LK.21

5.3K 367 21
                                    

maaf klo ada typo, soalnya belum direfisi

update tiap malem ya








Happy Reading












Jungkook sudah pulang dari rumah sakit 2 minggu yang lalu, banyak yang berubah setelah itu, Jungkook lebih banyak diam, juga dia memang tidak terang-terangan menunjukkan kecewanya kepada Jimin, tapi Jimin tahu Jungkook berusaha menghindarinya, terbukti dia hanya kan berbicara jika perlu saja, Jungkook tidak pernah lagi mendatangi kamarnya untuk curhat, atau bercerita-cerita.

Meski begitu Jimin sangat berterima kasih kepada Jungkook yang melarang Somi juga Hoseok untuk mengusir Jimin, itu tandanya Jungkook masih menyayanginya sebagai Kakak, Somi dan Hosoek bisa apa jika Jungkook sudah meminta demikian, apalagi setelah mengetahui hasil pemeriksaan Jungkook semua dugaan dokter tidak meleset, jadi sebisa mungkin Somi dan Hoseok tidak pernah membebankan Jungkook, mereka akan berusaha sekuat tenaga untuk membuat Jungkook bahagia.

Jimin juga sudah mengetahui keadaan Jungkook saat ini, Hosoek yang menceritakan, dia pernah mendengar dari ibunya dulu saat masih hidup jika anak majikannya kecelakaan, dan Jimin tidak mengingatnya lagi, sampai saat ini dia mengingat kejadian yang menimpa keluarga majikan yang sudah mengadopsinya itu, dan Hosoek juga meminta Jimin untuk bisa bekerjasama untuk membahagiakan Jungkook.

Hubungan Jimin dan Taehyung antara ada dan tiada, mereka sangat jarang bertemu, apalagi sekolah sudah libur untuk kelas 3, karena hanya menunggu hasil kelulusan, jadi mereka lost kontak, mereka masih pacaran karena belum ada kata putus dalam hubungan mereka, hanya saja hubungan itu antara ada dan tiada.

Jungkook juga seminggu lagi akan menghadapi ujian kenaikan kelas, jadi dia menfokuskan diri untuk belajar, meski tanpa belajar dia sudah pintar, tapi dia hanya ingin menghindar dari Jimin, Jungkook tahu dirinya egois, tapi dia masih sedikit kecewa dengan Jimin, dia hanya butuh waktu untuk menenangkan diri.

"Pa, Ma, Kak, di sekolah ada program pertukaran pelajar ke Prancis, Kookie mau ikut program itu" Jungkook berkata saat selesai makan malam, tentu membuat semua rang terkejut dengan perkataannya.

"Sayang, kenapa mau ikut gitu-gituan, bukankah Kookie ingin kuliah di Amerika nanti kalau sudah lulus SHS? Kookie kan masih kelas satu" Somi menjawab, dia tidak setuju dengan keinginan Jungkook, tapi dia harus memberi pengertian dulu, agar tidak membuat Jungkook tertekan.

"Iya Ma, Kookie memang pengen kuliah di Amerika, tapi tidak ada salahnya kan Kookie ikut program pertukaran pelajar ke Prancis, sekalian menjelajah dunia, hehe" sahut Jungkook, memang Jungkook mengucapkan dengan nada candaan, tapi sama sekali tidak terdengar candaan di telinga mereka.

"Bisakah Kookie tetap disini saja? Mama akan kesepian kalau tidak ada Kookie" sahut Somi, Somi harus berbicara sepelan mungkin.

"Kan masih ada Kakak Ma, Kookie akan pulang tiap liburan semester kok" sahut jungkook lagi.

"Baiklah, apapun untuk Kookie, tapi Kookie harus janji sama Papa kalau akan selalu bahagia dan sehat jika disana nanti" Sahut Hoseok, Hoseok tahu Somi sangat tidak setuju dengan permintaan Jungkook, tapi dia hanya takut Jungkook akan tertekan dan sakitnya akan kambuh, jadi sebisa mungkin dia menuruti keinginan anaknya.

"Pa.." Somi protes dengan perkataan Hoseok.

"Ma, biarkan Kookie memilih apa yang dia mau, kita tidak boleh menghalangi keinginannya" sahut Hosoek lagi.

Jimin hanya diam, dia memang banyak diam saat ini, apa yang bisa dia katakan setelah apa yang dia lakukan kepada keluarga ini, jika boleh memilih dia ingin sekali pergi dari rumah ini, dia merasa tidak pantas menjadi bagian dari keluarga ini, tapi jika dia pergi, dia akan kemana? Bahkan saudarapun dia tidak punya.

"Apa Kookie yakin dengan permintaan Kookie itu? Maksud Kakak apakah Kookie sudah memikirkan matang-matang tentang itu?" tanya Jimin, dia hanya memastikan jika Jungkook mengikuti program itu bukan karena ingin menghindarinya.

"Iya Kak, Kookie ingin menjadi seperti Mama, ikut pertukaran pelajar di luar negeri, dan seperti Papa bisa kuliah di luar negeri juga"sahut Jungkook, bohong, siapa yang percaya itu? Mungkin memang itu salah satu alasan Jungkook ikut program itu, tapi itu bukan alasan utamanya.

Sejenak hening, mereka sibuk dengan pikiran masing-masing, mereka tidak siap sungguh, Jungkook baru saja keluar dari rumah sakit, dan dia akan ikut program pertukaran pelajar, Somi hanya tidak ingin pisah dengan Jungkook, begitupun Hosoek dan Jimin.

"Kookie ke kamar dulu ya, Kookie mau belajar buat ujian besok" ucap Jungkook berlalu ke kamarnya, meninggalkan tiga orang yang masih diam.

Somi memang tidak mengusir Jimin, tapi dia tidak berbicara sama sekali semenjak Jungkook pulang ke rumahnya, tapi di hadapan Jungkook, Somi bersikap biasa dengan Jimin.

"Sudah lama?" Jimin, dia mengajak ketemuan dengan Taehyung sore itu, di taman tempat dia resmi berpacaran dengan Taehyung dulu.

"Lumayan" sahut Taehynung, dia menunggu sekitar 15 menit yang lalu.

"Ini aku beli untukmu" ucap Taehyung menyodorkan jus jambu kepada Jimin, memang sudah tidak dingin lagi tapi daripada di buang.

"Terima kasih" sahut Jimin

"Ada apa? Tumben" tanya Taehyung lagi saat Jimin sudah duduk di sampingnya, dia memaklumi Jimin yang jarang sekali kontakan sama dia, dia tahu keadaan di rumah Jimin masih kacau, maka dari itu dia memberi waktu untuk Jimin sampai keadaan membaik.

"Iya, maaf ya aku sibuk untuk persiapan kulian" sahut Jimin.

Bohong, dia bahkan sudah tidak ada niatan lagi untuk kuliah, sudah cukup dia menyusahkan keluarga Jeon, dia tidak akan lagi menyusahkan mereka, cukup mereka memberi tumpangan dan makan gratis Jimin sudah sangat bersyukur, bukannya apa, dia sudah sadar akan posisinya disana sebagai apa, tidak seperti dulu lagi.

"Oh iya, kamu mau kuliah dimana?" tanya Taehyung, dia memang belum bertanya bahkan berjanjian akan kuliah dimana dengan Jimin, dia juga sibuk menyiapkan untuk masuk kuliah, jujur dia juga masih bingung akan kuliah dimana, dia hanya beberapa bulan di Korea, jadi dia masih belum tahu universitas yang bagus dimana, sebenarnya sih dia ingin kuliah di tempat Namjoon dulu, di Amerika, tapi sepertinya dia berubah pkiran.

"Rahasia" sahut Jimin menyeruput jus yang diberika Taehyung.

"Aku ingin ngomong sesuatu sama kamu, tentang hubungan kita" ucap Jimin tidak mau bertele-tele.

"Tentang hubungan kita? Ah iya" sahut Taehyung dia memang harus membicarakan masalah hubungan mereka, dia harus meluruskan benang yang kusut di antara mereka.

"Aku ingin kita putus"













TBC

You Hurt Me So Bad [VKook] (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang