Warning ⚠️⚠️
(1) Semua cerita pure hasil pemikiran dan riset saya sendiri. Jika ada kesamaan nama, tempat, dsb. hal tersebut diluar kendali, karena beberapa riset yang saya ambil melalui google/media online lainnya.
(2) Cerita ini adalah cerita lama yang saya buat pada tahun 2020, dipublish tahun 2021, dan revisi tahun 2024. Cerita ini revisi dari cerita ARESNIO, beberapa nama dan alur mungkin sudah saya ubah untuk menghindari cacat alur.14 November 2021
Revisi : 10 April 2024***
Asap rokok mengepul bebas ke udara saat seseorang menghembuskannya dari mulut, membentuk gumpalan asap yang sangat banyak. Matanya yang berwarna abu menatap tajam ke bawah dari gedung paling atas tersebut.
"Ares, turun."
Panggilan telepon langsung terputus. Ia segera mematikan ujung rokok yang masih mengepulkan asap, lalu diinjaknya rokok tersebut begitu saja. Tangannya mengambil permen yang berada di kantong celana sebelah kanan kemudian berdiri tegap meninggalkan sisa puntung rokok yang sudah mati.
Ia membuka pintu rooftop yang menghubungkan tangga menuju ke lantai bawah. Kakinya mulai melangkah menuruni tangga secara perlahan. Dengan santai ia berjalan menapaki setiap tangga, kedua tangannya ia masukkan ke dalam saku celana, sedangkan mulutnya mengunyah permen karet untuk menghilangkan bau rokok.
Saat tubuhnya sampai di koridor lantai dua, hendak berbelok menuruni tangga menuju lantai satu, tubuhnya tersentak ketika seorang gadis baru saja menabraknya dengan sangat kuat.
"Fuck!"
Ia mendekati tubuh seorang gadis yang sudah tergeletak di lantai tidak sadarkan diri. Dengan rasa tidak peduli, ia meninggalkannya pingsan seorang diri di koridor sekolah yang sepi. Namun saat beberapa langkah berjalan, kakinya menginjak sesuatu hingga menimbulkan bunyi retakan. Ia mengamati sepatunya, kemudian menunduk untuk mengambil benda yang secara tidak sengaja ia pijak.
Zanetta Althea A.
Name tag yang berada di tangannya sudah terbelah dua akibat ulahnya tadi. Ia kemudian menoleh ke belakang, kembali menatapi gadis yang masih tergeletak tak sadarkan diri.
"Zanetta, Zanetta ...." Ia menggumamkan nama tersebut dua kali. Alisnya mengkerut seperti mengingat sebuah sesuatu. "Ya, i catch you."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Intimidator
Teen FictionSeharusnya Zanetta menikmati masa sekolah yang menyenangkan dengan keadaan damai tanpa gangguan dari pihak manapun. Namun saat hari pertama di kelas dua belasnya, seketika hidup Zanetta berlawanan arah, tak seperti dua tahun sebelumnya yang sangat...