Sudah hampir 2 jam, Ali menunggu Prilly dimobilnya. Ali yang merasa bosan karena menunggu Prilly akhirnya keluar dari mobil dan kembali memasuki Rumah Sakit
...
Kini ruang operasi 1 sedang mengoperasi pasien, dipimpin oleh Andra. Perawat Ravin, Perawat Dila, dan Dokter Raka sudah bersiap di dalam ruang operasi termasuk Prilly dan Revan
"Akibat trauma besar diperut, dia menderita cedera hati dan limpa" jelas Andra
"Tekanan darahnya rendah dan tingkat saturasi oksigennya tidak stabil karena hemotoraks kiri, dia bisa mengalami gagal jantung saat kita membedahnya" tambah Raka
"Hari ini, kita akan fokus pada pengendalian kerusakan lalu pendarahannya. Setelah splenektomi, kita akan melakukan pembebatan perihepatik. Dan setelah memantaunya, kita akan melakukan operasi kedua" jelas Andra kembali
"Kamu bisa mulai" ucap Raka kepada Andra
"Dia mengalami pendarahan hebat di perut, akan ada darah dimana-mana. Perawat Ravin siapkan pembalut besar dan beberapa selang suction perut" ucap Andra dan langsung memulai pembedahan
"Pisau bedah" tintah Andra, dan Perawat Dila memberikan pisau bedah kepada Andra
"Alat pengisap" pinta Prilly, Andra mulai membedah perut pasien dan Prilly melaksanakan tugasnya sebagai asisten untuk membantu Andra. Mereka semua bekerja sama untuk menyelamatkan nyawa pasien
"Kita akan menutup splenektomi" ucap Andra sambil berusaha menghentikan pendarahan
"Crile" ucap Prilly langsung membantu Andra
"Terlalu banyak pendarahan, hatinya pasti rusak parah" tambah Prilly
"Forsep bipolar" pinta Andra kemudian Ravin langsung memberikannya kepada Andra
"Ikat" lanjut Andra, Prilly langsung melakukannya. Tangannya yang terampil membuat siapapun yang melihat keterampilan Prilly merasa kagum
"Potong" ucap Prilly lalu Dila langsung memotong benang tersebut
"Revan, kamu masukkan tabungnya" ucap Andra
"Baik Dokter, Tolong ambilkan tabungnya" pinta Revan, kemudian Revan langsung menuju ke samping pasien
"Pisau bedah" pinta Revan, dan Ravin memberikannya. Revan mulai membedah dada pasien untuk memasukkan tabung kedalam paru-paru pasien. Setelah selesai Revan melakukan tugasnya, Revan berlalu keluar dari ruang operasi
"Kerja bagus semuanya dan kamu Prilly melakukannya dengan baik" puji Andra, akhirnya operasi berjalan dengan lancar. Setelah melakukan operasi kurang lebih selama 3 jam membuat badan Prilly merasa sedikit tidak enak
"Dokter Prilly ada yang mencarimu" ucap Febby saat melihat Prilly memasuki ruang UGD
"Siapa?" tanya Prilly
"Ali, dia sedang menunggu Dokter di Lobi"
"Baik, terimakasih Perawat Febby" ucap Prilly yang langsung berlalu dari ruang UGD untuk menuju Lobi
"Ali" panggil Prilly, Ali tersenyum melihat Prilly yang sepertinya terkejut karena kedatangannya
"Ali mau ngapain disini?" tanya Prilly saat Ali sudah berada tepat dihadapannya
"Lo lupa? gue masih pasien lo, bahkan luka gue belum sembuh makanya gue datang kesini ingin menemui Dokter gue" jelas Ali yang membuat Prilly tersenyum
"Yaudah, ikut ily ke UGD biar ily liat perkembangan lukanya" ucap Prilly dan berjalan menuju UGD diikuti oleh Ali. Prilly menyuruh Ali duduk di ranjang pasien dan kemudian Prilly mulai mengobati luka Ali
"Ali gaperlu jauh-jauh untuk datang kesini hanya untuk melepaskan jahittannya" ucap Prilly sambil melepaskan jahittan luka yang terdapat pada bagian perut Ali
"Untuk hari itu, gue sungguh minta maaf karena meninggalkan lo seperti itu" ucap Ali membuat Prilly menghentikkan aktivitasnya dan langsung menatap Ali
"Apa yang ingin ily dengar adalah penjelasan bukan permintaan maaf, Kemana Ali pergi?" tanya Prilly
"Gue ga pergi jauh, gue dilarang untuk memberitahunya"
"Begitukah, Ali bukan mata-mata kan?" tanya Prilly yang membuat Ali hanya tersenyum
"Ily sudah melalui hari yang panjang, tapi sekarang dan setelahnya ily memikirkan Ali"
"Maaf"
"Apa Ali ada di Satuan Khusus?"
"Sesuatu seperti itu"
"Ali memiliki luka tembak berarti Ali pernah tertembak, jadi Ali menembak juga? Itu berarti Ali bisa membunuh atau terbunuh. Itu yang Ali lakukan benarkan?"
"Ily menghabiskan 18 jam operasi berjuang untuk membuat orang tetap hidup, itu yang ily lakukan. Ily berjuang untuk kehidupan. Tapi perjuangan Ali adalah melindungi orang lain lewat kematian" tambah Prilly masih menunggu jawaban dari Ali
"Gue Prajurit, Prajurit yang mengikuti perintah" ucap Ali akhirnya yang membuat Prilly kembali mensterilkan luka Ali
"Pril, apa lo ada waktu hari ini?" tanya Ali
"Gue pengen jalan berdua sama lo" tambah Ali membuat Prilly tersenyum atas kejujuran Ali kali ini. Prilly melihat jam tangannya yang menunjukkan pukul 06 petang, menandakan jam kerja Prilly sudah habis
"Ayo, kita mau jalan kemana?" tanya Prilly
"Sekitaran sini aja, gue liat tadi banyak tempat makan yang terlihat enak" balas Ali
"Yaudah Ali tunggu sebentar ya, ily mau siap-siap dulu" ucap Prilly bersemangat dan langsung berlalu dari Ali menuju ruang ganti, kemudian Ali turun dari ranjang pasien dan berjalan menuju Lobi untuk menunggu Prilly
"Siapa pria itu?" tanya Kayla
"Sepertinya kekasihnya Dokter Prilly" jawab Febby yang sudah berada di sebelah Kayla
"Benar-benar tampan, Dokter Prilly memang sangat pintar memilih kekasih" ucap Kayla. Ravin yang mendengar pembicaraan Kayla dengan Febby langsung melihat ke arah Lobi, terdapat Ali yang sedang memainkan ponselnya
"Dor" ucap Prilly yang membuat Ali terkejut
"Udah mulai berani ya, liat aja lo bakalan kena hukuman" ucap Ali dingin
"Apa hukumannya?" tanya Prilly sedikit takut
"Ini hukumannya" balas Ali langsung menggelitik pinggang Prilly dan membuat Prilly tertawa lepas
"Ali udah" pinta Prilly disela-sela tertawanya namun Ali makin membuat Prilly tertawa hingga air mata Prilly keluar
"Duh jangan nangis dong" ucap Ali menghentikan aksinya dan langsung memeluk Prilly
"Ali mah modus, bilang aja mau peluk ily kan" ucap Prilly yang membuat Ali semakin gemas
"Selagi ada kesempatan, itu gaboleh di sia-sia'in" balas Ali berhasil membuat pipi gembil Prilly merona. Ali yang melihatnya langsung menaruh kedua telapak tangannya di pipi gembil Prilly yang langsung membuat Ali tertawa, sangat menggemaskan pikirnya
Kemudian Ali dan Prilly meninggalkan Lobi dan berjalan menuju mobil Ali, setelah membukakan pintu untuk Prilly. Ali langsung duduk di kursi pengemudi sebelum menjalankan mobilnya, Ali memberikan buket permen lolipop kepada Prilly
"Semoga lo suka ya" ucap Ali sambil memberikan buket permen lolipop dengan semua varian rasa kepada Prilly, Prilly langsung menerimanya
"Lucu banget" puji Prilly memperhatikan keseluruhan buket permen lolipop tersebut
"Makasih ya Ali, ily suka banget sama buket pemberian Ali" ucap Prilly tulus tersenyum kepada Ali
Sabtu, 11 Juli 2020
Gimana untuk Bab 7 ini suka ga?
Semoga suka ya untuk Bab 7 🤗❤
Jangan lupa tinggalkan jejak 😉Untuk Bab 7 ini, karena ada uwu uwu nya 😆 aku post di hari sabtu malem minggu ya, sekalian menemani kalian yang lagi dirumah aja 🤗
KAMU SEDANG MEMBACA
P E R F E C T
FantasyPrilly Fredella Adara, seorang perempuan cantik, imut, dan juga baik hati. Mempunyai profesi sebagai Dokter Ahli Bedah membuat dirinya dipertemukan dengan Ali Nathaniel, pria tampan yang membuat kaum hawa yang melihatnya ingin memiliki Ali. Namun di...