BAB 10 " Korban Tabrak "

39 17 7
                                    

Alhamdulillah bisa update cepet😂

Seperti biasa yaaa


Jangan lupa obatnya yaa
Sebelum / sesudah baca ,jangan lupa Vote
Sambil baca jangan lupa comment juga hihihi
Happy reading💨
maep kalo banyak typo😂

⚠Jangan lupa obatnya yaaSebelum / sesudah baca ,jangan lupa VoteSambil baca jangan lupa comment juga hihihiHappy reading💨maep kalo banyak typo😂

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hal yang membuat ku beristirahat mungkin waktu tidurku. Dengan itu aku tenang dan tak ada yang di pura-purakan lagi"

[-ta-]

#CuapCuapClue hayu sapee iniii

_________

"Bara!" teriak Sinta dan teman Cowo OSIS nya itu yang memberi tahu Bara, bahwa ada mobil yang melaju dengan kencang kearah mereka.

Bara yang melihat mobil itu dirinya mematung. Kakinya tak bisa bergerak, seperti ada yang menahannya disana.

Brakkk!

Mobil melaju dengan kecepatan tinggi itupun dengan sempurna menjadi pelaku kejadian tabrakan ini.

Brugh!

Dan yang ditabrak, terpental melewati mobil dan tergeletak disana dengan darah yang sudah banyak keluar dari kepalanya itu

Semua orang berlari menuju arahnya termasuk juga si pengemudi alias pelaku tabrakan ini.

Terlihat Bara disana sudahhh.

Bara disana sudah tersungkur.

Tersungkur menatap Genta yang sudah banyak sekali mengeluarkan tinta merah yang berasal dari tubuhnya itu.

Ya ketika mobil melaju dengan kecepatan tinggi ke arah mereka, Genta lari dan menyingkirkan Bara disana yang hanya bisa berdiri mematung, seperti terkena kutukan dari emak malin kundang.

Genta berhasil menyingkirkan Bara. Mobil itupun melaju menabrak dirinya yang mabuk dan tak bisa menyeimbangi badannya. Karena itulah dia kehilangan kesempatan untuk menghindar dari mobil yang menuju arahnya itu.

Sinta dan teman OSIS cowonya itu pun datang, mereka terkejut melihat itu.

"Genta" suara lirih si siswa laki itu. Dia mendekat lalu ikut tersungkur disana

Sedangkan Sinta disana masih membekap mulutnya tak menyangka bahwa yang disana itu ternyata Genta, bukan lelaki yang ia sukai itu.

"Astagaa Gentaaaa aaa" kata Pak Tegar yang datang dan duduk tersungkur sambil mengangkat kepala Genta

"Panggilkan ambulance cepat!" perintahnya

Tak lama ambulance datang dan mereka semua kini menuju rumah sakit terdekat

RASA CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang