6

18 2 0
                                    

Nampak seorang pemuda berjalan dengan gagahnya didampingi beberapa bodyguard  dibelakangnya menarik orang yang berlalu lalang untuk berhenti dan memotret mereka.

"Lihat mereka..wahh.."

"Woah.. bukankah itu Felix?"

"Felix.. itulah Felix"

"Dia pulangkah?"

Bisik-bisik sepanjang jalan tak dihiraukan oleh pemuda bernama lengkap Felixion Andromeda itu. Ia adalah aktor yang tiba-tiba fakum dari dunia keartisan beberapa bulan yang lalu. Kedatangannya langsung membuat bandara yang ramai menjadi lebih ramai.

"Jemput gue sekarang" ucapnya pada seseorang ditelepon lalu menutupnya.

Beberapa menit kemudian muncul segerombolan remaja berseragam SMA.

"Weh Lix, balik gak bilang-bilang" teriak salah satu dari mereka.

Tanpa menjawab Felix mengode mereka untuk mengikutinya. Keluarnya dari bandara sudah ada mobil mewah berkelas yang menyambut mereka.

"Mau kemana nih?" tanya salah seorang lainnya.

"Kita ke basecamp sekarang" jawab Felix cool.

Bagaikan perintah segerombolan remaja berseragam SMA tadi langsung mengikutinya. Mereka Johnson, Hans, Seno, Nino dan Al yang saat ini tengah membolos demi menjemput Felix. Bisa dikatakan bahwa Felix merupakan ketua geng mereka sebelum Felix menghilang.

Sesampainya di basecamp, Felix langsung menidurkan dirinya disofa. Sedangkan yang lain sibuk dengan urusan masing-masing.

"Jadi gimana Lix?" tanya Johnson yang merasa gabut.

"Iya nih, denger suara Hans bikin bosen" ucap Nino yang semula rebahan di sofa.

"Yak.. Suara gue bagus ya.." protes Hans yang sekarang tengah melakukan konser solo dengan Seno.

"Berisik" ucap tajam Al yang tengah fokus membaca buku dipojokkan.

"Heh gak ada sopannya ya Lo ke senior" ucap Johnson tak terima.

Al hanya memutar bola matanya malas, mentang-mentang dia kelas sepuluh sendiri padahal umur mereka selisih setahun.

"Jadi si Juna sialan itu ngedeketin Yiyi lagi?" Pertanyaan Felix menghentikan perdebatan mereka.

Johnson, Hans, dan Nino saling menatap, bingung mau bilang gimana.

"Udah tau pake nanya" jawab Al malas.

Johnson langsung memelototi Al, 'benar-benar gak ada takutnya sama Felix dia' pikir Johnson.

Felix mengangguk beberapa kali, "Besok gue pindah ke sekolah kalian" ucapnya santai.

Sedangkan Johnson dan yang lainnya termasuk Al kaget mendengarnya, memang walaupun Felix bisa dikatakan sebagai ketua mereka. Tapi Felix dan mereka tidak satu sekolah kecuali waktu SMP dulu.

💚💚💚

Yirensya dengan malas-malasan bangun dari ranjang miliknya. Ia melirik jam weker miliknya yang menunjukkan pukul 06.00, dengan langkah gontai ia berjalan menuju kamar mandi yang pastinya untuk mandi.

Beberapa menit kemudian ia telah keluar dengan wajah fresh dan handuk dikepalanya, dengan cepat ia memakai seragam sekolah miliknya. Dengan sedikit polesan bedak bayi dan lip blam supaya bibirnya tidak kering ia telah siap pergi ke sekolah.

Ia turun dengan langkah riang, "Pagi semuanya" sapanya ceria.

Semua orang di meja makan menoleh memandang Yiren, termasuk seorang pemuda berseragam rapih sama sepertinya yang duduk dimeja paling ujung.

Karena penasaran Yiren mempercepat langkahnya dan sampai didepan pemuda itu.

Dengan tatapan polos Yiren memandangi pemuda itu, "Kya.. Xion.." teriaknya setelah tau siapa pemuda itu dan langsung memeluknya.

Ya dia adalah Felixion, sahabat kecil Yiren. Hubungan mereka memang dekat, tapi Yiren tidak tau bahwa Felix atau yang biasa ia sapa Xion itu memendam perasaan untuknya.

"Xion aku kangen banget tau gak" ucap Yirensya manja.

Felix hanya terkekeh, "Aku juga kangen sama kamu" ucapnya lembut.

Yirensya melepaskan pelukannya, "Kok kamu bisa ada disini sih?" tanyanya penasaran.

Felix dengan hati-hati mendudukkan Yiren di kursi sebelahnya, "Mulai sekarang aku yang antar jemput kamu" jawabnya yakin.

Senyum diwajah Yiren langsung merekah, 'asik berarti gak bakalan diganggu Juna lagi dong' batinnya senang. Tapi ia juga merasa kecewa dengan hal itu, ahhh jadi bingung dia.

"Iya sayang mulai sekarang Felix bakalan tinggal di rumah kosong deket rumah kita biar gampang" ucap Soraya yang dari tadi diam.

Yiren manggut-manggut mengerti.

"Pokoknya kamu harus sama aku terus ya Yi" ucap Felix lalu melanjutkan makannya.

Yiren hanya tersenyum lebar dan menggangguk. Ia memang merasa nyaman saat didekat Felix, ia merasa punya kakak kalau ada Felix.

Kedatangan Yiren bersama Felix ke sekolah membuat banyak siswa yang menggosipkan bahwa Felix si murid pindahan sebenarnya adalah pacar Yiren.

"Kok bisa ya Bang Felix balik lagi" tanya Aji bocah tinggi salah satu anggota geng yang masih kelas 10.

"Kan Yiren sekarang jomblo" celetuk Nana, pemuda berwajah tampan dan buaya.

Juna yang sedang fokus bermain ponsel sambil rebahan langsung mendelik menatap Nana, tapi Nana malah pura-pura gak tau malah fokus ngegame.

"Kayaknya Lo kalah saing sama si bang Felix lagi deh bang" ucap Chandra yang juga adek kelas teman sekelasnya Aji.

Saat ini Juna and the geng sedang berkerumun di basecamp mereka yang berada didekat gudang sekolah, mereka tengah membicarakan hal tersebut.

"Menurut gue Lo harus gercep Jun" nasehat Jackson yang dari tadi diam.

Juna diam ia sendiri bingung harus gimana lagi sama Yirensya.

Mereka semua lalu diam kembali fokus ke kegiatan masing-masing. Sampai suara gaduh datang dari luar.. Haekal datang dengan napas ngos-ngosan.

"Habis ngapain dah Lo?" tanya Juna menaikkan alisnya.

"Hot news : Felix sekarang pindah ke rumah kosong samping rumahnya Yiren"

💚💚💚

Ini Felixion yang kece badai😚👇

Ini Felixion yang kece badai😚👇

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

15/07/20

CamelliaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang