coretcoret12

531 52 2
                                    

"Dongpyo suka main bola!"

"Ayo main bola!"

"Abang gak main bola?"

"Kemarin Abang main bola." Dongpyo terus mengoceh walaupun sesekali kata katanya terputus karena keterbatasan kosa kata yang dia hafal sesekali juga berpikir sekiranya kata apa yang harus dia ucapkan. Sembari duduk bersimpuh di depan Seungwoo yang tengah merapikan jejeran sepatu futsalnya.

"Sebentar lagi ujian. Abang gak latihan lagi."

"Kenapa?"

"Sebentar lagi Abang ujian, Dongpyo..."

"Main bola!"

"Engga, Abang belum bisa. Sebenar lagi Abang harus belajar."

"Kenapa?"

"Ujian. Dongpyo." Nafas Seungwoo tertahan. Meladeni ocehan balita yang mulai jalan tiga tahun itu sangat merepotkan dan menguras mental. Tahan Seungwoo. Tahan.

Setelah selesai dengan sepatunya, Seungwoo berdiri meninggalkan ruang keluarga hendak masuk ke kamar. Diikuti oleh Dongpyo.

"Ayo main bola!" Bahu Seungwoo menurun, dia menghela nafas frustasi.

"Dongpyo main sendiri sana! Dibilangin gak bisa ya gak bisa!" Akhirnya Seungwoo membentak Dongpyo.

"Hiks... Hiks... Huaaa!!!" 

 Huaaa!!!" 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
My Little Brother | SeungpyoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang