"Baiklah" jawab Prilly tersenyum menyetujui ajakan Ravin padanya, melihat senyum Prilly membuat Ravin ikut tersenyum sebelum Ravin meninggalkan Prilly yang masih terdiam dengan wajah terkejutnya
"Prilly" panggil seseorang yang membuat Prilly mencari ke arah sumber suara dan Prilly menemukannya, ternyata Ali yang memanggilnya
"Ali" ucap Prilly tidak percaya akan keberadaan Ali saat ini yang sudah ada dihadapannya
"Maaf karena datang terlambat, dan sepertinya ini waktu yang tepat untuk kita makan malam bersama" ucap Ali menyesal karena baru menemui Prilly, terlihat jelas oleh Ali raut wajah Prilly yang memancarkan aura kekecewaan
"Ali sangat menawan, dan Ali juga menarik tapi berbahaya. Dan karena Ali berbahaya, ily gasuka itu. Setiap ily memandang Ali, ily terpesona. Ily berharap ada lebih banyak waktu untuk kita bisa bersama, jadi ily bisa menyederhanakan pikiran ily yang terlalu rumit. Menyingkirkan ketakutan dan meluangkan waktu untuk berpikir jika ily bisa menjadi pacar dari pria yang berbahaya ini tapi menarik, namun Ali selalu meninggalkan ily seperti minggu lalu"
"Ily tidak bisa marah pada Ali dan ily juga tidak bisa menghalangi Ali, ily merasa seperti orang bodoh karena membuat semua ini menjadi rumit" tambah Prilly mengutarakan semua yang dia rasakan selama ini, Ali yang mengerti apa yang baru saja Prilly ucapkan sedikit memberikan jarak diantara dirinya dengan Prilly
"Maafkan gue, dan gue berharap semuanya akan baik-baik saja dengan lo Pril" ucap Ali yang langsung berlalu keluar dari Rumah Sakit Gray, dan untuk kali ini Ali benar-benar meninggalkan Prilly. Runtuh sudah pertahanan Prilly, air mata yang sejak tadi Prilly tahan sudah tidak dapat lagi ditahan olehnya
Mobil Ali meninggalkan halaman Rumah Sakit, Prilly yang tidak ingin kehilangan Ali langsung berlari menuju mobilnya dan langsung menginjak gas dengan kecepatan di atas rata-rata. Dari arah berlawanan sebuah truk yang dikemudikan oleh supir yang sepertinya sedang menggantuk berhasil menabrak mobil Prilly dan membuat mobil Prilly berhasil terguling
...
"Kita akan kedatangan pasien dengan trauma yang cukup berat, 2 menit lagi pasien akan sampai dan persiapkan semuanya" tintah Raka yang baru saja mendapatkan laporan, tidak lama pasien datang bersama dua petugas ambulans
"Dokter Prilly" ucap Raka sangat terkejut dan membuat semua petugas medis ikut menghampiri Raka dan benar saja terdapat Prilly yang terbaring tidak berdaya termasuk Ravin yang melihat keadaan Prilly tidak dapat berkata apa-apa
"Panggil Dokter Andra cepat" tambah Revan
"Perawat Dila, siapkan keteter MAC dan sonografi. Jangan lupakan selang dada" ucap Raka
"Baik Dokter Raka" balas Dila langsung berlari mengambil apa yang Raka minta
"Bagaimana tanda-tanda vitalnya?" tanya Revan menatap Prilly dengan sangat khawatir, darah segar terus-menerus keluar dari tubuh Prilly
"Tekanan darah awalnya 100 per 90, tapi turun menjadi 80 per 50 dalam perjalanan" jawab petugas ambulans
"Bagaimana dengan saturasinya?" lanjut Andra yang sudah berada di ruang UGD
"Kami menjaganya tetap 88 persen"
"Masukkan infus ke kedua lengannya untuk larutan garam hangat, bawakan saya masker" tintah Andra
"Perawat Febby hubungi keluarga Dokter Prilly agar segera datang" lanjut Andra
"Prilly tidak mempunyai siapapun lagi di dunia ini, biar nanti saya sendiri yang akan menghubungi kedua sahabatnya" sahut Revan dan langsung berlalu untuk menelpon Milla dan Retta
"Perawat Febby, siapkan ruang operasi 2 kita akan langsung mengoperasi Dokter Prilly dan kalian semua harus segera bersiap" tintah Andra dan langsung berjalan menuju ruang operasi begitu juga dengan Ravin yang akan membantu dalam operasi Prilly
"Akibat trauma besar diperut, Dokter Prilly menderita cedera hati setelah itu kita akan memperbaiki tulang pada pergelangan tangannya yang mengalami patah tulang yang cukup serius" jelas Andra yang mulai membedah Prilly
"Tekanan darahnya rendah dan tingkat saturasi oksigennya tidak stabil karena hemotoraks kiri" ucap Raka yang sedang membantu Andra mengoperasi Prilly
"Dan untuk saat ini kita akan fokus pada pengendalian kerusakan lalu pendarahannya. Setelah splenektomi, kita akan melakukan pembebatan perihepatik. Dan setelah memantaunya, kita akan melakukan operasi kedua" jelas Andra kembali
"Dokter Prilly mengalami pendarahan hebat di perut, akan ada darah dimana-mana. Perawat Ravin siapkan pembalut besar dan beberapa selang suction perut" ucap Andra
"Alat pengisap" pinta Raka, Andra mulai membedah perut Prilly dan Raka melaksanakan tugasnya sebagai asisten untuk membantu Andra. Mereka tidak akan membiarkan Prilly meninggal begitu saja
"Kita akan menutup splenektomi" ucap Andra sambil berusaha menghentikan pendarahan yang terjadi pada bagian organ hati tubuh Prilly biasanya Prilly yang akan mengobati dan membantu menyelamatkan nyawa setiap pasien namun kali ini, Prilly hanya terbaring lemah tidak berdaya
"Crile" Pinta Raka langsung membantu Andra
"Terlalu banyak pendarahan, hatinya rusak parah akibat kecelakaan" tambah Raka
"Forsep bipolar" pinta Andra kembali fokus untuk menghentikan pendarahan yang terjadi, sudah hampir 2 jam Prilly sedang di operasi termasuk operasi pada pergelangan tangannya yang mengalami patah tulang
...
Milla dan Retta berlari memasuki Rumah Sakit Gray, air mata terus saja keluar dari mata mereka dalam hati mereka meramalkan doa-doa agar Prilly dapat bertahan hidup
"Revan dimana Prilly? Kasih tau gue kalo sahabat gue gapapa" teriak Milla histeris saat Revan menghampiri Milla dan Retta
"Lo bohong kan? lo mau ngerjain kita berdua kan? sumpah galucu Revan" lanjut Retta langsung terduduk dilantai
"Lo berdua tenang, Prilly sekarang lagi di operasi. Gue yakin Prilly akan selamat, sebaiknya kita nunggu dulu untuk memastikan perkembangan Prilly" ucap Revan menenangkan Milla dan Retta, Revan membawa mereka ke ruang tunggu
Ponsel Milla berdering menampilkan nama Kevin disana, pasti Kevin sedang menunggunya. Mereka berdua sudah mempunyai rencana untuk jalan-jalan bersama namun sebelum itu Milla mendapat kabar dari Revan bahwa Prilly mengalami kecelakaan dan mengalami luka trauma yang cukup serius. Dan membuat Milla dan Retta langsung melajukan mobilnya menuju Rumah Sakit Gray dimana tempat Prilly berada
Milla mengangkat panggilan dari Kevin tentu saja dengan suara tangis yang masih bisa terdengar jelas oleh Kevin dan akhirnya Milla memberitahu Kevin, keberadaannya saat ini dan menjelaskan kondisi yang terjadi pada Prilly
Minggu, 26 Juli 2020
Gimana untuk Bab 10 ini suka ga?
Semoga suka ya untuk Bab 10 🤗❤
Jangan lupa tinggalkan jejak 😉Aku mau gantung dulu ya cerita nya biar kalian tambah penasaran 😜😆
Kalo mau cepat next nya jangan lupa tinggalkan jejak ya 😋
KAMU SEDANG MEMBACA
P E R F E C T
FantasyPrilly Fredella Adara, seorang perempuan cantik, imut, dan juga baik hati. Mempunyai profesi sebagai Dokter Ahli Bedah membuat dirinya dipertemukan dengan Ali Nathaniel, pria tampan yang membuat kaum hawa yang melihatnya ingin memiliki Ali. Namun di...