LK.27

5.3K 393 53
                                    


sebelumnya tarik nafas dulu, jangan buang sampai selesai baca chap ini,biar menghayati, hahahah











Happy Reading














Ting tong

"Sebentar" Somi berjalan membukakan pintu, karena memang saat itu dia , Hoseok dan Jimin sedang ada di ruang keluarga, tentu setelah makan malam, Jungkook sudah disuapi dan minum obat barusan, mungkin dia sudah bersiap tidur di kamarnya.

"Selamat Malam Somi" itu suara Seokjin.

"Malam, silahkan masuk" sahut Somi mempersilahkan keluarga Kim untuk masuk.

"Pa, ada Seokjin, Namjoon sama Taehyung" Somi berteriak memanggil Hoseok yang ada di ruang keluarga agar ke ruang tamu untuk menemui tamu mereka.

"Wah, ada keluarga Kim, silahkan duduk" Hoseok datang setelah Somi berteriak.

"Iya kami datang, Taehyung mengatakan kalau Kookie tadi pingsan, jadi kami kesini ingin menjenguk Kookie" sahut Namjoon, sedangkan Seokjin menyerahkan bawaannya kepada Somi.

"Ya ampun tidak usah repot-repot, Kookie hanya demam biasa kok, oh iya Tae, makasih banyak ya tadi udah nolongin Kookie, kalau tidak ada kamu tidak tahulah mungkin keadaan Kookie lebih parah, maaf tadi Tante terlalu panih sampek tidak sempat mengucapkan terima kasih" Somi ikut duduk setelah meletakkan bawaan Seokjin di nakas.

"Tidak papa Tant, oh iya Tae boleh menemui Kookie?" tanya Taehyung antusias, tidak tahu saja Jimin yang sudah ikut duduk di sana meremat jemarinya, ada yang sakit tapi tidak berdarah, dan itu tidak luput dari pandangan Seokjin, entah kenapa Seokjin merasa iba melihat Jimin saat ini, anak itu menggigit bibirnya untuk menahan sakit hatinya, Seokjin seakan ikut merasakan sakit hati Jimin, tantu Seokjin juga tahu Jimin putus dengan Taehyung karena Jungkook, dia sangat membenci Jimin, tapi entah kenapa saat ini dia terlihat iba melihat Jimin.

"Iya Tae, silahkan, jangan lama-lama ya, soalnya Kookie mau istirahat, besok dia akan ikut seleksi" sahut Somi, tangan Somi menggenggam tangan Jimin, seakan memberi kekuatan kepada Jimin jika semua akan baik-baik saja, dan Seokjin melihat itu juga, dia bersyukur Somi sudah mau berdamai dengan Jimin, setelah dia akan bercerai dengan Hoseok karena Jimin, dan saat ini dia melihat Somi menenangkan Jimin, setidaknya Jimin tidak begitu hancur saat ini.

"Siap Tant" Taehyung langsung berlari menuju kamar Jungkook, dia sangat bersemangat seakan tidak tahu jika ada hati yang hancur dengan sikapnya itu, Taehyung seakan tidak melihat Jimin, seakan tidak menganggap keberadaaan Jimn, Jimin mengerti kok, dia sadar diri, dia sudah terlalu dalam menyakiti Taehyung, dan Jimin tidak boleh berhenti di tengah jalan setelah banyak perjuangannya untuk menjadi Kakak yang baik untuk Jungkook, dia harus segera menghilangkan perasaannya dengan Taehyung.

"Ikut seleksi apa?" tanya Namjoon saat mendengar Somi mengatakan Jungkook akan ikut seleksi besok.

"Itu, Kookie ingin ikut pertukaran pelajar katanya, ke Perancis" sahut Hoseok.

"Kenapa mendadak sekali?" tanya Namjoon.

"Entahlah, dia baru bilang seminggu yang lalu, awalnya kami melarang, tapi kami juga tidak bisa memaksakan kehendaknya, jadi ya apapun yang membuat Kookie bahagia kami lakukan" sahut Hoseok.

"Jim, tolong bilang sama Bibi Sari untuk menyiapkan minum dan camilan, ya" ucap Somi berbisik, dia seakan mengusir Jimin secara halus, karena dia tahu pembicaraan ini tidak lepas dari masalah malam itu, jadi dia mengsir Jimin agar Jimin tidak merasa bersalah lagi.














Cklek

"Nochu, bagaimana keadaanmu?" Taehyung masuk tanpa permisi, Jungkook berjalan dari meja belajarnya dengan membawa buku, dia akan membaca buku sambil duduk bersandar di kepala ranjangnya.

"Kak Tae" sahut Jungkook kaget saat Taehyung tiba-tiba masuk tanpa permisi, dan dia semakin kaget saat Taehyung menangkup pipinya, memeriksa badannya.

"Syukurlah badan kamu sudah tidak sepanas tadi" ucap Taehyung memeluk Jungkook, Jungkook hanya bisa mematung dengan tingkah Taehyung yang menurutnya aneh ini, entah apa yang merasukinya.

"Bagaimana keadaanmu Nochu? Apa masih pusing? Vante sangat khawatir loh" Taehyung terus bertanya tanpa tahu Jungkook masih dalam mode shock.

"Kak lepas, sesak" ucap Jungkook yang merasa pelukan Teahyung sangat erat hingga membuatnya sesak, sungguh ia belum siap dengan perubahan sikap Taehyung yang sangat mendadak ini, ada apa dengan Taehyung yang begini, apa dia kesambet jin di belakang rumahnya, bukan Seokjin loh ya.

"Maaf ya, Vante terlalu khawatir dengan keadaanmu" sahut Taehyug tersenyum manis.

"Vante?" tanya Jungkook tidak mengerti dengan perkataan Taehyung, sepertinya memang benar Taehyung kerasukan.

"Iya Vante, Kak Tae ada Vante, Kakak hitam tampan, masih ingat kan?" Taehyung lupa jika dia tidak mengenalkan dirinya sebagai Vante kepada Kookie, ya wajar saja Jungkook bingung bagaimana bisa Taehyung tiba-tiba menyebut dirinya sebagai Vante tanpa sebab.

"Kakak hitam tampan?" ya ampun, ini Jungkook loadingnya lama sekali, dia belum mengerti dengan perkataan Taehyung, dia masih terlalu kaget dengan perubahan sikap Taehyung.

"Oh iya, ini Vante masih menyimpan kalung pemberianmu, Vante yakin kamu pasti langsung mengingatnya, ini kamu berikan saat kita mengucapkan janji di bawah bulan purnama yang terang benderang dulu" Taehyung mengeluarkan kalungnya yang berliontin singa.

"Itu, kamu juga masih menyimpannya" ucap Taehyung lagi setelah menyerahkan kalungnya kepada Jungkook, dia juga melihat di nakas Jungkook ada boneka kelinci kecil pemberiannya yang dikalungi oleh kalung yang serupa dengan kalung Taehyung hanya saja punya Jungkook berliontin kelinci.

"Kamu sudah mengingatnya Nochu?" tanya Taehyung karena masih melihat wajah kebingungan dari Jungkook.

"Nochu? Siapa itu Nochu?"

Deg

Sepertinya Taehyung harus memulai semua dari awal













TBC

besok lagi ya, dicicil hurtnya, biar gereget


dah sekarangboleh buang nafasnya, wekawekaweka

You Hurt Me So Bad [VKook] (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang