Pembaca dikit, ngeluh.
Vote dikit, marah.
Komen sepi, down.
Padahal update setahun sekali. Ya, wajarlah, Bambang! Gimana mau naik pembaca kalau update rajin banget! Ish, gemes deh.
Begini. Pembaca itu suka cerita yang sudah tamat, atau babnya banyak. Berpuluh-puluh. Ya, namanya juga novel, ya. Kecuali kamu buat cerpen, dibaca sekali duduk. Atau novelet, di bawah 20.000 kata. Kalau satu bab 1000 kata, jadi cuma ada 20 bab.
Pembaca nggak suka penasaran. Penulisnya gantungin bab karena mau terbit aja mereka gemeteran. Sudah dapat yang seru, sesuai selera, ketemu bacaan PART DIHAPUS DEMI KEPENTINGAN PENERBITAN. Apa nggak emosi tuh.
Ya, sama kayak kamu. Rajinlah update. Nggak usah tiap hari kalau sibuk. Tiga kali seminggu juga nggak papa. Saya tahu menulis itu tak mudah. Toh, saya 'kan juga penulis. Nyelesaikan satu bab aja kadang bisa berhari-hari. But, kalau mau relate ama ekspektasi, ya mau nggak mau harus begitu.
Kalau tamat, pembaca bakal datang dengan sendirinya kok. Dibarengi dengan tagar sesuai, promosi rajin, dan sabar. Doa jangan lupa!
___Zylan Agatha
KAMU SEDANG MEMBACA
Pengarang, Oh Pengarang!
No FicciónMasuk ke lapak ini, jangan baper! Ini hanya cuitan opini dari gadis 18 tahun yang suka donat cokelat.
