Aku tahu aku tak secantik kakakku. Tak sepandai dirinya. Tak semembanggakan dirinya.
Tapi kenapa Mama sering membedakanku dengannya? Orang mah paling benci kalau disamakan orang lain. Kalau aku paling sebal kalau dibeda-bedakan. Suwer! Rasanya tidak enak.
Kak Arania adalah figur yang feminin dengan rambut hitam panjang bergelombang nan indah, bermata menggoda, tubuh semampai bak model, dan tentunya selalu berhasil menjadi pusat perhatian. Aku? Ha-ha. Aku yang cenderung barbar dan nyablak saja bikin aku sebal sendiri. Apa lagi orang lain.
Ah, pokoknya jangan pernah mengenalku jika tak mau melotot sambil marah-marah. Aku ini juga galak lho! Tapi pacar Kak Ara bilang aku lucu. Lucu dari mana, kalau lihat aku sendiri saja kadang pengin nampol muka sendiri.
Pantesan saja para mantan pacar beralih dariku. Kebanyakan sih berharap kalau aku akan semanis Kak Ara. Padahal sudah jelas kalau aku berada di kelas tiga dibanding Kak Ara yang ada di kelas satu.
Ketidakpercayaan diriku ini kadang bikin aku kelimpungan sendiri. Tapi lagi-lagi pacar Kak Ara datang dengan menawarkan madu, membawaku melintasi galaksi Bima Sakti. Lalu akankah ia menjatuhkanku setelah memberikan madu yang paling manis?
Ah, tak tahu lah aku. Biar saja ini berjalan, biarkan saja aku sementara terbuai pesonanya. Toh hanya sementara, dan hanya aku yang merasa. Setidaknya, sebelum benar-benar ia menjadi bagian dari keluarga. Mengijab kabulkan kakakku dan aku akan menyaksikannya sambil berdoa.
Semua akan berakhir secepat kembang api.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sister's Fiancé
RomanceBagaimana perasaanmu saat dinomor duakan oleh orang terdekatmu? Aku terlahir sebagai anak kedua, sudah itu dinomor duakan pula oleh keluarga sendiri. Tapi kan kak Arania sudah sempurna! Perlukah orang sempurna diberi kasih sayang sempurna? Mentang...