4

19 3 0
                                    

Sebelumnya..

Adegan dimana akhirnya pemeran utama wanita tau seperti apa sebenarnya wajah dari pemeran utama pria membuat Yiren dan Lea jejeritan tak jelas didalam kamar.

"Omo Omo.. akhirnya ya ampun" ucap Yiren dramatis.

Lea ikut-ikutan merayakannya. Mereka pun kembali terhanyut dalam drama anak sekolahan tersebut.

Ditengah jalannya drama, Yiren tiba-tiba bangkit.

"Aduh laper, aku kebawah dulu ya" ucapnya lalu menghilang.

Lea melirik sebentar lalu kembali menonton.

Tuing..

Fokus Lea teralihkan ke suara ponsel Yiren. Dengan sigap ia mengambil ponsel itu.

Junajun(1)
Keluar sekarang

Lea mendengus, "mau ngapain lagi nih anak" gumamnya.

Melihat Yiren belum kembali, ia lalu menghapus pesan tersebut.

Tanpa sepengetahuan Yiren, Lea menemui Juna.

Setelah Yiren selesai makan, ia menemukan bahwa Lea tak ada dikamar.

"Kenapa?" tanya Lea yang muncul dari arah pintu.

Sebelumnya Yiren akan pergi mencari Lea pun tak jadi. "Dari mana Le?" tanyanya.

"Dari bawah tadi cari sinyal" alibi Lea.

Yiren manggut-manggut percaya saja, "Ohalah tak kira kemana kamu" ucapnya lalu kembali fokus menonton dramanya.

Lea pun mengelus dada 'aman' pikirnya.

💚💚💚

Setelah kepergian Lea, Juna masih berdiri tegak didepan gerbang rumah Yiren.

Juna memejamkan matanya erat-erat, "Kalau kayak gini terus bisa gila gue.. hah.." ucapnya frustasi lalu melemparkan makanan yang tadi ia beli ke tong sampah didepan rumah Yiren.

Dengan berat hati ia pulang. Namun, ia tak pulang ke rumahnya melainkan ke sebuah apartemen mewah.

Selang beberapa menit ia berdiri didepan pintu apartemen, akhirnya pintu terbuka menampilkan seorang gadis bermata sipit.

"Kamu kok kesini Jun?" tanya gadis itu.

Juna hanya menggeleng lalu memasuki apartemen dengan gadis tersebut mengekor dibelakangnya.

"Malam ini gue nginep disini" ucap Juna lalu merebahkan dirinya di sofa.

Gadis tadi ikut mendudukkan dirinya di sofa yang berlawanan. "Harusnya kamu bilang dulu kan bisa aku bersihin dulu kamar sebelah" omelnya.

Juna hanya memutar bola matanya, "Udah ah sana tidur ngantuk."

Gadis itu diam tak beranjak, "Kamu pasti ada masalahkan?" tanyanya.

"Besok gue cerita" jawabnya setelah lama diam.

"Awas lho gak cerita" ancam gadis itu.

"Iya.. udah sana tidur Lia!" usir Juna.

Gadis yang bernama lengkap Liliana Andrea itu langsung bangkit dan bergegas ke kamarnya.

Selang beberapa menit gadis itu keluar dengan bantal dan selimut ditangannya, "Nih buat kamu" ucapnya pada Juna.

Dalam diam Juna mengambilnya, "Makasih" ucapnya lirih lalu tertidur yang hanya diangguki oleh Lia.

Setelah merasa bahwa Lia sudah masuk kamarnya Juna membuka kembali matanya. Sebenarnya dia belum tertidur, ia hanya berpura-pura supaya tidak ditanyai berbagai hal oleh Lia.

Juna mendudukkan dirinya lalu mengambil ponselnya, ia membuka potret milik seorang gadis lalu memandanginya. Ini adalah kebiasaan Juna sejak setahun yang lalu, sebelum tidur selalu memandang potret gadis yang ada di ponselnya itu.

"Aku kangen kamu mel" ucapnya sendu.

💚💚💚

Suasana riuh memenuhi seluruh kantin, tepatnya dipojok kantin sedang terjadi baku hantam.

Brukk..

"Bangun Lo.." teriak seseorang.

Nampak seorang siswa dengan seragam berantakan sedang bersusah payah bangkit untuk membela diri. Saat akan membalas terdengar suara teriakan dari belakang.

"Johnson.. Jackson.. udah.." teriak seorang siswi yang tak lain adalah Lea.

Saat ini tengah terjadi perkelahian antara kedua pentolan sekolah, Johnson dan Jackson.

Pagi pagi Lea sudah dikagetkan dengan seruan salah seorang murid bahwa ada yang berantem di kantin, Lea langsung tau bahwa itu mereka.

"Lea" teriak mereka barengan.

"Le aku gak salah, dia yang mulai tadi" elak Jackson menuduh Johnson.

Johnson membulatkan matanya, "Lea sumpah bukan aku yang mulai duluan" ucapnya membela diri.

Lea hanya memutar bola matanya malas, "Dahlah males ngeladenin kalian" dengusnya lalu pergi.

Johnson langsung mengejar Lea.

Jackson yang akan mengejar Lea dihentikan oleh suara Juna dari belakang.

"Son Lo dicariin bang Mark" ucap Juna datar.

Dibelakang Juna sudah ada Haekal, Nana, Chandra dan Aji. Mereka semua melihat baku hantam Jackson dan Johnson dari awal tanpa ada niat menghentikan.

Jackson mengangguk lalu bergegas ke kelas bang Mark.

Ditempat lain, Johnson mengejar Lea sampai ke kelasnya.

"Lea dengerin penjelasan aku" ucap Johnson didepan tempat duduk Lea.

Lea hanya diam, sementara Yiren yang menjadi teman semejanya terheran heran menatap keduanya.

"Ekhem.." suara batuk Yiren membuat Johnson menatapnya.

Mata Johnson membulat saat melihat Yiren, "Yiren" serunya kaget.

Yiren hanya menatapnya polos, "Aku emang Yiren" jawabnya.

Johnson meringis mengetahui reaksinya tadi berlebihan, "Ahaha iya.." ucapnya sambil menggaruk tengkuknya lalu menatap Lea meminta penjelasan.

Lea mendengus lalu menyeret Johnson keluar. Johnson kaget sekaligus senang, ini Lea ngegandeng tangannya, pikirnya senang.

Lea dan Johnson melewati Jackson yang sedang menunggu bang Mark didepan kelasnya. Ia memandangi mereka lalu menatap tajam Johnson saat mengetahui mereka bergandengan tangan. Johnson mengeluarkan senyum tengil miliknya, Lea pun tak sadar akan hal itu.

"Sialan..." decak Jackson.

💚💚💚

12/07/20

CamelliaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang