"My head~ dimana aku?" San memegang kepalanya yang berdenyut nyeri. Matanya perlahan terbuka dan terbelalak melihat ruangan tempatnya terbangun.
Kasur,
Lilin,
Gelap.
Dimana ini? Bukankah dia berada di pabrik lama tadi
"Mimpi indah, cantik?" Suara seseorang membuat San kembali terkejut.
Dia melihat kearah pintu, dimana seorang laki-laki dengan kemeja putih digulung berjalan mendekatinya.
"KAU! JANGAN MENDEKAT!" San berteriak seraya merogoh saku, mencari pisau lipat miliknya.
Laki-laki itu menyeringai, berjalan mendekati San dengan raut wajah merendahkan. "Looking for this?" Tanyanya.
San membelalakan matanya, bagaimana bisa laki-laki itu mendapatkan pisaunya.
"William Jung, what's your deal?" San geram, targetnya ini benar-benar.
"Oh, kau sudah tahu namaku? That's great karena aku tidak perlu membuang tenaga untuk memperkenalkan diriku lagi."
William berdiri didepan San yang menatap kearahnya tajam. Membuang sembarang pisau lipat milik San.
"Get me out of here." Ucap San penuh penekanan. Dia menatap langsung kearah manik coklat gangster didepannya.
William tertawa meremehkan, "My, my, Letting you out of here, huh." Dia semakin mendekat dan mensejajarkan tubuhnya dengan San, menatap remeh lalu mengangkat dagu San hingga manik mata mereka saling menatap.
"What do you want?"
"You."
San berdecih memperdalam tatapannya dengan William, "In your fucking dream!" Setelahnya San memberontak, berusaha keluar dari cengkraman dagu yang dilakukan William.
PLAK!
"AHH!!" San berteriak kesakitan karena tiba-tiba William menampar pipinya kuat hingga dia tersungkur ke lantai.
William menyeringai melihat San yang tersungkur di lantai, lalu dengan mudah William mengangkat kembali tubuh San dan mendudukan kembali ke kasur dan menjambak pelan rambutnya hingga San mendongak dan menatap William paksa.
"Choi impulsive San. Seems like you have a fucking choice here, huh? Well you right, pilihan mu hanya dua—" William menjambak dengan sedikit keras membuat San mendesis, "Stay here or die."
San menelan ludahnya susah payah, tidak terlihat nada main-main di setiap perkataan William. Perkataan tersebut membuat San membelalakan matanya, itu berarti dia tidak punya pilihan lagi.
"Tik tok tik tok, time is ticking out, semakin lama kau berpikir, semakin sedikit kesempatanmu untuk hidup." Ujar William memainkan kepala San dengan menarik rambutnya kedepan dan kebelakang.
"FINE! I'll stay." ucap San dengan penuh dendam.
Cup
"Exactly." William mengecup bibir San dan meninggalkan San seorang diri.
San menatap kepergian William dengan penuh amarah, tidak sadar air matanya perlahan menetes, membayangkan bagaimana hidup dia kedepannya bersama kriminal ini.
Huehehheehe Jangan lupa vomment :*
KAMU SEDANG MEMBACA
Smooth Criminal ; Woosan [ REMASTERED ]
Ficção Científica"Ain't everything you saw, is what you think, careful." [ Drabble, Woo! Dom, San! Bot ] ㅡ Start : 30 June 2020 ㅡ End : - Sincerely, Rain.