Happy readings..
.
.
tandai typo^(Author pov)
Tubuh Yeonjun menggigil dengan hebat, membuat Soobin yang tengah terlelap disampingnya itu seketika terbangun dari mimpi indahnya.
"Hyungie..wae?" Soobin mengguncang pelan tubuh Yeonjun, namun tidak ada respon apa pun yang dibalas oleh Yeonjun padanya.
Soobin melihat keringat bercucuran dari dahi Yeonjun, dia pun menyentuh dahi Yeonjun dengan telapak tangannya.
"Hyungie demam.." panik Soobin, tanpa berpikir panjang Soobin pun berlari keluar dari kamarnya.
dengan langkah tergesa-gesa dia menuruni setiap anak tangga tanpa melihat langkahnya sendiri.
"brukk.." Soobin terjatuh dari anak tangga tersebut, beruntungnya dia jatuh tidak terlalu tinggi dari anak tangga.
"aw..sss" ringisnya seraya menyentuh lututnya yang terlihat memar.
Namun tanpa memikirkan rasa nyerinya itu, dia kembali berdiri dan berjalan dengan pincang menuju kedapur.
Dia mengambil wadah yang sudah di isi dengan air dan juga sebuah kain kompresan.
Sepertinya dia hendak mengopres Yeonjun agar demamnya Yeonjun bisa sedikit mereda.
"Hyungie.." Soobin berujar lirih melihat Yeonjun yang tidur dengan gelisah.
dengan telaten Soobin pun mengompres dahi Yeonjun.
Soobin melirik jam dinding dan ternyata waktu menunjukan pukul 02:16, itu artinya waktu masih tengah malam saat ini.
"apa dijam seperti sekarang ini ada Dokter yang masih berjaga?" tanya Soobin pada dirinya sendiri.
"ah..Beomgyu" tanpa memikirkan apa yang akan terjadi nantinya Soobin pun dengan segera menyambar ponsel yang berada dinakas ranjangnya.
'tuttt..tuttt..tuttt..'
Panggilan Soobin tidak kunjung dijawab juga oleh Beomgyu.
'arghh..Choi Beomgyu sialan, mengapa dia tidak menjawab panggilanku, padahal ini hal yang darurat" marah Soobin, tanpa dia sadari bahwa dia baru saja mengucapkan kata kasar yang bernada 'sialan'.
Yeonjun yang setengah sadar dari tidurnya pun lantas memukul pelan bibir Soobin.
"oh Hyungie..apa kau sudah bangun?" tanya Soobin, karena mata Yeonjun masih tertutup rapat.
"eungghh.." balas Yeonjun dengan lenguhan lemahnya.
"apa yang Hyungie rasakan, katakan apa yang harus Soobin lakukan agar Hyungie tidak tersiksa seperti ini" Soobin bertanya seraya terisak kecil.
Sungguh dia tidak bisa melihat keadaan lemah Yeonjun saat ini.
"ja..ngan me..nagis Bun..ny-ah" ucap Yeonjun dengan suara yang terputus-putus.
"bagaimana aku tidak menangis, keadaan Hyungie saat ini sedang tidak baik-baik saja" jawab Soobin masih dengan isakannya itu.
ingatkan Yeonjun, bahwa Soobinnya itu mahluk yang paling cengeng!
"gwen..chana kema..rilah" Yeonjun merentangkan kedua tangannya yang lemah.
tanpa menunggu lama lagi Soobin pun lantas masuk kedalam pelukan yang disisyaratkan oleh Yeonjun tadi.
"tidurlah.." Yeonjun berucap kecil, tidak lupa dia pun mengelus pelan pucuk kepala Soobin yang saat ini tengah berada didadanya itu.
"jalljayo Choi Soobin..Saranghaeyo" meski dslam keadaan seperti ini Yeonjun masih tetap bisa membuat Soobin bahagia hanya dengan kata-kata sederhananya saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Amnesia~YeonBin
Fanfiction(ON GOING) "Rasa..datang tanpa alasan, dia datang dengan sendirinya tanpa diduga dan juga tanpa direncanakan"~Choi Soobin "kehilangan membuat segalanya berubah dan kehilangan membuat lupa dengan apa yang telah terjadi sebelumnya" Choi Yeonjun