00. Dara

33 9 1
                                    

Di koridor sekolah yang tampak sepi, karena bel sekolah yang sudah berbunyi satu jam yang lalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di koridor sekolah yang tampak sepi, karena bel sekolah yang sudah berbunyi satu jam yang lalu. Hana berjalan dengan sangat tenang melangkahkan kakinya melewati satu persatu ubin lantai.

Ia menarik nafas panjang dan menghembuskannya dengan satu kali hentakan "Ga kerasa ya, sebentar lagi gue bakal ninggalin ni sekolah." Hana bermonolog.

"Rasanya, gue ga rela. Banyak banget kenangan yang udah gue buat di sini. Ahh...gue juga ga rela harus pisah sama temen-temen gue yang bobrok ga ketulungan"

"Perasaan baru kemaren gue disuruh jalan bebek sambil ngelilingin lapangan" imbuhnya yang diikuti dengan senyuman sinisnya karena mengingat masa-masa itu, masa yang membuat dirinya dan teman-temannya terlihat seperti orang bodoh. "Padahal ga buat salah tapi dimarah-marahin" tambahnya lagi.

"Hana"

Monolognya terhenti ketika ada seseorang yang memanggil namanya dari arah belakang. Hana menghentikan langkahnya, ia menoleh kebelakang. Kini matanya menatap perempuan cantik yang ada dihadapannya.

"Eh Dara, ada apa?"

Memang benar, yang memanggil namanya adalah Dara perempuan yang cukup terkenal karena keaktifannya dibeberapa organisasi termasuk OSIS. Mereka memang tidak  begitu dekat, hanya sebatas kenal. Karena Hana dan Dara mengambil jurusan yang berbeda di sekolahnya. Hana murid jurusan IPS sedangkan Dara adalah murid jurusan IPA.

Dara berlari kecil menghampiri Hana, memperkikis jarak diantara mereka "Han, lusa lo berangkat ke Semarang kan?" tanya Dara yang kini sudah berada di samping Hana.

"Owh...iya, lusa gue berangkat ke Semarang. Emang kenapa Dar"

"Bareng dong, gue ga dianter sapa-sapa. Bokap nyokap gue lusa pada sibuk sama kerjaannya dan ga ada lagi yang bisa nganter gue selain mereka" terang Dara dengan raut wajah yang terlihat kesal

"Owh, ya udh kalo gitu kita berangkat bareng aja. Gue juga niatnya berangkat sendiri"

"Lah, lo juga ga dianter?"

Hana menggelengkan kepalanya sebagai bentuk jawaban atas pertanyaan Dara

"Kenapa lo ga dianter?"

Mendapat pertanyaan seperti itu Hana tampak berfikir "Hmmm, ongkos buat ke Semarang kan ga murah. Kalo gue dianter pastinya bakal ngeluarin uang yang ga sedikit, kan sayang. Jadi gue berangkat sendiri aja"

"Terus, kalo ga ada yang nganter emang lo tau tempat kampusnya di mana?"

"Gue tau ko, Dulu gue pernah ke Semarang di ajak bibi gue jalan-jalan. Dan kebetulan gue ngelewatin kampusnya" memang benar Hana pernah ke Semarang, saat itu ia di ajak bibi nya ke Semarang untuk jalan-jalan. "Lagi pula, kan ada alamat nya. Nanti kita ikutin aja alamatnya"

Canopus RegaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang