First imperssion

9 4 1
                                    


"Aureellll bangun bangun udah jam 7.30 nih" teriak Fania nyaring di telinganya Aurel.

Pasalnya dari subuh tadi ia membangunkan Aurel jawabnya selalu iya tetapi ia tak membuka matanya.

Aurel duduk terpelonjat kaget "Apa jam 7.30 bunaaaa?" Tanya nya setengah berteriak.

"Iya dari tadi Buna bangunin kamu beby"

"Aurel telat bunaaaaa" teriak nya lalu segera berlari menuju kamar mandi hanya sekedar untuk gosok gigi dan mencuci muka.

Setelah selesai ia pun segera memakai seragam sekolah nya dan mengambil ransel nya "Bunaa Aurel pergi dulu"

"Tunggu dulu" langkah Aurel pun terhenti di ambang pintu saat Fania menghadang nya.

Aurel berdecak sebal "Aduh apalagi Bun, Aurel udah telat banget nih" seraya melihat jam di tangan nya.

Fania menghirup aroma tak sedap pun mendekat kan hidung nya ke tubuh Aurel "Kamu gak mandi beby?" Tanya nya.

"Gak sempat gak keburu liat nih udah siang" oceh nya geram.

"Jorok banget sih kamu anak siapa, ets btw nanti mama mau nonton konser EXO. Kamu harus ikut soal nya mama beli tiket nya dua, Taraaaaa" Fania memamerkan dua tiket konser.

"Ya ampun Buna, Aurel udah telat buna masih sempat-sempatnya bahas konser Opek Korea itu"

"Oppa sayang plis deh"

Aurel pun sedikit menunduk berusaha keluar "Bodo, Aurel ada kerja kelompok jadi gak bisa" teriak nya lalu bergegas lari keluar halaman rumahnya.

"Perasaan baru selesai masa orientasi kok udah ada tugas kelompok aja, aneh deh" pikir Fania heran.

Sudah lima menit ia berdiri di halte bis dengan perasaan gelisa, namun tak ada satu pun bis yang lewat. Ia mendengus kesal "kok gak ada bis nya sih" ocehnya tidak jelas.

Karena sudah semakin siang Aurel memutus kan untuk berlari hitung-hitung olahraga pikirnya. Setelah setengah jam berlari pun akhirnya ia tiba di depan gerbang sekolah yang telah tertutup rapat.

Aurel menyerka keringat yang bercucuran di dahinya sambil menormalkan napas nya.

"Gila parah sumpah gue cape bener demi apapun" ujarnya sambil menunduk memegang lututnya.

Setelah meresa lebih tenang Aurel pun celingak-celinguk mencari pak satpam agar bisa di ijin kan masuk, Namun sepertinya pak satpam sedang tidak ada.

"Aduh gimana cara gue masuk yah?" Tanya nya pada diri sendiri.

Aurel hanya menghembuskan napas pasrah karena otak nya tidak dapat berpikir normal, mungkin karena ia belum sarapan tadi pagi.

"Kalau di novel kan biasanya ada cogan datang terus bantuin masuk kaya ditolong manjet pager atau gak di kasih liat jalan rahasia, lah ini boro-boro"

Itulah Aurel selalu berhalusinasi pada buku novel yang di baca nya. Pada cogan-cogan novel impian nya itu, padahal kan itu mustahil sekali terjadi apalagi pada dirinya.

Karena merasa tak ada guna nya, ia pun berjalan menyusuri area sekolah, sekarang dirinya benar-benar tak ada tujuan. Kalau pulang pun pasti ia akan diajak buna nya nonton konser EXO yang membosankan itu.

"Hahahaha makanya cari cewek dong jomblo aja lu"

"Enak aja mulut lo ngomong nyet kaya lo ada aja"

Langkah Aurel pun terhenti kala mendengar suara dari sebuah warung kecil di belakang sekolah itu. Karena dia orang nya super duper kepoan ia mendekat untuk memastikan.

Di depan warung itu juga banyak sekali motor sport terparkir rapi dengan warna yang sama yaitu merah dan seperti ada stiker nya juga.

Ceklek

Dengan penuh keberanian ia membuka pintu warung yang seperti rumah itu hingga menimbulkan suara.

Mata Aurel terbulat kaget melihat pemandangan di depan nya. Ada beberapa anak lelaki yang memakai seragam sekolah sama seperti milik nya.

Dan sepertinya itu senior, mana mungkin coba anak kelas sepuluh sudah berani bolos di hari pertama belajar kecuali dirinya ini.

Keadaan di warung yang tadinya ramai pun kini menjadi hening, karena semua orang memfokuskan perhatian nya ke Aurel di ambang pintu.

Salah satu dari mereka pun berdiri mendekati Aurel "Aduh neng siapa yah gelis pisan atuh" ujar nya seperti ingin menggoda.

"Jangan sentuh gue" titah Aurel dengan suara ragu-ragu.

"Galak bener" ujar lelaki itu.

"Ini namanya ada yang mendatangkan diri kesini nih" kekeh teman nya yang berada di ujung sana.

Aurel yang hendak pergi pun di tahan tangan nya oleh lelaki tadi "Mau kemana hah?" Tanya nya garang.

"Lepasin" ujar Aurel seraya berusaha melepaskan tangan nya dari genggaman lelaki tersebut.

Lelaki itu terkekeh "Terus setelah gue lepasin lo bakal kabur dan ngadu ke sekolah kalau kita bolos"

"Sakit kak" rintihnya karena lelaki itu semakin erat menggenggam tangan nya.

"Lepasin leen"

Ketika mendengar suara itu otomatis Aileen melepas genggaman tangan nya seperti mendengar perintah seorang majikan.

Aileen pun mundur kala ada seorang dengan muka datar berdiri mendekati Aurel "Ikut" ujarnya dengan suara khasnya.

Aurel yang sudah ketakutan pun mau tak mau mengikuti lelaki di depan nya ini. Setelah beberapa langkah pikiran Aurel pun mulai tak karuan takut lelaki di depan nya ini melakukan yang tidak-tidak.

"Tunggu lo mau bawa gue kemana? Jangan-jangan lo mau macem-macam yah?" Tanya nya dengan sedikit berteriak.

Lelaki di depan nya itu pun menghentikan langkahnya seraya menoleh ke belakang "Otak mesum" ujarnya sinis.

Aurel yang dihina seperti itu pun membulat kan matanya. Enak saja orang cantik mempesona seperti dirinya di katain otak mesum. Sejak kapan Buna mendidik nya menjadi seperti itu. Dasar cowok gila pikirnya.

****

Ayo tebak cowok itu siapa yah?? Apakah ini yang di namakan bertemu dengan jodoh? Wkwkwk enggak dong belum selesai

Tetap vote dan Komen yah sahabat-sahabatku!!

A DreamsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang