7 | Balas Dendam

22 9 2
                                    

"ALVINO!"

"WOE!!"

Alvino babi.

Cewek dengan rambut tinggal sepundak itu menatap garang cowok yang masih kalem duduk di bangkunya. Tidak peduli dengan kemarahan cewek yang berjalan ke arahnya. Alea, ya gadis itu Alea.

BRAK!!

Alea menggebrak meja Alvin, Alvin menoleh ke arah Alea dengan tatapan santainya.

"Maksud lo apa?" tanya Alea.

"Maksud lo nanya gue maksud itu maksudnya apa?"

"Nih liat," Alea menunjuk rambutnya yang terurai sampai bahunya.

"Liat aja sendiri, punya mata 'kan lo?"

Alea menggeram kesal. Nih jelmaan setan pa gimana sih, sumpah ngeselin banget, batinnya.

"Gara gara lo, rambut gue jadi pendek, Al." ucapnya masih meredam amarahnya.

"Siapa suruh numpahin mie ke seragam gue."

"Itu ga sengaja njir lu mah, ngeselin sumpah!"

"Mau sengaja atau engga tetep aja tuh mie udah ngotorin seragam gue."

"Oh bales dendam ceritanya?"

"Ini namanya konsep timbal balik."

"KONSEP TIMBAL BALIK APANYA PANJUL! wait, kek pernah denger kalimatnya—"

"ITU KALIMAT GUE NJIRR!! TAU LAH RESE LU KADAL!"

"Brisik dah, lagian yauda si itu juga cakep." kata Alvin.

"Tetep aja bego gue nggak suka! Jadi gabisa diiket 'kan!?"

"Bisa, bisa."

Alvin merubah posisi duduknya menjadi tegak, lalu berdiri di belakang Alea. Tangannya tergerak untuk merapikan rambut Alea dan menyusunnya jadi satu. Lalu ia mengikat rambut hitam pekat itu dengan karet yang kebetulan ada di pergelangan tangannya tadi.

"Ngapain lo?" tanya Alea.

"Dah tuh bisa diiket." ucap Alvin menatap rambut Alea.

"Bentar bentar, lo ngiket pake apaan?" tanya Alea.

"Pake karet nasi kucing tadi, bhuehehe."

Alea membelalakkan matanya kaget, tapi mulutnya masih tertutup.

"Lah bau dong nanti rambut gue?"

"Engga engga—" wajah Alvin mendekat ke arah rambut Alea, menghirupnya.

"—masih wangi, tenang aja." Alvin nyengir.

"Okedeh, eh tapi—gatel Al, nusuk nusuk woe ini!" ucap Alea menggaruk garuk sekitar lehernya yang tertusuk ujung rambutnya. Biasalah potongan baru, masih nujep nujep.

"Yaela, ribet banget sih jadi cewek. Taulah lo iket tu sendiri." ujar Alvin dan pergi meninggalkan Alea.

"HEH WOE TANGGUNG JAWAB DONG!"

🐊

Flashback on.

Kemarin~~

BRUK!!

Alea terjatuh bersama dua cup popmie nya. Mie goreng yang tadi di bawanya jatuh sia-sia di lantai dan juga—di pangkuan Alvino. Iya, isi popmie di tangan kanan Alea terlempar dan jatuh di pangkuan Alvin.

Mendengar itu Shava langsung menoleh, mendapati Alea yang tersungkur diantaranya dan Alvin. Berbeda dengan Alvin yang memfokuskan pandangannya kepada mie bewarna coklat tua di pangkuannya.

ASA JATUH CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang