1

37 6 0
                                    

Rintik-rintik hujan yang bersaing kecepatan jatuh bergantian dari langit. Awan mendung nampak menambah suasana yang adem menjadi lebih syahdu. Disebuah kamar dengan nuansa baby pink nampak seorang gadis remaja sedang bermalas-malasan di atas ranjang empuk dengan motif boneka teddy bear diatasnya. Ia menggeliat malas sambil bergumam beberapa hal. Gadis itu Yirensya Camellia, karena hari ini adalah hari minggu dan kebetulan sekali hujan menyebabkan ia malas untuk bangun lebih awal.

"Bangun enggak bangun enggak bangun...enggak.." gumamnya sambil menopang dagu diatas bantal dan menghitung jari.

Terdengar suara ketukan pintu dari arah luar, "Sayang.. bangun dong udah siang ini.." ucap seseorang dibalik pintu.

Dengan langkah gontai gadis itu bangun dan berjalan kearah pintu.

"Maahh.. aku ngantuk nih" ucapnya manja pada mamanya. Ia berdiri dengan posisi ditengah pintu terbuka sambil menyender malas.

Wanita paruh baya didepannya hanya menatap malas kelakuan anak gadisnya yang selalu malas ini, "Mandi sana.. udah ditungguin sama Juna" ucapnya.

Mendengar nama Juna, Yiren yang tadinya masih ngantuk langsung melek. "Hah Juna? Kok bisa?!" tanyanya tak percaya.

"Loh kata Juna kamu janjian mau jalan hari ini" jawab mamanya sambil menyerit bingung.

"Ehh kata siapa, enggak kok.."

"Gataulah pusing Mama, mending kamu mandi soalnya Juna udah nunggu dari tadi" ucapan yang akan ia katakan terpaksa ia telan kembali dan mengganggu sebagai gantinya.

💚💚💚

Tiga puluh menit lamanya Juna menunggu akhirnya orang yang ia tunggu datang juga.

"Ck..lama banget si" decaknya saat melihat Yiren yang sudah rapih baru turun dari tangga.

Yiren hanya manyun, "Lah.. akukan gak nyuruh kamu dateng ya" ucapnya sebal.

Juna mendelik, "Pokoknya hari ini kita jalan" ucapnya nyolot.

Yiren mendengus lalu duduk di sofa dekat Juna, "Gamau ah males, hujan gini kok jalan" keluhnya.

Juna menatap ke jendela, dilihatnya hujan memang mengguyur deras. Padahal waktu ia datang masih mendung belum hujan. "Ck.."

"Lagian kamu ngapain pagi-pagi disini, jangan bilang mau numpang sarapan?" tanya Yiren sinis.

"Gue udah nungguin Lo dari jam 6 tadi, lonya aja yang baru bangun sampai hujan gini" jelas Juna.

Yiren mendelik menatap mahkluk didepannya ini, kenapa bisa ia pacaran dengan orang yang katanya Idol ini, pikirnya.

Yhup.. mereka berdua adalah sepasang kekasih sejak satu hari yang lalu. Entah kerasukan apa atau gimana seorang Juna nembak Yiren di depan rumahnya sepulang sekolah. Sampai sekarang Yiren juga masih bingung dan yang aneh lagi mamanya yang selama ini over protektif sama dia tiba-tiba ngijinin dia pacaran sama si Juna Juna ini.

Flashback

Sepulang sekolah seperti biasanya Yiren selalu mampir ke mini market untuk membeli minuman kesukaannya, yaitu susu rasa pisang. Yiren kebetulan sendirian karena Lea temannya sedang ijin tidak masuk sekolah. Terpaksa ia ke minimarket sendirian.

Ia berjalan santai sambil mendengarkan lagu Nct dream beautiful time dengan earphone. Ia tak menyadari kalau-kalau dibelakangnya ia diikuti seseorang.

Yang Yiren tau waktu ia sampai rumah sudah ada Juna yang duduk santai diatas motor didepan gerbang rumahnya. Ia langsung melototkan matanya, "Lah.. kok si Ajun disini ngapain" gumamnya pelan.

Ia berusaha santai dan pura-pura gak ngeliat si Juna ini, sampai..

"Eh Lo.." teriak Juna yang dilewati begitu saja oleh Yiren.

Yiren dengar ia dipanggil tapi pura-pura gak denger. Tapi saat akan melanjutkan langkah tiba-tiba tangannya ditarik.

Junalah yang menarik tangan Yiren "Sekarang kita pacaran" ucap Juna singkat, padat dan jelas lalu melepaskan tangan Yiren segera.

"Bye..besok pagi kita jalan" tambah Juna yang sudah duduk diatas motor.

Setelah Juna pergi Yiren masih tetap diposisi semula, berdiri dengan wajah cengo. Ia masih syok dengan semua ini.

Sampai.. "Yiren masuk nak, ngapain disitu" ucapan mamanya membuat Yiren sadar.

Malamnya Yiren menceritakan hal tersebut kepada mamanya yang ternyata dianggap hal baik oleh sang mama. Gataulah pusing, semoga cuman haluku, pikirnya bodo amat.

💚💚💚

Dan berakhirlah Juna dan Yiren disebuah lapangan tempat orang-orang bermain basket. Setelah berdebat lama akhirnya Yiren mau-mau aja diajak jalan sama Juna dengan imbalan Juna mau mentraktir Yiren.

Nampak Yiren duduk santai dibarisan penonton dengan Juna disisinya. Dipangkuan Yiren sudah ada popcorn yang ia beli tadi dengan minuman yang sekarang dipegang Juna. Mereka berdua menonton pertandingan sekolah mereka melawan sekolah lain.

"Wih.. cakep juga tuh" decak kagum Yiren menatap anak basket yang nampak berkeringat.

Juna yang disampingnya mendengus, "Cakepan juga gue" ucap Juna PD.

Yiren menatap Juna dan mencibir, "Ga denger"

Juna memutar bola matanya, 'gak tau aja gue banyak yang suka' pikirnya.

Saat Juna mau bilang sesuatu ke Yiren tiba-tiba ada yang menepuk bahunya.

"Jun disini juga Lo?" tanya Jackson salah satu teman sekelas Juna.

"Yang Lo liat?" jawab Juna malas yang disambut tawa oleh Jackson.

Yiren yang melihat senyum Jackson salfok, 'manis banget inimah' pikirnya.

Juna berdecak tak suka melihat Yiren yang ngeliatin Jackson terus.

"Balik yuk.." ajak Juna ke Yiren.

"Eh kan baru juga sejam.." protes Yiren.

"Iya gue juga baru dateng loh" sahut Jackson yang tidak tau situasi.

Juna mendelik, "Pokoknya kita balik sekarang kalau gak gue gak jadi traktir" ancamnya lalu menarik Yiren.

Yiren pasrah mengikuti Juna. Jackson hanya mengendikkan bahunya lalu melanjutkan menonton.

Sampai diparkiran Yiren masih memasang wajah sebalnya.
"Tadi ngajakin nonton, sekarang ngajakin balik.. huh.." gerutunya sebal.

Juna hanya diam, "naik cepetan" ucapnya saat sudah diatas motor.

Iya mereka naik motor tadi. Dengan ogah-ogahan Yiren naik keatas motor.

"Pegangan" ucap Juna datar.

Mau tak mau Yiren pegangan di kaos milik Juna tapi tangannya langsung ditarik ke depan oleh Juna.

Yiren kaget, iya bisa merasakan pipinya memerah karena hangatnya punggung milik Juna.
Jantungnya berdebar tak wajar, 'mama apa aku punya penyakit jantung?' gumamnya pelan.

Juna yang melihat pipi merah milik Yiren dari spion diam-diam tersenyum kecil lalu melajukan motornya.

💚💚💚

08/07/20

CamelliaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang