BAB 5 " Langkah "

86 50 5
                                    

Setidaknya ada perubahan jika kita terus coba melangkah maju bukan?

-

.... akhirnya panggilan itupun masuk kembali. Lalu diangkatnya

"Hello si pengirim collect sms. Sehat lu disana? Siapa si lo?Cin-Ka?Cinta Kandas?" suara Genta di balik telfon sana yang terlihat meledek

Cinka yang mendengar itu, tubuhnya menjadi tegang dan berkeringat dingin. Dia juga sedikit sebal dengan nama yang disebutkan oleh Genta

"Hallo?siapa disana? Ngga mungkin kan lo hantu ponsel?" tanyanya kembali dan Cinka pun tersadar

"Gu-gu-gue -..." omongan Cinka yang terbata-bata dan terpotong

"Ohh ternyata lo cewe. Gue kira cowo ngga modal minta pulsa ke gue. Tapi berarti lo cewe ngga-..." belum sempat menyelesaikan omongannya Cinka meyahut lagi

"ah maksudnya aku Cinka" kata Cinka

"Ya gue tau lo Cinka lo terain tadi nama lo di pesan lo. Maksud gue, lo tuh Cinka siapa?anak mana?"

"Ya gue, eh aku Cinka Aliya, anak mamah papah" jawabnya polos begitu saja

Ya itulah Cinka Aliya, kalau tidak polos dan cerewet itu bukanlah dia. Dia juga tipikal cewe yang berani. Buktinya sekarang bicaranya sudah tidak terbata namun, Otaknya masih belum bekerja dengan baik untuk berfikir.

"Hahaha lo pinter nglawak juga ya" balas Genta

"Lo sekolah kan?sekolah lo dimana?" tanyanya kembali.

Cinka yang mendengar itupun sempat tertegun dan menelan ludah, dugaannya benar kini si Genta mencari tahu akan tentang dirinya. Tapi apalah daya otaknya sedang tak bekerja ia mengatakan ...

"Satu sekolah sama Kaka" jawabnya sangat jujur lalu dia memukul jidatnya

"Kelas berapa lo?" tanya Genta
"X IPA 1" jawabnya begitu cepat

"Masih bibit ternyata" gerutunya disebrang sana yang terdengar oleh Cinka

"Gue mau tau tampang lo kaya apa dan gue  ngga akan lepasin lo gitu aja, karena hal yang udah lo lakuin. Besok temuin gue di kantin pas jam istirahat. Kalau lo ngga nemuin gue pas di jam istirahat, gue bakal buat onar dengan identitas lo yang udah gue tau" katanya yang terdengar sedikit mengancam

"Kalau lo mau lakuin kesalahan itu jangan berurusan sama Genta Sandra. Karena dengan kesalahan itu gue tertantang buat kasih dia pelajaran. Ya mau itu kesalahan besar atau kecil gue ngga peduli. Dan lo salah satu orang yang lakuin kesalahan dengan main-main sama gue. Dan satu lagi kalau lo salah satu cewe yang suka sama gue, siap-siap aja gue bakal kasih pelajaran yang lebih dari apa kesalahan lo" sambungnya lagi.

Tut tut tut
Terdengar suara panggilan yang sudah berakhir
Belum sempat Cinka mengomentari,nyatanya itu sudah berakhir

"Daebak!" katanya
"Aghhh Cinkaaaaaa mati loooo"
"Lo punya dua kesalahan artinya oppa bakal kasih pelajaran ngga cuman dari satu. Dan lo,lo termasuk cewe yang suka sama diaaaaa"
"Ahhhhh, pelajaran yang dia kasih pasti bakal besar"
"Ahhh gue pasti bakal dibenci sama dia. Bukan semakin menarik perhatian diaa"
"Kenapa si ni otak ngga bisa mikir cara buat bohong dikit"
"Otak gue emang udah rusak"
"Ehh tapi, bentar,bentar. Kok tadi dia ngga nyebut-nyebut AliyaKa ya?setelah gue sebut nama lengkap gue"
"Yesss ,setidaknya kesalahan gue berkurang satu dan pelajaran yang bakal dia kasih berkurang"
"Syukurlah" batinnya
"Tuhaaannn tolong selamatkan akuuuu. Semoga ini bukanlah sebuah jalan untuk aku dijauhkan oleh makhlukmu yang aku cintai"
_______

RASA CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang