1 | Al

116 36 56
                                    

Alvin membuka bungkusan permen karet yang telah dibelinya di kantin tadi. Itulah kebiasaannya, mengunyah permen karet dan membuangnya di sembarang tempat.

Penampilannya selalu mencolok daripada siswa lain. Sepatu misalnya. Hari ini ia menggunakan sepatu dengan warna yang berbeda kanan dan kirinya. Ia memadukan warna orange dan hijau menyala untuk fashion nya hari ini. Ada ada saja.

Alvin terus bersiul seraya mengedarkan pandangannya guna menebar pesona. Berbeda dengan seseorang di sebelahnya yang memilih diam menatap lurus ke depan.

"AAAAAAAAA!!" Alvin berteriak ketika tubuhnya terhuyung ke depan. Rupanya, tali sepatunya lepas dan tidak sengaja terinjak oleh orang di sebelahnya, Satria. Alvin menutup mata, sepersekian detik ia tidak merasakan benturan apapun.

"Huaaaa!!!" terkejut bukan main melihat wajah gempal guru yang bernama Aryo ketika ia membuka mata.

Alvin cepat cepat bangun ketika menyadari dirinya menindih tubuh Pak Aryo. Sedangkan Pak Aryo mengambil posisi duduk seraya menetralkan deru nafasnya yang sempat tercekat karena menompang tubuh Alvin yang lebih besar darinya.

"Kok bapak di bawah saya sih?! Modus lo ya?!" tanya Alvin bergejolak.

"Modus modus. Siapa juga yang mau modus hah?! Gini gini bapak masih normal. Kamu tuh yang ngapain? Pake nindih nindih saya" ucap Pak Aryo seraya membenahi letak kacamatanya.

"Lo yang salah, Al. Udah gede ga tau cara nali sepatu" ujar Satria yang hanya menatap datar kejadian di depannya ini.

Alvin melirik sepatunya, dan benar saja tali sepatunya terlepas. Dengan posisi masih terduduk, Alvin mulai menali kembali tali sepatunya.

🐊

Aqila terus berceloteh tanpa rasa lelah. Entah apa topiknya, ada saja yang ia bicarakan. Sedangkan gadis di sebelahnya hanya mendengarkan tanpa berniat meresponnya.

Tujuan utama mereka sekarang adalah kantin. Meski begitu gadis tomboy yang benama Alea ini sudah membawa bungkusan snack besar yang sedari tadi menemaninya mendengarkan ocehan Aqila.

Alea kembali meraup isi dari bungkusan snack itu dalam jumlah banyak lalu melahapnya. Tidak peduli orang orang yang menatapnya jijik dengan caranya makan itu. Yang ada dipikirannya adalah, makanan itu sungguh enak.

BUGH!

Bahu Alea terhantam oleh bahu seorang cowok yang sedang berlari mengejar temannya. Membuat snack yang dipegang Alea jatuh dan isinya berhamburan.

"EH WOEE!!! ATI ATI DONG KALO JALAN! PAKE MATA!" teriak Alea menggebu.

"Btw, itu lari Al" ucap Aqila membenahi, yang dibalas lirikan oleh Alea.

"SORRY GA SENGAJA!" balas cowok tadi tanpa merasa bersalah.

Alea menatap nanar snack enak yang sudah berhamburan di lantai. Lalu ia berjongkok mencumuti satu demi satu isi bungkusan snack itu dan memasukkannya ke dalam bungkusnya lagi.

🐊

Alea POV

Demi apa gais, snack kesukaan gue jatoh gitu aja di lantai! Sumpah ya tuh orang udah gede masi aja maen lari larian. Heran gue! Oke sabar Al, sabar. Jadinya gini deh, udah ga bisa dimakan harus bersihin pula. Kalo ga gue bersihin, bisa kena marah Om Ari gue. Iya, Om Ari. Om gue sekaligus kepsek disini.

Pas gue lagi sibuk sibuknya ngambilin isi snack yang berhamburan tadi noh, eh ada yang manggil gue.

"AL!"

"HA?!" , "HA?!"

Gue nyaut tuh, ngegas pula. Ye iye ngegas, orang yang manggil juga ngegas, masa iya gue lemah lembut. Sok iye banget. Sambil nyaut gue nengok, soalnya yang manggil dari arah belakang gue tuh.

Eh tunggu bentar deh. Tadi kok gue kek denger suara orang nyaut selain gue ya? Pas gue nengok samping gue.. WHAT?! ada si buaya pula?! Kenapa gue ga sadar kalo dari tadi sebelahan sama buaya?!

🐊

"HA?!" , "HA?!"

Keduanya sama sama menoleh ke arah belakang. Menyadari jika tidak sendirian saat menyaut panggilan, keduanya pun kompak saling menengok. Membelalakkan mata, terkejut jika sedari tadi mereka bersebelahan.

"ELO?!" ucap mereka bebarengan.

"Ngapain lo ikut nengok?! Gue yang dipanggil, bego" ujar Alvin.

"Nama gue juga, Al, goblok!" balas Alea tak mau kalah.

"Tapi itu panggilan buat gue, tolol!"

"Ya mana gue tahu"

"Ya harusnya lo tahu, itu 'kan suara cowok. Berarti panggilannya buat cowok!"

"Ya ga gitu konsepnya, bhambank!"

"Terus gimana, julehaaa?!" tanya Alvin gemas

"Ih kok lo lama lama nyebelin sih?!"

"Yang ada elo yang nyebelin"

"Elo!"

"Elo!"

"Elo!"

"ELO!"

"KOK MAIN GAS SIH?!" teriak Alea tak terima.

"Kalian mau ribut terus? Ga malu? Atau emang ga ada etika?" tanya Satria dingin lalu berjongkok membantu Alea membersihkan snacknya yang berserakan.

"Tau ah sinting" ujar Alvin lalu berdiri dan meninggalkan Alea juga Satria dan Aqila.

"HEH WOI SIAPA YANG SINTING???!!!!" teriak Alea.

"ELO!" balas Alvin tanpa menoleh.

Tai kucing emang. Batin Alea seraya menggerakkan rahangnya ke kanan dan ke kiri emosi.















Notabene
Cuma mau ngingetin, jangan lupa buat
⭐vote
💬comment
💌share














♡ Big Hug ♡

ASA JATUH CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang