Mbah Safi sudah mempersiapkan semua untuk lahiran anak ke lima pak Wanto, di bantu mbok Sartem.
Bu Robiah sudah berbaring, tepat ketika baju bu Robiah di angkat oleh mbah Safi, maka saat itulah mbak Safi tidak bisa bicara banyak.
Perut bu Robiah menghitam, sangat hitam dan itu ganjil. Bahkan menurut mbah Safi, ini kali pertama ia melihat hal seperti ini. Namun bukan kali pertama ia mendengar hal ini.
Dulu..., Mbah Safi pernah di ceritakan oleh buyut beliau. Salah satu hal mengerikan yang terjadi adalah, ketika melihat Wungkuk Ireng.
Apa itu Wungkuk Ireng?
Wungkuk Ireng adalah perut yang konon di setubuhi oleh Jin yang sudah bukan Jin lagi, melainkan iblis jahanam yang menyusupkan anaknya di roh bayi yang akan lahir.Tidak hanya mbah Safi, mbok Sartem juga bisa melihatnya. Mereka menatap bu Robiah dalam diam. Namun tangan dan badan mereka gemetar, sebegitu hebatnya sampai wajah mereka berdua pucat pasi.
Ini bukan pertanda buruk, melainkan petaka dari petaka yang paling di takuti manusia.Mereka tau apa yang akan terjadi selanjutnya. Namun mereka tidak bisa menebak apa yang sedang dan akan menimpa mereka. Dosa apa yang di perbuat oleh keluarga pak Wanto?.
Pak Wanto menunggu dengan cemas, ia berharap akan mendapat seorang anak lelaki. Sudah 4 anak yang ia miliki namun tidak satupun dari mereka mendapatkan seorang anak lelaki. Jadi, salahkah bila pak Wanto berharap kali ini anaknya adalah anak lelaki??
Kecemasan yang semakin memuncak, membuat pak Wanto melupakan 5 mimpi yang dahulu pernah ia alami. Salah satunya adalah, ketika kambing hitam itu menjamin pak Wanto akan hidup enak, masyur dan kaya raya, bila ia mau melakukan satu tugas kecil...
Menggorok Cempe yang ia temukan. Kemudian menguburkanya di halaman belakang rumahnya. Anehnya, pak Wanto tidak punya kuasa menolak. Dan ia melakukanya tanpa bertanya akibat perbuatannya.
Karena ketika pak Wanto melihat mbok Sartem bertanya tentang Cempe, ia tahu....
Ada sesuatu yang tengah terjadi namun tidak ia ketahui.. Di mimpi terakhirnya, pak Wanto tidak lagi melihat makhluk itu. Melainkan, ia melihat dirinya sendiri, bertanduk dan menyerupai wajah seekor kambing.
Di tengah kegelisahanya, lamunan pak Wanto buyar manakala ketika ia terperanjat saat mendengar suara kambing mengembik..., Sangat keras, sampai seisi rumah yang di penuhi tetangga yang penasaran dengan kelahiran anak kelima pak Wanto berkerumun.
Di desa-desa di Jawa Timur, memang hal biasa ketika tetangga berkumpul untuk melihat dan menyaksikan persalinan sebuah keluarga, guna menyemangati dan memberi selamat. Namun tidak pada hari ini, semua orang tampak bingung.
Dimana seharusnya yang mereka dengar adalah tangisan bayi, berubah menjadi suara kambing mengembik.
Masih dalam suasana kebingungan, pak Wanto terkejut begitu saja saat mbah Safi berteriak memanggil namanya.
Tepat ketika pintu terbuka dan pak Wanto masuk.... Ia melihat isterinya, bu Robiah lemas, dengan mata merah karena menangis.Bingung menyelimuti wajah pak Wanto..., Mbah Safi dan mbok Sartem menatapnya nanar penuh simpati. Karena mereka menatap ke satu titik..., Dimana, sesuatu di balut kain putih dengan darah merah segar yang membasahi ranjang. Ada sesuatu yang hitam, besarnya tidak lebih dari tangan menelungkup,... Itu adalah bayi mungil.
Hanya saja, bentuknya tidak menyerupai manusia sedikitpun. Kulitnya berkeriput hitam dengan bola mata menonjol keluar meski matanya terpejam, dan hidungnya pesek dengan bibir panjang setelinga, di kepalanya ada tanduk kecil, dan beraroma busuk.pak Wanto masih tidak mengerti, sampai mbok Sartem mengatakanya.
"Anakmu. Sudah meninggal To"***

KAMU SEDANG MEMBACA
BISIKAN IBLIS
Kinh dịCerita ini karya dari beliau yang menyebunya sebagai SimpleMan Bisa langsung Follow akun beliau di: Twitter : https://twitter.com/SimpleM81378523 Instagram : https://www.instagram.com/simpleman81378523/ Saya hanya mengcopy paste Thread beliau agar...