Happy readings..
.
.
tandai typo^Soobin meremat selimut yang menutupi tubuh polos tanpa kaosnya itu.
"Hy..ungie" gugup Soobin.
"nee?" jawab Yeonjun singkat.
"mmm..itu bagaimana cara mengatakannya?" Soobin bingung untuk memulai pembicaraannya.
"katakanlah..Hyung akan mendengarkanmu" Yeonjun mengelus lembut rambut Soobin.
"tapi Hyungie harus janji pada Soobin, kalo Hyungie tidak akan marah atau pun meninggalkan Soobin..setelah mendengar hal ini" pinta Soobin.
membuat Yeonjun yang mendengar hal itu pun semakin merasa penasaran.
"Hyung berjanji.." balasnya dengan cepat.
"sebenarnya..Soobin, mmm..Soobin sudah kembali mengingat segala yang pernah terjadi dimasa lalu.." cicit Soobin dengan suara yang bergetar takut.
Dia takut akan respon yang diberikan oleh Yeonjun padanya.
Yeonjun tersentak kaget mendengar penuturan Soobin.
"Dia mengingat semuanya? dan dengan sadar Dia juga telah memberikan tubuhnya padaku" batin Yeonjun.
"sejak kapan?" akhirnya Yeonjun membuka suara.
Soobin menatap mata Yeonjun dengan dalam, nada suara Yeonjun terkesan sangat dingin.
"Apa setelah ini Hyungie akan meninggalkanku?" tanya Soobin dengan wajah penuh rasa ketakutannya.
Yeonjun menyadari sikapnya terlalu berlebihan hingga membuat Soobin merasa takut.
"mianhae..Hyung tidak berniat untuk membuatmu takut, kemarilah" Yeonjun merentangkan tangannya untuk memeluk tubuh polos Soobin.
Tanpa berpikir panjang Soobin pun segera menubrukan tubuhnya didada Yeonjun.
"saranghae..saranghae Choi Soobin" bisik Yeonjun seraya mengelus punggung Soobin.
"nado saranghae Yeonjun Hyung" lirih Soobin.
Yeonjun menangkup kedua pipi Soobin, menatap dalam manik mata Soobin.
"boleh Hyung tau, sejak kapan kau mengingat semuanya?" lembut Yeonjun.
"nee..Hyungie, ingatan Soobin kembali ketika kejadian dimana kamar kita dilempar oleh seseorang, saat itu kepala Soobin berbentur tembok kamar, lumayan kencang"
"saat itu pula, kepala Soobin terasa sangat sakit dan juga telinga Soobin berdengung cukup lama dan setelah itu perlahan-lahan ingatan Soobin kembali sepenuhnya" jelas Soobin.
Yeonjun menganggukkan kepalanya tanda bahwa dia mengerti.
"lalu apa Bunny masih membenci Hyung karena perlakuan Hyung dan juga Eomma Hyung selama ini padamu?"
Soobin menggelengkan kepalanya dengan cepat.
"anniya..Soobin tidak pernah sekali pun membenci Hyungie dan juga Eomma, yang lalu biarlah berlalu, bagi Soobin..perubahan Hyung yang seperti sekarang ini saja, sudah lebih dari cukup" Soobin kembali memeluk tubuh Yeonjun erat.
"Soobinnie..kajja, kita menikah secepatnya" ajakan Yeonjun membuat Soobin terkejut.
"tapi Hyungie, kita ini saudara..meskipun kita berbeda Eomma, tetapi kita tetap satu Appa..dalam darahku mengalir juga darahmu..Hyungie"
Soobin sangat ingin memiliki Yeonjun, tetapi hal itu bisa dikatakan sebuah keinginan yang tidak mungkin bisa terjadi.
"Aku bukan anak kandung Appa, aku anak dari pria lain..Bunny-ah" terlihat wajah Yeonjun tampak sendu ketika mengatakan hal itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Amnesia~YeonBin
Fanfiction(ON GOING) "Rasa..datang tanpa alasan, dia datang dengan sendirinya tanpa diduga dan juga tanpa direncanakan"~Choi Soobin "kehilangan membuat segalanya berubah dan kehilangan membuat lupa dengan apa yang telah terjadi sebelumnya" Choi Yeonjun