Kenapa?

4 1 0
                                    

"Sahabat itu bukan sekedar nama yang terucap tetapi sebuah ikatan hati yang saling menggenggam  seperti awan yang setia pada langit dan seperti akar yang menompang kuat pohon sampai angin tak bisa menggoyahkan"

Arsy pun sibuk menari-nari di atas tempat tidur milik Aurel sambil menirukan dance ala Korea dengan Buna nya.

Aurel yang melihatnya pun hanya memutar bola matanya malas, tak pernah terbayang jika dua orang ini menjadi ibu dan anak.

"Bi, lo tau gak warung yang ada di samping sekolah kita itu?" Tanya Aurel pada Abi yang sedang memainkan ponsel nya di sofa.

Abi pun melirik Aurel sekilas "Sering liat, emang kenapa?"

"Kaya nya itu tempat nongkrong anak motor deh"

Abi pun menghembuskan napasnya "Yah terus kenapa Aurel"

"Lo tau Daviee gak?"

"Enggak" geleng Abi.

Aurel hanya memutar bola matanya malas "Gak guna gue ngomong sama lu" kesal Aurel.

Abi hanya mengangkat bahu nya acuh "Azkaaaaaaa!" Teriak Aurel.

"Aduh apa sih teriak-teriak, lagi seru nih" sahut Azka yang sibuk bermain game di komputer milik Aurel.

"Sini dulu ada yang mau gue tanyain penting banget"

Azka yang jengah mendengar suara nyaring Aurel ditambah suara TV tayangan Arsy dan Buna Aurel pun akhirnya pasrah mendekat ke sofa tempat dimana Aurel dan Abi duduk.

"Apaan?" Tanya Azka.

"Hem lo tau Daviee kan?"

Azka yang sedang memakan camilan pun tersedak kala Aurel menanyakan soal itu.

Uhuk uhuk

"Eh ka lo gapapa?" Tanya Arsy yang menghentikan kegiatan nya dan mendekat ke Azka.

"Bentar yah Buna ambil minum dulu"

"Gak usah kok bun gapapa" cengir Azka.

Buna Aurel pun mengangguk dan melenggang pergi keluar kamar meninggalkan mereka berempat yang seperti nya ada sesuatu yang ingin sekali di bicarakan.

Aure menatap Azka bingung "Kenapa? Kok lo kaya kaget banget"

Azka menggeleng "Gak gue cuma ketelen kacang nya aja, lagian lo ngapain sih nanyain tuh orang?"

"Iya emang kenapa? Dia siapa Rel?" Tanya Arsy.

"Dia itu Daviee temen sebangku gue, tapi yang bikin penasaran itu dia sering banget tidur dikelas terus suka nongkrong lagi di warung samping sekolah" jelas Aurel panjang lebar.

Mata Arsy pun membulat "Omaygat warung samping sekolah?" Tanya nya histeris.

Aurel pun mengangguk mantap "Emang kenapa? angker ya?" Tanya Abi.

"Itu kan markas anak nakal, lo jangan coba-coba datang kesana Rel. Bisa abis lo diterkam" Arsy memperingati.

"Telat gue udah kesana" jawab Aurel santai.

"Whatttt!!!!!!!!" Teriak Arsy nyaring bak toa masjid.

Abi pun melemparkan segenggam kacang di tangan nya ke Arsy "Bisa gak sih gak usah teriak-teriak, ampun deh lebay banget"

"Abiiii rambut gue!!"

"Gue pulang deluan" pamit Azka seraya berdiri dan mengambil tasnya.

Sontak mereka bertiga menoleh "Pulang? Kok cepat amat sih ka tumben-tumbenan" ujar Aurel.

A DreamsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang