rahasia kumiliki untuk mengalahkan robot ini. Zed- kakekku seorang ilmuan dari negeri ini, dibantu dengan ayahku. Kebanyakan orang berkata aku tidak mampu untuk memasuki akademi ini, akademi yang hanya memilih satu orang terbaik dari yang paling baik dalam periode setengah abad sekali.

Robot tempur itu sudah berubah dan siap untuk bertempur.

Tappp.. tappp..tappp

Sinar laser yang bisa memusnhkan siapa saja. Biar aku mengetahui kelemahan robot ini, tetapi untuk menuju ke titik itu memang dirancang sedemikian rupa.

5 menit berlalu..

Aku sudah terkena sebagian hantaman dari robot itu dan sekarang tempat tersebut belum terbuka. Jika 10 menit lagi masih belum terlihat maka tenagaku akan habis. Untung sejak memasuki akademi ini kami selalu mengutamakan cara menyelamatkan diri dari segala ancaman dan mempertahankan selama mungkin. Hanya dalam 1 menit robot2 tempur ini mampu menghabiskan setengah manusia dari klan ini.

Clap.. clapp.. clap.. teleportasi yang sangat cepat. Dan

1

2

3

Kesempatan yang sangat bagus. Robot ini membuka sebuah perisai yanga da di dadanya dengan kekuatan pemukul berdentum yang kami pelajari dan

Brukk..

Aku menghantam dadanya dengan sekali gerakan yang langsung hancur seketika. Dengan nafas yang ngos-ngosan aku keluar dan menujud dapur untuk mengambil air lalu pergi ke ruang kesehatan.

Theo POV

Hari yang sangat sial buatku. Aku mendapatkan sebuah laba-laba api. Dengan begitu maka akan semakin sulit, api melawan api bisa2 malah aku yang hangus didalam sini.

Aku mengatur sebuah strategi dengan kemampuan yang aku miliki. Laba2 yang sudah haus akan mangdanya langsung menyerang dengan sebuah semburan api, aku melakukan teleportasi karena masih kaget lalu, aku berdiri dan terbang kearah langit setinggi 3 meter. Sekali lagi laba2 itu menyerangki dengam semburan apinya yang panas. Aku diam saja kali ini. Aku menyerap semua energi yang ada didalam tubub laba2 itu menghabiskan cukup waktu untuk menyerap seluruh energinya.

Laba2 didepanku seakan lemas karena laba2 ini haris berada di tempat yang sangat panas.

Dengan menyerap kekuatan itu aku semakin kuat dan beberapa teknik yg kumiliki semakin kuat.

Jira POV

Aku sudah memasuki ruangan yang disediakan, disini nampak  2 ekor burung yang terbang sedikit berjauhan di depan kandang. Aku bersiap untuk menangkal serangan dan membuat sebuah serangan. Burung tersebut sangat berbeda seekor berwarna putih seperti salju dan seekor lagi berwarna merah dan dipenuhi api.

Aku membuat sebuah angin yang ditiup ke arah mereka.

Pyuhhh...

Burung tersebut dengan cepat menghindar dan seekor burung putih yang berhasil menangkap gerak-gerik ku dan yaaa.. sekarang aku membeku disebuah balok es kristal.

Aku mencoba mengalirkan seluruh tenaga ku ke seluruh tubuhku perlahan tapi pasti es tersebut meleleh dengan sendirinya.

Belum sempat utuh balok es itu mencair burung merah kembali menyerangku. Sedikit es mulai mencair lebih cepat dari angin yang ku hasilkan. Aku sudah tau bagaimana cara agar lebih cepat keluar dan bagaimana cara mengalahkan mereka berdua.

Aku membuat badanku menutupi es yg masih banyak kristalnya. Tetapi burung putih tidak tinggal diam, dia melemparkan bola-bola salju kearah ku, sudah dampai pusat es itu mulai naik kembali. Aku memikirkan cara bagaimana cara yang tepat untuk mengalahkan mereka berdua dengan sekali serangan.

Masih mencoba dengan menghindar dari serangan mereka. Aku mencoba untuk menyerang dengan kekuatan angin yang lebih besar merek terpisah dan semakin kuat. Dan kali ini aku mencoba untuk menyatukan mereka, tak mudah.

Sekarang tinggal kakiku yang masih terkinci oleh balok es itu dan burung api mencoba menyerang, aku mencoba memfokuskan untuk menjauhkan burung putih dulu.

Seluruh balok es sudah mencair aku mencoba melakukan teknik teleportasi dengan cepat ke dua arah yang berlawanan dan mengeluarkan angin yang sangat besar.

Bumm...

Kedua burung itu bertabrakan dan langsung hancur seketika.

Crystal..

Kedua burung itu berubah menjadi crystal yang sudah retak..

"Selamat kau sudah bisa mengalahkan mereka berdua. Kedua burung itu hanyalah bayangan yang dibuat khusus mengikuti sifat dan bentuk aslinya. Alat yang diciptakan oleh Mrs. Sila bersama dengan campur tangan kekuatan Nada"

***
Jangan lupa vomment

CanseurusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang